Terlalu Tampan

531 59 12
                                    

Jongin, Sehun, Chanyeol dan juga Baekhyun berjalan beriringan di koridor sekolah. Tentang hutang Chanyeol yang ditagih Baekhyun barusan sudah beres karena Chanyeol memberikan nomor senior cantik sebagai tumbalnya. Dan Baekhyun senang-senang saja diberi nomor perempuan cantik, seketika itu juga dia lupa dengan tujuan awalnya menagih hutang.

Dan soal Sehun, laki-laki itu hanya tersenyum paksa ketika Baekhyun menyapanya dengan semangat dan menceritakan pada Chanyeol dan juga Jongin mengenai kejadian kemarin. Sesungguhnya Sehun sedikit trauma dengan Baekhyun.

"Jongin anterin gue ke tempat kepsek dulu," pinta Sehun tiba-tiba membuat mereka menghentikan langkahnya.

"Kenapa emang? Lo anak kepsek?" Chanyeol bertanya heran sedangkan Baekhyun membulatkan mulutnya.

"Yaampun, Hun. Baru hari pertama sekolah udah dapet masalah aja Lo, sampe harus nemuin kepsek segala."  Baekhyun berbicara tak percaya. Sehun diam dan Jongin pun merasa gerah melihat kebodohan temannya.

"Sehun kan anak baru, jadi nggak tahu kelasnya dimana. Bacon, Tiang! Mending Lo berdua ke kelas deh sana." Jongin mengusir kedua temannya. Sehun tersenyum meminta maaf pada Chanyeol.

"Maaf ya Bang."

Ucapan Sehun barusan membuat Baekhyun tertawa sedangkan Chanyeol merengut. "Lo pikir gue Bang Cahyo tukang bakso di kantin? Nama gue Chanyeol Ferlando! Lagian Lo kelas 12 kan? Ngapain manggil gue Abang!" Chanyeol protes tak terima.

"Lo semua pasti lebih tua dari gue. Masih bangus gue sopan manggilnya Abang." Sehun menjawab agak sewot.

"Terus kenapa Lo nggak manggil gue Abang juga?" Jongin ikutan protes membuat Sehun menjadi pusing.

"Emangnya maneh teh berapa tahun? Paling beda bulan doang sama urang. Jangan bikin urang merasa tua ya." Baekhyun ikutan protes dan logat sundanya pun keluar. Maklum saja. Baekhyun Dinata ini berasal dari Bandung.

"Gue anak aksel bang. Lahiran tahun 2003. Lo pada pasti 2001 line kan?" Tanya Sehun pada yang lain. Membuat mereka terkejut.

"Widih anak akselerasi nih ye! Pinter dong Lo! Masuk kelas gue aja biar bisa duduk sama gue." Chanyeol terkekeh lalu merangkul bahu Sehun sok akrab.

"Waduh, gue nggak nyangka ternyata Lo masih bocah Hun. Kenapa badan Lo bisa sebongsor ini." Jongin berdecak seraya menelisik tubuh Sehun dari atas sampai bawah.

"Duduk sama gue aja Hun. Besok ulangan fisika. Berat. Lebih-lebih dari rindu." Baekhyun ikut membujuk dan menggoyangkan lengan Sehun.

"Ah berisik Lo berdua. Ayok Hun gue anterin ke ruang kepsek." Jongin langsung pergi menarik Sehun menjauh dari Chanyeol dan juga Baekhyun.

***

"Selamat pagi dunia."

Suasana kelas 12 IPA 1 yang sudah ramai menjadi semakin ramai saat seseorang datang dan menyapa semua orang yang ada di sana.

"Pagi juga Lay!" Seorang gadis yang duduk di kursi depan barisan kedua menjawab sapaan lelaki tersebut dengan semangat.

"Lho, emangnya aku nyapa kamu ya, Tal? Seingatku tadi aku sapa dunia. Kok yang jawab kamu." Lay menatap gadis bernama Krystal itu heran. Krystal menjadi sebal sendiri mendengarnya. Gadis itu lalu menggebrak mejanya dan menghampiri meja yang terletak paling belakang.

"Udah diemin aja elah Tal." Chanyeol yang sedang bermain kartu dengan Baekhyun berbicara tanpa menoleh pada Krystal. Laki-laki itu tahu bahwa adiknya datang kepadanya untuk merengek tentang Lay barusan.

"Tapi tuh dia ngeselin bang!" Krystal kesal. Gadis cantik itu melirik sekilas pada Lay yang sudah duduk di kursinya tak jauh dari tempat Chanyeol.

"Makanya Lo jangan suka sama Lay, dari pada Lo frustasi terus tiap hari ngadepin dia." Baekhyun berkomentar seraya mengeluarkan kartu untuk membalas Chanyeol.

Abnormal Donde viven las historias. Descúbrelo ahora