"When it is dark enough, you can see the stars." - Ralph Waldo Emerson
Terkadang, hidup memang begitu bukan?
Kita perlu merasa sangat gelap dan tak tahu arah hingga kita melihat ke langit dan memindai keindahan yang tersembunyi dibaliknya
Lantas...
Style is a reflection of your attitude and your personality
--Shawn Ashmore-- . . .
Seusai memenuhi perut dengan batagor Mbok Ijah—salah satu pemilik stand makanan di kantin-Stella menenggak satu gelas jus jambunya sampai tandas sambil memperhatikan Erlyn yang masih menghabiskan baksonya, "Lo makan lama banget deh, cepetan, keburu masuk nih"
Erlyn hanya memberengut dan menyahut sebal, "Bentar lagi ih, ini juga hampir habis."
Stella menunggu sambil membuka akun instagramnya. Berbagai notifikasi muncul dan kebanyakan menge-tagnya di sebuah foto. Diliputi penasaran, akhirnya Stella membuka notifikasi tersebut dan muncul sebuah postingan fotonya yang sedang menolak Anwar siang ini. Entah dapat darimana, akun gossip itu memposting foto aibnya itu dengan caption menggelikan.
Postingan itupun langsung dibanjiri komen-komen netizen yang memang hobi nyinyir dan memojokkan Stella serta mengatai ia sok cantik dan songong sebab tidak mau menerima pernyataan cinta cowok yang susah-payah menghilangkan rasa malu untuk menyatakan cintanya di koridor kelas yang sedang dipadati siswa murid kelas sebelas.
Stella hanya mendengus sebal,"Hadehhh dasar netijen maha benar dengan segala hujatannya."
"Kenapa Stel?" Erlyn mengernyit dan menaikkan sebelah alis.
Stella menyodorkan hp dan memperlihatkan postingan itu. Erlyn melongo sejadi-jadinya mendapati sahabatnya masuk dalam akun lambe-lambean yang seringkali mengupload aib-aib orang yang anehnya, banyak difollow orang-orang gak penting dan gak punya kesibukan yang lebih berfaedah.
"Widihhhh keren banget lo! Famous dah lo Stel masuk ke akun beginian, pasti habis ini followers request akun lo membludak deh! Waduh gilasih kalo lo jadi selebgram terus endorse-endorse barang gitu gue kan—"
Stella menyela cepat dan memberhentika cerocosan sahabatnya,"Heran, hidup lo halu mulu, kebayakan hidup di dunia fantasi deh ya lo"
Erlyn hanya mencibir sebagai balasan sementara Stella mengeluh, "Hadehh ini si Anwar nyusahin hidup gue aja, sialan tuh anak"
*
Stella masuk ke dalam kelas yang riuh rendah karena beberapa dari temannya masih membicarakan kejadian unik dan limited edition di koridor siang ini. Stella hanya memutar bola mata mendapati temannya tak sengaja beradu pandang dengannya sambil berbisik-bisik.
"Wah ini artis kelas kita yang berhasil masuk ke akun lambe sampe guru-guru juga ikut gosipin" Keshia menghampiri bangku Stella sambil bersedekap dan menahan tawa. "Gimana nih perasaan artis baru setelah menyabet rekor gue sebagai cewek ter hot news sekolah? Bangga dong ya.."
Stella mendengus sebal kemudian memperingati, "Alah diem lo Nyai. Gue lagi pengin nyakar orang nih"
"Idih siaga tiga nih. Singa betina siap mengamuk Bung. HAHAHAHA." Keshia mengambil sesuatu dari dalam saku jas sekolahnya dan menempatkan benda berwarna silver itu di meja Stella.
"Nih, gue punya undangan buat Lo. Dateng ya. Jangan lupa bawa kado!"
Stella yang masih dalam mode 'senggol bacok' akhirnya hanya berdeham dan hanya mengamati cover undangan tersebut tanpa memberikan ucapan basa-basi serupa makasih ataupun iya gue pasti dateng.
*
Sepulang sekolah, Stella meminta sopirnya untuk diantar ke mall. Ia harus membeli baju baru untuk acara Keshia mengingat bajunya yang sesuai warna dresscode kurang pas jika digunakan saat acara pesta.
Salah satu branded fashion store berhasil menarik perhatian Stella. Setelah bermenit-menit memilih baju, akhirnya ia menjatuhkan pilihannya pada sebuah white france stunning dress dengan cutting yang unik.Sepertinya tak cukup hanya pada baju, dua buah tas bermerk model terbaru juga ia beli tanpa peduli dengan berapa banyak nol yang berderet di atas label harganya.
Daripada gue ngiler kalo beli kado doang, mending ambil dua deh
Setelah cukup puas menemukan barang yang ia cari, Stella melangkah keluar store dan menuju second floor yang terhubung escalator dengan basement dan parking lot. Ketika akan menuju pintu keluar, pandangan matanya menangkap sebuah promo kosmetik terbaru. Sebagai seorang gadis remaja yang suka dengan makeup dan selalu tampil stylish, tentunya ada getaran tersediri dan panggilan nurani untuk memiliki koleksi terbaru sebuah gincu. Dengan segera, ia melangkahkan kaki lebar-lebar untuk mencapai make up store berlambang M itu.
Sweetie, Momma is going to bring you home!
*
Stella mematut diri di sebuah cermin sambil bermain ponsel sementara seorang Make Up Artist tengah sibuk mempercantik wajah dan penampilannya.
Ia sibuk mengecek akun instagramnya yang ternyata benar-benar ramai followers request tepat seperti dugaan Erlyn. Dibuatnya bimbang, Stella menimbang-nimbang keputusan tepat apakah ia harus meng-approve atau meng-ignore semua akun yang membanjiri akun instagramnya.
Alah, nggak papa lah, lumayan, buat nambah likes hahaha. Lagipula mereka gak bakal bisa bacot kalau gue matiin comment.
Akhirnya, jari-jarinya yang dihiasi kuku berkutex warna-warni itu bergerak cepat dan lincah menari-nari diatas layar.
*
Stella mengamati bayangan yang terpantul di cermin kamarnya lalu tersenyum lebar, ia sangat puas dengan hasil make over Tante Lania--wanita berkepala tiga yang juga merupakan salah satu teman mamanya dulu- yang belum pernah membuatnya kecewa untuk memakai jasanya. Bayangan di dalam sana sangat sempurna, bebas dari luka. Tak seperti kenyataannya.
Namun untuk malam ini, sepertinya ia harus berpura-pura tersenyum dalam menyembunyikan semua lukanya.
Stella menggelengkan kepala pelan untuk mengusir pikiran-pikiran buruk yang melintas dan mulai memperhatikan detail penampilannya sebelum meminta MUA-nya untuk mengambil beberapa foto untuknya.
Astrella_C
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Disukai oleh Erlynnnns,TsaniaYollands dan 1500 lainnya
Astrella_CThree points you should have as a girl; Brain, beauty, behaviour.
