[ Words Unspoken ]

1.8K 205 41
                                    

Setelah selesai membaca, harap baca pengumuman yang tertera di akhir chapter. Terimakasih ^^

-Ares

.

"Merepotkan."

-sama sekali tidak-

.

.

"Aku membencimu."

-tidak, itu tidak benar-

.

.

"Pulanglah."

-tidak, tetaplah disini-

.

.

Warning : Typo(s), ( mungkin ) OOC.

.

.

Well, enjoy!

.

Ada ketukan keras di pintu.

Levi mendengus, dan dengan malas bangkit dari posisi tidurnya. Tadi, dia sempat tertidur dengan cukup nyenyak. Apalagi, ditemani suara hujan yang membuatnya semakin mengantuk.

Lalu, suara ketukan keras itu membangunkannya.

Orang gila mana yang mau datang saat hujan deras begini?

Levi mengintip lewat lubang di pintu. Ditemukannya sosok berkacamata yang menggigil kedinginan. Tubuhnya basah kuyup. Sosok itu memeluk dirinya sendiri dengan erat, dan gemertak gigi yang menandakan bahwa dia butuh kehangatan.

Oh, tentu saja itu dia.

Levi membuka pintu, sosok itu memekik girang.

"AKHIRNYA!"

Levi berdecak, "Cepat masuk, bodoh!"

Sosok itu, wanita bernama Hanji Zoe, masuk dengan pakaian yang terus meneteskan air. Membasahi lantai apartemen Levi. Pria itu tanggap mengambilkan handuk untuk wanita itu, melemparkannya.

"Sebelum kau membuat apartemenku kacau."

"Makasih!"

"Hm."

Hanji mengeringkan kepalanya dengan handuk. Dia masih menggigil. Tentu saja, tentu saja mengeringkan kepala tidak berefek banyak.

Levi berdecak, bergegas mengambil pakaiannya. Kaus pendek juga celana longgar miliknya. "Pergi ke kamar mandi dan ganti pakaianmu. Kau membuatku muak."

"Baiklah!"

Levi menghempaskan tubuhnya ke sofa. Merenung sebentar, memikirkan sebab yang mampu menjelaskan kenapa wanita ini datang ke apartemennya di saat hujan deras. Mengingat pakaiannya yang basah kuyup, sudah jelas dia tidak datang dengan taksi.

Levi kemudian bangkit berdiri, membuat dua cangkir teh panas yang mampu menghangatkan tubuh mereka berdua. Cuaca diluar memang dingin, Levi saja bisa merasakannya. Bagaimana dengan Hanji yang sudah terguyur oleh air hujan yang sebegitu dinginnya?

One, And OnlyWhere stories live. Discover now