Chapter 62

162 7 3
                                    

"Kita kesana dulu yuk?" Ajak Nabila, ia menunjuk sebuah tempat seraya menarik lengan Zhavier untuk masuk ke sebuah toko pernak pernik dan perlengkapan rumah. "Zhavier! Cangkirnya lucu" perempuan itu menunjuk kepada sepasang cangkir yang berwarna pink dan biru. Dilihat dari gambarnya, gelas itu tampak seperti cangkir couple. Atau memang cangkir couple.

"Iya" jawab Zhavier sambil memandangi kedua cangkir itu.

"Beli yuk?" Tanya Nabila.

"Hm?" Pandangan Zhavier beralih pada Nabila. "Buat apa?"

"Ya buat lucu-lucuan aja. Biar punya cangkir couple gitu"

"Emangnya kamu masih anak-anak?" Zhavier tertawa kecil.

"Ih, lucu tau" Nabila berubah menjadi cemberut.

"Norak ah"

"Theo" panggil Nayla tiba-tiba berada di sana. Ia siap untuk memberi tatapan dingin.

Zhavier menoleh kaget, lalu sedetik kemudian ia tersenyum senang.
"Naylaaa!!" Serunya seraya menggengam tangan perempuan itu. "Kok bisa disini?"

"Emang gak boleh?" Balas Nayla ketus.

"Boleh lah, ngomong-ngomong aku kangen" laki-laki itu memandang Nayla penuh makna. Nayla tersenyum tipis.

"Sini" Nayla menarik tangan Zhavier untuk menjauh dari Nabila.

"Itu siapa?" Tanya Nayla saat mereka sudah berada sedikit lebih berjarak dari gadis itu. "Kok gak bilang-bilang sama aku kalau kamu pergi sama cewek?"

"Ooh, itu teman aku. Bisa dibilang kalau dia sahabat aku gitu sejak SMP. Jadi dia baru pulang dari Singapore gitu, terus minta ditemenin jalan-jalan" jelas Zhavier.

Oh ternyata sahabat. Well, nevermind. Nayla juga punya sahabat, tentu dia mengerti akan hal tersebut.

"Ooh, kukira siapa" gumam Nayla.

"Kamu cemburu ya?" Goda Zhavier.

"Iya. Kukira kamu selingkuh" tukas Nayla blak-blakan.

"Ya ampun. Masa aku selingkuh dari kamu"

"Siapa tahu kan"

"Aku itu setia loh, Nay" kata Zhavier.

"Iya sayang iya. Kenalin aku dong sama dia" ujar Nayla.

"Sini" Zhavier pun mengajak Nayla untuk berkenalan dengan Nabila.

"Nabila, ini Nayla. Nayla, ini Nabila" kata Zhavier. "Duh, kalau dipikir-pikir nama kalian sama sama Nana ya"

Nayla tertawa kecil lalu mengulurkan tangannya. "Hai, aku Nayla" katanya ramah.

"Nabila" balas perempuan itu dengan menyambut uluran tangan Nayla, ia juga tersenyum tipis.

"Oh iya Nabila, Nayla ini pa--"

"Kalian ngapain disini?" Potong Nayla.

"Ya, lagi nonton bareng aja" balas Nabila.

Zhavier mengangguk setuju. "Terus ke sini buat lihat-lihat doang sama Nabila. Oh iya!" Lalu Zhavier mengangkat sepasang cangkir yang ditunjuk Nabila tadi. "Couple-an yuk beli ini?"

Nayla memandang cangkir itu lalu tersenyum tipis. "Kok lucu" gumamnya.

"Iya kan? Makanya ayo beli" tukas Zhavier semangat.

Nabila mengernyitkan dahinya. Ia sangat heran dengan sikap Zhavier yang berbanding terbalik terhadapnya. Membuat Nabila semakin bertanya-tanya apa hubungan gadis bernama Nayla ini dengan Zhavier, sahabatnya sekaligus orang yang sebenarnya ia sukai.

SWEET PEAKde žijí příběhy. Začni objevovat