Àttènto 1

62 25 12
                                    

"SINI KALIANNN!!" teriak pak Fajar yang mengejar segerombolan muridnya yang ketahuan sedang nge-warnet di belakang sekolah.

Empat orang remaja yang kelakuannya minta digundulin satu persatu jika bertemu mereka. Farel, Nero, Galen, dan Gavin.

"woi kita mencar aja ya, Ro lo ikut gue sisanya selamat berjuang!" sahut Farel menarik Nero ntah kemana berpisah dengan Galen dan Gavin.

Ternyata pak Fajar lebih setia mengejar Farel, karena dia adalah langganan BK yang tidak bosan-bosannya keluar masuk BK mungkin jika di hitung seminggu enam kali kecuali hari Minggu, libur.

"ah sialan mana tu guru ngejar kita lagi!" umpat Farel yang sekilas menoleh ke belakang melihat pak Fajar yang sudah tampak kelelahan masih mengejar mereka.

"lo sih nakalnya kebangetan!" seru Nero sedikit berteriak.

"heh bibit kecebong, gak punya kaca lo?" ucap Farel dengan tangan yang ingin membogem muka Nero yang mengesalkan. "gk ada cara lain, gue udah lelah hh-hha-hah" lanjut cowok itu yang sudah kelelahan sedikit ngos-ngosan.

Akhirnya, Farel dan Nero berhenti berlari dan menunggu pak Fajar sampai.

"aduh bapak capek sekali" kata pak Fajar yang kelelahan memegang tangan Farel dan Nero.

"mending kita beli minum dulu yuk pak!" ajak Farel.

"Wah ide bagus" jawab pak Fajar.

Mereka berjalan sedikit menuju warung yang dekat dengan jarak mereka. Setelah sampai pak Fajar duduk lalu Farel membelikan pak Fajar minuman, tidak lupa untuk dirinya dan juga Nero.

Tidak butuh waktu lama, saat pak Fajar sedang minum, Farel mengode Nero agar berlari. Diangkatnya jari tangannya satu-persatu, saat jari ketiga terangkat Farel langsung berlari disusul Nero. Pak Fajar hanya bisa berteriak memanggil kedua murid nakalnya yang sangat amat mengesalkan.

--

"sekian rapat osis kali ini, bubar" ucap Nila, ketua osis SMA Garuda.

Saat semua sudah keluar dari ruang osis, Nila membereskan beberapa berkas penting hasil rapatnya tadi. Setelah itu dia keluar juga, ketika tengah mengunci pintu osis, Cewek itu ditabrak oleh biang kerok sekolah, Farel.

Brug

"astaga, maaf-maaf" ucap Farel buru-buru karena tadi, dia dan Nero bertemu dengan pak Fajar di kantin belakang sekolah dan langsung mengejar mereka lagi, namun saat berada di koridor kelas sepuluh mereka berpisah. Langsung saja cowok itu bangun dan melihat siapa yang ditabraknya.


"LO!" pekik Farel. Cowok itu memiliki kenangan buruk dengan Nila. Pasalnya saat kelas sepuluh dulu, Farel pernah dilaporkan oleh Nila karena cowok itu ketahuan merokok di gudang belakang sekolah.

Bukan hanya itu, Nila pernah mempermalukan Farel saat mereka sedang beradu mulut di kantin sekolah, ketika Farel ingin menendang kursi di sebelah Nila, cewek itu dengan sengaja menarik kursi itu menyebabkan Farel terjatuh dengan posisi kaki setengah split.

Itu adalah kenangan buruk menurut Farel, dan dia bersumpah tidak akan mencari masalah lagi dengan Nila, walau beberapa kali sempat bertemu dan seperti biasa beradu mulut.

Cowok itu seperti dendam kesumat denga Nila, ingin rasanya membalas cewek itu namun belum mendapatkan waktu yang tepat.

"CK KAN JADI BERANTAKAN SEMUA!" bentak Nila.

ÀttèntoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang