Chapter XIII

4.8K 501 90
                                    

Typo manusiawi iya kan 😂😂😂😂

















Masih di rumah keluarga Tanapon Saint dan Ibu Ae masih menangis, sedangkan Ayah Ae dan Mean sedang memikirkan kira-kira kemana Perth pergi. Mereka yakin ada satu tempat yang akan dikunjungi oleh Perth.

Setelah berfikir cukup lama akhirnya tuan Tanapon dapat mengetahui dimana tempat yang kemungkinan besar dikunjungi Perth.

"Paman mungkin mengetahui dimana  Perth sekarang" Ucapan tuan Tanapon tak ayal membuat mereka semua yang ada disana mengalihkan perhatian kepadanya.

"Sayang apa yang kau katakan, sungguh kau tau kemana Perth pergi??? "

"Ya...mungkin Perth mengunjungi makam orang tuanya di Chiang Mai"

Saint yang mendengar hal itu langsung bangkit berdiri menghadap tuan Tanapon sambil mengusap air matanya "Paman izinkan kami ikut bersama kalian, Saint mohon"

"Baiklah, segeralah bersiap kita akan segera berangkat jangan sampai kita kehilangan jejak Perth"










Perth sekarang berada didalam pesawat yang sedang membawanya ke Chiang mai, dia terpaksa mengganti pakaian formalnya dengan pakaian Ae. Dia mengenakan pakaian cassual serba hitam dengan baju berlengan panjang, jeans yang bagian lututnya robek, topi , dan tas punggung.

Berharap tak akan ada satu orang pun yang akan mengenalnya, pesawatnya akan mendarat sekitar 30 menit lagi. Perth telah mengambil tas punggungnya agar dapat segera keluar dan pergi kemakam orang tuanya.

Setelah selesai melewati semua bagian pemeriksaan, Perth segera menuju kedepan bandara untuk menyewa taksi agar bisa membawanya ke daerah perbukitan di Chiang Mai.

"Pak boleh saya bertanya, apa bapak tau pemakaman di daerah perbukitan di Chiang Mai??? " Perth bertanya pada supir taksi yang di tumpanginya.

"Ya... Paman tau, kalau tidak salah ada  di bagian selatan"

"Tolong bawa saya kesana pak"

Akhirnya mereka berangkat menuju tempat yang dikatakan oleh supir taksi itu, saat diperjalanan Perth melihat sebuah toko bunga yang cantik dan membuatnya teringat jika dia belum membeli bunga untuk kedua orang tuanya.

"Pak bisakah kita berhenti sebentar di toko bunga itu" Tunjuk Perth

"Baiklah nak"

Perth turun dan memasuki toko bunga tersebut

Cling....

Bel toko itu berbunyi membuat sang penjaga toko mengalih kan perhatiannya dari bunga yang dirangkainya menuju ke arah Perth.

"Ada yang bisa saya bantu tuan"

"Saya ingin membeli dua bucket bunga"

"Ingin bunga apa tuan???  Dan untuk siapa??? "

" Saya tidak tau bunga apa, untuk seseorang yang menyangi kita dengan tulus"

"Kalau begitu tuan ingin tulip, bunga itu memiliki arti cinta atau kasih sayang yang tulus"

"Baiklah kalau begitu,tolong rangkai bunga itu"

Setelah wanita itu merangkainya Perth segera membayarnya dan kembali ke taksi yang membawanya tadi. Sekitar dua jam kurang akhirnya Perth sampai di kaki bukit. "Ini uangnya pak, terima kasih"

Setelah mengatakan itu Perth melanjutkan perjalanannya menuju makam orang tuanya.




Sedangkan Saint, Mean dan kedua orang tua Ae telah sampai di bandara. Sangat mudah mendapatkan penerbangan ke Chiang Mai mengingat status keluarga Tanapon, mereka berharap dapat menemukan Perth dan semoga saja apa yang difikirkan oleh tuan Tanapon benar sehingga mereka bisa membujuk Perth untuk kembali.







Den Eimai Aftos (I'm Not Him) END ~PerthSaint~Where stories live. Discover now