07. Care

144 27 9
                                    

"J

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"J..Jeno?"

Kirana masih menatap Jeno menyernyit dengan tidak percaya, untuk apa Jeno menahan dirinya keluar?

"Lepas Jen, gue mau keluar sebentar." Lanjut Kirana dingin, sekarang bukan saat nya untuk baper-baperan sama Jeno.

"Bego atau gimana sih? Udah tau hujan. Lo ikut gue pokoknya." Jawab Jeno langsung menarik tangan Kirana dan membawa nya kembali masuk kedalam.

Kirana hanya pasrah sambil mengikuti langkah Jeno, sebenarnya dirinya sempat kagum dengan ketampanan cowok di depannya ini.

Jeno menggunakan setelan Tuxedo warna hitam dengan jubah di punggung nya. Lalu wajah nya di makeup dengan taring ditambah kulit pucat ala vampir yang membuat Jeno seperti tokoh khayalan.

Ugh, fokus Kirana!

Perhatian nya teralih ketika siswa-siswi memperhatikan Kirana dengan Jeno. Entah karena Jeno yang tampan atau karena Kirana nya yang... ya begitu.

Mungkin ini seperti kartun beauty and the beast, tapi beast nya itu si perempuan. Iya, Kirana.

"Heh, kok bengong?"

Pikiran Kirana dibuyarkan oleh Jeno, dirinya baru sadar, mereka sudah sampai di taman belakang sekolah.

"E..eh uhm sorry, kenapa ngajak gue kesini?" Tanya Kirana basa-basi.

"Lo tadi di apain sama Lami?" Tanya Jeno balik.

Duh, kasih tau gak ya?— gumam Kirana dalam hati.

"Uhm.. itu... tadi.."

"Jawab yang bener!" Cerca Jeno, membuat Kirana semakin takut menatap pria dihadapan nya.

Entah angin darimana, Kirana yang biasanya berani dengan Jeno sekarang seperti nyali nya menciut, ini pertama kalinya ia dibentak oleh Jeno.

"Maaf.." lirih Kirana, hanya kata itu yang bisa ia keluar kan dari bibir nya.

"Gak usah minta maaf, lo gak salah." Ujar Jeno, ia mengusap wajahnya gusar. "Gue cuma tanya, Lami ngapain lo tadi?"

"Dia gak ngapa-ngapain gue kok," jawab Kirana.

dibilang bohong engga, dibilang jujur juga engga. Selama orang tidak main fisik dengannya, ia tidak mempermasalahkan itu.

"Tadi gue liat sendiri, gue mau lo jujur, Kirana."

'Aduh mau mati aja rasanya nama gue dipanggil Jenooo' -Kirana

"Nah itu lo liat kan? Gue gak di apa-apain sama lami?" Jawab Kirana mulai berani.

"Bukan itu maksud gue, lo itu pura-pura bego atau bego beneran, hah?!" Bentak Jeno yang kesabarannya sudah habis.

Kirana tersentak untuk yang kedua kalinya, dirinya benar-benar tidak mengerti kenapa Jeno emosi seperti ini?

"S..sorry Ki—"

Kirana langsung lari meninggalkan Jeno, dirinya benar-benar tidak paham dengan sifat manusia yang satu ini.

Mungkin ini saat nya untuk berhenti.

🐱

"Duh, gak di angkat lagi." Gerutu nya.

Brak!

Handphone tersebut di hentakan ke meja dengan kuat, dirinya benar-benar bodoh. Kenapa ia bisa kelepasan membentak Kirana? Ah!

"Jaem, udah lo telfon belom?" Tanya Jeno ke Jaemin yang menatap nya datar.

"Udah, gak diangkat sama dia, lo abis ngapain dia hah?" Cerca Jaemin langsung berdiri menghampiri Jeno.

"Gak ngapa-ngapain."

"Terus kok tiba-tiba kaya cacing kepanasan gini? Kalo sampe lo macem-macem ama dia,"

Jaemin menaruh tangan di leher nya dan menggesek nya ke kanan. "Mati lo jen."

Jeno bergidik ngeri, sejak kapan Jaemin dan Kirana dekat? Kayaknya belum ada setahun Kirana masuk sekolah.

Jeno berdecak, "Udah ah, gue cabut duluan ye." Ucapnya langsung pergi dari Aula sekolah nya.

"Hm, jangan-jangan Jeno sama Kirana... Ah pikiran lo kotor banget Jaem!" gumam Jaemin menatap punggung Jeno.

🐱

"Ah sial, hujan segala." Gerutu Kirana yang sedang menunggu ojek online di depan minimarket.

Tiba-tiba ia melihat pria dengan kas hujan transparan yang terlihat jaket berwarna hijau-hitam di dalam nya menghampiri nya,

"Mba Kirana ya?" Tanya nya.

"Iya mas,"

"Ini jas ujan nya ya." Kata nya sambil menyodorkan jas hujan berwarna biru muda.

"Makasih," Kirana langsung memakai jas hujan nya.

Oh iya, sebelum Kirana pulang, ia sempat ke toilet untuk menghapus make up nya, dan berganti baju.

Yaiya lah, mau Abang ojek nya kabur?

Kirana langsung menaiki motor driver tersebut dan melaju sampai rumah.

Sesampainya di rumah..

"Aku pulang." Sahut Kirana dengan malas, dirinya langsung menuju kamar tanpa salim dengan Mama nya.

Kirana langsung merebahkan diri di kasur kesayangan nya. huh, hari ini bener-bener ngeselin. Pikirnya.

Tok tok tok!

"Aku gak laper mah, makan duluan aja." Sahut Kirana enggan membukakan pintu bahkan untuk Mama nya sendiri.

"Siapa yang ngajak kamu makan, itu di bawah ada temen kamu!" Jawab Mama nya dari balik pintu.

"Bilang aja aku lagi sakit mah."


"Gue tau lo gak sakit, tolong buka pintunya, Ki."




Kirana tertegun, "ngapain lagi sih, si Jeno?"



•••

TBC.

•Author side•

Maap ya, sekali apdet nongol nya lama hehehe.

VOMENT ya. :)

PUZZLE | L. Jeno [proses revisi]Where stories live. Discover now