satu.

1K 84 6
                                    

L.mark

Njun?

9.30

Renjunhw

Kenapa hyung?

9.32

Nongki yu di cafe biasa

9.32

Yu, jam berapaa?

9.33

Jam 10 gua jemput yaa.

9.33

Oke

9.33

Setelah membalas pesan Mark Renjun segera bersiap. Memilih baju mana yang akan dipakai, mumpung masih ada 25 menit lagi.

Jadi biarkan aku memperkenalkan diri dulu.

Namaku Huang Renjun, aku siswa menengah atas tingkat dua. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Gege ku bernama Huang Xuxi atau biasa dipanggil Lucas. Dipanggil kingkong juga boleh, karena badannya yang besar dan sangat tinggi. Saat aku berbicara pun aku harus melihat keatas, terlihat sangat kecil aku didekatnya.

Orang yang mengajak ku pergi tadi adalah Mark Lee. Dia temanku sedari kecil, kita sangat dekat. Di sekolah pun kita selalu bersama walaupun dirumah masih sering bertemu.
Mark juga berteman baik dengan Lucas ge, mereka bahkan satu tim basket. Mark satu tingkat diatasku, ya dia seangkatan dengan Lucas ge.

Hari ini hari sabtu, sekolah libur. Aku sudah siap dan menunggu Mark datang, apa kami berpacaran? Tidak. Kami tidak berpacaran, banyak orang yang mengira kami berpacaran. Kedekatam kami diartikan sebagai sepasang kekasih oleh teman teman sekolahku yang tidak begitu mengenalku.

Jika ditanya ada rasa atau tidak? Jawabannya pasti ada rasa nyaman didalam diriku, setiap perhatiannya, aku merasa diperioritaskan olehnya. Tapi aku tidak bisa berharap banyak, karena kami berteman cukup lama dan aku tidak tau apa dia ada rasa sepertiku atau tidak akupun tidak tau.

Dia cukup terkenal dikalangan anak perempuan, karena dia tampan dan dia memiliki bakat di seni. Aku pun kagum kepadanya, walaupun aku bisa bernyanyi juga tapi aku masih merasa dibawah Mark kalau soal seni.

Jika ditanya apa enak memendam rasa terhadap teman atau bisa disebut sahabat sendiri? Jawabannya tidak. Tidak mungkin rasanya aku menyatakan perasaan ku ataupun ingin hubungan lebih dari teman, aku tidak ingin Mark menjauhi ku karena tau aku menyukainya. Kita teman, dan rasanya aneh ketika perasaan menggelitik diperutku ketika Mark memperlakukanku spesial.

Aku hanya ingin hubunganku dengan Mark baik baik saja. Semoga saja.







Saat ini aku sedang berada di Cafe Universe yang biasa aku kunjungi dengan Mark.

"Kamu mau minum apa?" Tanpa melihat ku Mark sibuk membolak balik buku menu.

"Aku pesan Ice Latte aja" Saut ku sambil memperhatikan Mark yang masih sibuk dengan buku menu.

"Permisi" panggil Mark kepada salah satu pelayan Cafe disana.

"Aku pesan Ice Latte dan Ice Americano"

"Baik, tunggu sebentar ya" Setelah mencatat pesanan mereka pelayan itupun pergi.

"Dari tadi liat menu, bolak balik menu pesennya Ice Americano?" Tanyaku sambil memandang Mark heran.

"Hehe abis bingung" Cengiran bodohnya itu, ingin ku pukul saja dia ini. Aku tidak menyahuti perkataan Mark lagi, aku hanya memandangnya malas.

Selanjutnya hening, aku memperhatikan Mark yang sibuk dengan gamenya. Aku mengalihkan pandanganku ke luar jendela, yang aku rasa lebih menarik daripada Mark sibuk dengan dunianya.
Tidak lama kemudian pesanan kami datang, dan Mark masih sibuk dengan gamenya. Ketika dia sudah bersama gamenya ya seperti ini, aku didiamkan.

"Sebenarnya hyung mengajakku hanya untuk ditinggal main game ya? Ini pesanan hyung juga sudah datang."
Aku malas dengannya jika sudah berhubungan dengan game, dia lupa jika masih ada aku.
Setelah aku mengatakan itu dia langsung mematikan hpnya, harus gitu ditegor dulu?

"Iyaa maaf yaa sayang" Saut Mark sambil tersenyum setelah meletakan hpnya di meja.

"Sayang sayang. Gausah sayang sayang"

Apa itu? Sayang? Walaupun sering Mark bercanda memanggilku seperti itu tapi rasanya mendebarkan.

"Habis ini mau kemana?" Tanya Mark sambil menyesap kopinya.

"Gatau terserah" Sautku sambil menikmati rasa Latte ku.

"Kringgg"

Aku mengalihkan perhatianku dari kopi ku ke Mark yang Handpone nya berbunyi.

"Hallo?"

(...)

"Mmm sekarang ya?" Sahut Mark kepada seseorang yang ditelponnya yang tidak aku tau siapa dia. Dan sesekali Mark melirikku.

Setelah selesai Mark telponan aku ingin bertanya tapi mark lebih dulu bicara.

"Emmm njun, aku anterin pulang sekarang ya. Aku mau ketemu sama temen basket."

Aku tidak tau Mark hyung berbohong atau tidak. Aku takut Mark hyung berbohong padaku, karena aku bisa mendengar suara penelepon tadi adalah suara perempuan. Apa di tim basket mereka ada anak perempuan? Setauku tidak ada.
Aku juga tidak bisa melarang Mark hyung, aku hanya mengangguki permintaan Mark hyung.

Setelah itu Mark hyung mengantarku pulang dan langsung melesat pergi.

"Hhhh"

Membayangkan Mark berbohong dan pergi dengan perempuan lain rasanya menyesakan. Tapi aku pun tidak tau dia benar benar pergi dengan perempuan atau tim basketnua, hanya Mark dan tuhan yang tau.

End/Tbc?

Ini cerita baru aku, sebenernya aku ga yakin mau nulis pake genre ini.

Sorry kalau ada typo typo

Tapi semoga feelnya dapet yaa.

Vote & commentnya ya!

Fall [MARKREN]Where stories live. Discover now