[17] break up

9.4K 1.6K 296
                                    

sudah 3 minggu terlewat sejak hari pertama hyunjin meminta jeongin menjadi kekasih bohongannya. sudah 3 minggu pula jeongin bertahan mengikuti permainan dan memenuhi syarat bodoh yang dibuat kakaknya itu.

jeongin sebisa mungkin menahan perasaannya. walaupun berdampak pada rasa sesak yang selalu menghujamnya tiap malam.

jeongin juga menjaga jarak dengan guanlin. oh, ingat saat jeongin mengupload foto guanlin saat merayakan ulang tahun bersama pemuda berkebangsaan china itu?

malamnya hyunjin benar-benar marah besar dengan jeongin. pemuda sipit itu bahkan puasa berbicara sampai keesokan harinya. membuat jeongin harus membujuknya dengan beriming-iming menjauh dari guanlin.

sampai puncaknya, tepat tiga hari sebelum genap satu bulan—akhir dari perjanjian mereka, hyunjin mendapat yang ia inginkan.

bangchan mengakhiri hubungannya dengan seungmin. kesempatannya mendapat seungmin berada di depan mata. hyunjin senang bukan kepalang setelah mendengar kabar itu.

hah, tentunya melupakan eksistensi pemuda manis yang mengamatinya dari jauh. jeongin hanya bisa tersenyum getir, inilah jawaban dari perasaannya.

seusai pulang sekolah, jeongin langsung mengunci diri di dalam kamar. menolak dengan sopan makan siang yang ditawarkan oleh bunda luhan.

luhan menatap cemas, kemudian menyuruh hyunjin mengecek bocah kecil itu yang segera dilakukan hyunjin.

"jeongin?" panggil hyunjin.

tidak mendapat jawaban, hyunjin berinisiatif menerobos masuk. tapi gerakannya terhenti saat ia sadar pintu kamarnya dikunci.

"jeong? kamu sakit?" hyunjin juga merasa sedikit cemas. pasalnya jeongin terlihat lesu sepulang sekolah tadi.

tak kehabisan akal, hyunjin mencoba menghubungi ponsel pemuda manis itu.

berulang kali mencoba, berulang kali pula telponnya ditolak. hyunjin tidak terlalu bodoh untuk mengetahui jeongin masih bangun di dalam sana.

"jeong kakak tau kamu belum tidur. kakak mau ngomong sebentar sama kamu boleh?"

di dalam sana, jeongin menggeleng. ia tau apa yang ingin dibicarakan oleh hyunjin dan kalau boleh jujur.. jeongin belum siap.

"jeongin jangan gini.. cerita, kamu kenapa?"

hyunjin menghela nafas pelan ketika ia tau ia tidak akan mendapat jawaban apapun dari jeongin.

sebelum pergi ke kamarnya, hyunjin mengetuk pintunya sekali lagi. "cek line kamu jeong," ucapnya lalu pergi.

jeongin buru-buru mengambil hpnya.

kak hyunjin
rooftop sekolah,
jam 7 malam

현정

kencangnya angin yang berembus malam ini membuat hyunjin semakin merapatkan jaketnya erat. gumpalan awan hitam merayap di langit, menutupi gemerlap bintang di baliknya.

15 menit sudah berlalu sejak jam menunjukkan pukul tujuh tepat dan belum ada tanda-tanda kedatangan dari si manis. hyunjin terus mengecek hpnya. barangkali jeongin mengirim pesan kalau dia sedikit telat.

tapi sepertinya hyunjin harus menelan kekecewaan malam ini. sudah satu jam terlewat sejak jam yang dijanjikan dan jeongin tidak datang.

hyunjin mengacak rambut asal. berdecak frustasi lalu bangkit berbalik pulang.

"kak.."

gerakan hyunjin seketika terhenti. matanya membulat kaget melihat jeongin yang terengah-engah di depannya. "jeongin?"

𝐃𝐈𝐕𝐄𝐑𝐆𝐄𝐍𝐓    ↬ hyunjeongWhere stories live. Discover now