four

1.5K 283 91
                                    

"Kalau kalian berani menyentuh Yoongi, aku akan membunuh kalian semua."

Profesor Kim Namjoon memicingkan mata.

Tubuhnya sudah mulai digerogoti infeksi, telapak tangannya mulai memerah dan melepuh.

Namun, tentang kebenciannya terhadap Subnormal, ia takkan sudi memberi peluang bagi kaum jenius seperti Taehyung untuk hidup tenang.

Seorang Subnormal adalah makhluk picik yang berbahaya. Namjoon tahu bahwa Taehyung adalah iblis yang menjelma jadi manusia.

Lihat saja, masyarakat membenci Subnormal dan Namjoon tak mempunyai alasan untuk menolak paham mayoritas itu.

Subnormal adalah debu neraka yang wajib dienyahkan. Mereka harus mati dan bumi harus dibersihkan dari segelintir manusia yang pintarnya keterlaluan.

"Min Yoongi akan kusiksa juga." Namjoon menatap Taehyung dengan pandangan merendahkan. "Sampah biasanya memang jatuh cinta pada sampah."

"Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku setuju Yoongi disiksa!" Suara teriakan dari arah belakang membuat perhatian semua orang teralih.

"Yoongi bukan Subnormal sekalipun ia menjalin cinta dengan bedebah seperti Kim Taehyung!"

Park Jimin datang seperti pahlawan.

Namun, demi apa pun, isi protesnya yang hanya berat sepihak itu membuat amarah makin membara di dada Yoongi.

Yoongi tak menyangka bahwa hanya untuk mendapatkan hatinya, Jimin bersikap seolah peduli padanya.

"Kau jangan pura-pura peduli pada kami!" bentaknya, "Aku tahu kau juga pelaku inti dari kejahatan kemanusiaan ini!"

"Aku tidak pernah bilang aku peduli pada Subnormal itu," balas Jimin. "Aku hanya peduli padamu, Yoongi."

Mendengar itu, Yoongi berteriak tak terima. Prasangka buruk tentang Jimin menjalari otaknya, membuatnya mengutuk sang kapten polisi dengan sengaja.

Kata-kata Jimin juga seakan ingin menendang Taehyung agar kian terpuruk sebagai anggota kaum Subnormal. Yoongi sungguh ingin menembak sang polisi itu sampai isi kepalanya berhamburan.

"Dibaluri dengan bakteri atau tidak, pada kenyataannya aku akan tetap kalian bunuh." Suara Taehyung mengalun pelan dan terdengar sangat lelah. Ia menatap Namjoon, Jungkook, dan Jimin bergantian, sebelum tatapan lembutnya beralih dan jatuh pada Yoongi yang pucat pasi karena terlalu banyak menangis.

"Kalian boleh membunuhku...," kata-kata Taehyung kini terlontar ringan, seolah tanpa beban, "Namun, tolong biarkan Yoongi tetap hidup. Beri aku kesempatan untuk dirindukan oleh seseorang setelah mati... dan aku ingin seseorang yang merindukanku itu adalah Min Yoongi."

***

"To... long... a... ku..."

Pintu ruangan Profesor Namjoon terbuka dari dalam.

"To... long..."

Langkah Kim Seokjin yang gontai dan suaranya yang parau membuktikan bahwa bakteri berbahaya itu telah menjalar deras dalam aliran darah.

Seluruh tubuhnya kini memerah seperti daging yang dibakar. Ada bau anyir dan lepuhan menyakitkan yang menyebar di sekujur tubuh.

Kim Seokjin telah sempurna terinfeksi dan kini ia mulai kehilangan kesadaran. Namun, kabar buruk untuk siapa pun yang berada di laboratorium itu, Seokjin masih bisa berjalan dan bicara, meski ia tak bisa lagi mengingat jati dirinya sendiri.

"Kenapa kau keluar dari ruangan Profesor?!"

Seorang staf laboratorium yang akan melintas ke toilet, berpapasan dengan Seokjin di lorong.

Subnormal | TaeGi ✅Where stories live. Discover now