Day-Night Ghost's Room

23 5 0
                                    

          Setelah Charles tertawa puas, ia meminta pria yang menggendongku untuk membawaku ke dalam lab. Aku yang pada saat itu sudah tidak memiliki harapan hidup sama sekali tidak memberontak ketika pria itu mulai menyelusuri ruang demi ruang untuk membawaku ke lab. Hawa dingin terasa menusuk permukaan kulit, tenggorokanku yang sedari tadi berteriak terus menerus mulai terasa sakit.

          Aku mulai memutar kenangan-kenangan ketika masih berada di Angels Home. Tidak ada kenangan baiknya, sih, tapi tentu dibandingankan dengan kondisiku saat ini masih jauh lebih baik.

"Sudah sampai, turunlah, pundakku sakit menggendokmu cukup lama.", ucap pria itu seketika menyadarkanku.

          Ia menurunkanku dengan perlahan dan memastikan aku telah berdiri dengan baik.

"Jangan terlalu mendengarkan ucapan si Charles, dia memang terkadang suka berlebihan."

          Aku tahu ia sedang berusaha menenangkanku, namun kata-kata saja tidak cukup. Aku mau kehidupanku dan teman-temanku kembali, aku ingin kembali ke Angels Home, tempat sampah yang setidaknya memberikan kami tempat untuk hidup bersama.

          Tepat dihadapan kami terdapat pintu yang cukup besar, cukup besar sampai seakan-akan pintu itu diperuntukan untuk manusia super tinggi atau bahkan mungkin untuk monster?

           Pintu besar itu terbuka dengan sendirinya. Ia memimpinku memasuki ruangan putih yang sangat luas.

"Tempat apa ini?", tanyaku dengan suara serak dan yang seperti biasa selalu penasaran dan curiga.
"Ini adalah salah satu ruang yang harus dilewati jika ingin menuju lab. Dengan kata lain ruangan ini adalah bentuk dari keamanan lab.", jawab pria itu.

          Benar-benar ruangan putih yang sangat aneh. Ruangan itu begitu putih, luas dan kosong. Namun jika diperhatikan dengan seksama, di dalam kokosongan itu seakan-akan ada yang bergerak-gerak. Seperti ada benda putih yang mengapung-ngapung di udara.

"Apa kamu tahu isi ruangan ini apa?"

          Aku mengangkat bahu seraya menggelengkan kepala.

"Ruangan ini memang terlihat kosong, namun sebenarnya ruangan ini sangat ramai, loh.", pria itu menjelaskan seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.
"Bohong.", jawabku spontan.
Pria itu tertawa pelan, "Aku tidak berbohong. Kalau begitu bagaimana jika aku menunjukkan apa yang ada di ruangan ini?".

          Lalu pria itu menyebutkan sebuah nama, nama yang aneh, yang sampai sekarang tidak dapat aku ingat, "-- tunjukkan wujud kapala kalian!".

          Bersamaan dengan kalimat itu dilontarkan, bola-bola hitam yang memiliki wajah seketika bermunculan--ada yang jauh, ada yang memandang dari kejauhan dan ada yang tepat di berada di samping wajahku. Aku sontak menjerit kaget dan terjatuh karena lemas. Bola-bola hitam yang tadinya mengelilingi kami, sekarang kompak berada di pojok ruangan dan gemetar ketakutan.

"Lihat, karena jeritanmu tadi mereka menjadi ketakutan, haha.", ucap pria itu santai.
"Mereka itu apa?", tanyaku gemetar seraya berusaha berdiri dengan kaki yang setengah gemetaran.
"Mereka itu makhluk mutan ciptaan kami yang disempurnakan oleh Penyihir milik keluarga Bavlenka.", jelas pria itu.

          Aku yang pada saat itu masih merasa shock hanya terdiam tidak memperdulikan yang ia katakan.

"Makhluk apa mereka sebenarnya?", tanyaku yang kini pasrah dikuasai rasa penasaran.
"Sebutan mereka yang mudah untuk diingat adalah, Day-Night Ghost atau disingkat DNG. Mereka kami masukkan kedalam katagori Mutan Unggas karena kebanyakkan gen yang kami berikan kepada mereka adalah gen dari para unggas."

Sirena The Mutan MermaidWhere stories live. Discover now