5. Perfect Mare

534 60 20
                                    

Jam tiga pagi, Ye Won menyeret langkahnya meninggalkan motel. Wajahnya sangat kusut dan penampilannya berantakan. Sesekali ia berhenti karena tak bisa berjalan dengan baik. Rasa nyeri dan linu mendera sekujur tubuhnya.

Bodoh.

Ye Won merutuki dirinya. Mempertanyakan apa yang ada dipikirannya beberapa jam yang lalu. Saat laki laki itu menciumnya dan merenggut semua yang ia miliki tanpa kecuali. Menyisakan remuk ditubuhnya hingga kehati hatinya.

Awalnya Ye Won menganggap apa yang mereka lakukan sebagai one night stand pada umumnya, didasari rasa saling menginginkan, saling membutuhkan walaupun hanya satu malam dan sekedar untuk pelampiasan. Ye Won yang kacau dan kehilangan semangat hidup, ingin memiliki satu saja kenangan indah sebelum ia mati sedangkan Dylan membutuhkan Ye Won untuk melepaskan hasrat terkutuknya.

Tapi, ketika Dylan menginginkan lebih lalu mengulanginya lagi dan lagi. Seketika pikiran Ye Won berubah, tujuan bukan lagi memiliki kenangan indah tapi memiliki Dylan seutuhnya.

Ye Won mulai menjadikan Dylan sebagai solusi atas masalahnya. Dylan adalah superstar yang kaya raya, dia pasti bisa membantunya lepas dari Tn. Bang dan memberinya kehidupan yang layak.

Tapi pikirannya terlalu jauh. Ye Won lupa berkaca siapa dirinya dibandingkan Dylan.

Mana mungkin seorang Dylan mau menjadikan dirinya bagian dari hidup pria itu hanya karena pernah melakukan sex satu kali? Dylan tidak bodoh dengan menjadikan wanita tidak jelas asal usulnya seperti Ye Won sebagai pendamping hidupnya. Apa kata dunia???

Apalagi Dylan menyentuhnya bukan karena melihatnya sebagai Han Ye Won, tapi sebagai wanita lain. Wanita yang sudah pasti sangat Dylan cintai.

Rasanya Ye Won ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga. Tak ada lagi yang bisa diharapkan, tak ada lagi pula dibanggakan dari dirinya. Dia sudah menjadikan dirinya kotor dengan sia sia.

"Appa, mianhae!" Tubuh Ye Won luruh diatas aspal jalanan yang mulai sepi. Dia menangis tersedu menyesali perbuatannya. Andai dia tahu kalau Dylan melihat dirinya sebagai orang lain dia tidak akan selancang itu menciumnya dan mengajaknya menghabiskan malam bersama. Dia benar benar merasa seperti pel*cur yang sebenarnya.

Entah apa yang terjadi esok hari ketika Dylan terbangun dan yang tidur disampingnya bukanlah wanita yang ia inginkan disana. Mungkin Ye Won akan langsung diseret keluar oleh sekuriti lalu diadili di kantor polisi atas kasus pelecehan pada selebriti.

Dan yang lebih Ye Won takutkan melebih masuk jerusi besi adalah penyesalan. Ia takut menemukan penyesalan dari sorot mata Dylan.

Dan akhirnya Dylan yang Ye Won kira akan menjadi solusi malah menambah sakit dihati. Ye Won tak tahu harus apa dan kemana? Pulang ke hotel ia tak berani, entah bagaimana ia akan menghadapi Seung Wan setelah pengkhianatan yang ia lakukan.

"Appa... Jemput aku!" Lirih Ye Won sambil memeluk lututnya erat. Selain kedinginan dia juga merasa sangat takut, ini adalah pertama kalinya ia sendirian malam malam dinegeri orang. Bagaimana kalau...

Belum selesai Ye Won berandai andai, apa yang ia bayangkan kini sudah ada didepan mata.

"Hai, nona. Sedang apa sendirian disini, cuaca sangat dingin."

"Butuh kehangatan, baby??"

Dua orang pria tinggi tegap khas bangsa Eropa berdiri di hadapannya sambil menyeringai mengerikan. Ye Won sontak meringsut mundur lalu berdiri tertatih tatih. Wajahnya semakin pucat dan tubuhnya gementar ketakutan.

Behind The Perfection [JINRENE]Место, где живут истории. Откройте их для себя