Chapter 11 : Pick Up Happiness
[ H A E ]
Aku hanya diam sambil melewati Mark yang sedang duduk di meja makan. Sejak kejadian kemarin, aku menjadi canggung dengannya. Bahkan tidak ada dari kami yang sudi melihat satu sama lain walaupun sedang berpapasan.
"Hhh..." Aku menghela nafas memikirkan betapa beratnya bertengkar dengan orang yang sangat kau cintai.
Perlahan ku raih dua lembar roti dari lemari gantung yang ada di atasku dan memasukkan ke mesin pemanggang roti. Menunggu roti siap, yang aku lakukan hanya melamun dan mengetukkan jariku di meja counter dapur.
Ting
Aku tersadar dari lamunanku dan melirik mesin pemanggang roti. Tanpa sadar, ku raihkan tanganku pada roti yang masih panas.
"Awww."
"Awas!"
Aku tersentak kaget saat Mark sudah berada di sisiku sambil memgangi tanganku yang baru saja terkena roti panas itu. Aku hanya diam saat Mark membawaku ke arah wastafel dan membasuh tanganku dengan air mengalir.
Ku tatap tangannya yang mengusap-usap jariku dengan tangannya yang sedikit lebih besar.
Setelah selsai, Mark mengalihkan tatapannya dan menatapku dengan tajam. Aku hanya diam dan mengedipkan mataku.
"Dasar ceroboh." Ucapnya dengan datar.
Aku hanya diam dan melewatinya untuk mengambil roti panggangku, meletakannya ke piring dan membawa ke meja makan dengan segelas susu yang sudah aku siapkan sebelumnya.
"Haechan," Aku berhenti mengunyah saat kudengar suara Mark yang memanggilku dari arah belakang. Aku hanya diam menunggunya bicara.
"Tolong jaga dirimu. Aku akan berusaha keras untuk melepaskanmu. Jadi... Aku mohon jangan pernah ceroboh lagi,"
", karena aku tak bisa selalu bersamamu."
Aku tertunduk menahan suara isakanku saat Mark berjalan melewatiku dan pergi meninggalkanku sendirian di dapur.
"Haechan?!" Aku tersentak kaget saat mendengar suara seseorang yang terlihat terkejut melihatku.
"Minho hyung?!" Teriakku cukup kuat dan mengusap cepat air mataku.
"Oh, my angel."
Dengan cepat aku bergerak dan memeluk erat Minho hyung. Menenggelamkan wajahku di dada bidangnya dan melingkarkan kedua tanganku dengan erat di pinggangnya.
"Hyuunngg,,, aku merindukanmu." Ucapku dengan nada manja.
"Aku jauh lebih merindukanmu." Balasnya sembari mengecup pelan keningku.
[ M A R K ]
Aku mengacak kasar rambutku. Mengerang keras dan menendang udara yang tak bersalah.
Bodoh. Ya, aku memang bodoh. Terlalu lemah hanya karena hal konyol yang dinamakan cinta itu.
Aku tak bisa melupakan Haechan begitu saja. Nyatanya, aku masih sangar khawatir saat tangannya terkena luka tadi.
"Shit!"
"Ada apa mengumpat pagi-pagi begini?" Aku tersentak kaget dan berbalik. Menemukan Jaehyun yang berdiri di belakangku dengan sebatang rokok di mulutnya.
"A-ah, tidak Master."
Jaehyun hanya diam dan berjalan ke arahku. Menyandarkan tubuhnya ke balkon lantai dua rumahnya ini. Aku pun hanya diam memandangnya.

YOU ARE READING
New Boss! Dark World! [END]
FantasySeorang Boss Mafia yang arogan dan kejam, bahkan ketua Yakuza saja bertekuk lutut di hadapannya. Angkuh. Dingin. Kasar. Kejam. Sadis. Semua kata-kata kasar dan umpatan sangat cocok untuk-nya. Berkali-kali membuat masalah, namun tak ada satupun yang...