-;Buster, no, Bangsat Bros

1K 105 34
                                    

Wibu, brocon, dan autis.

Tiga kata yang seratus persen benar nan tepat sasaran untuk menggambarkan divisi Ikebukuro yang terdiri atas Yamada bersaudara ini.

Plus heterochromia iridium yang diidap oleh ketiganya, lengkap sudah penampilan ala-ala chuuni dalam anime.

Salahkan Ichiro-sang kakak pertama-yang dengan kampretnya, tanpa rasa bersalah, menyebarkan ajaran pemuja action figure waifu pada adik-adik kecilnya.

Kakak macam apa ini, katanya adik tercinta, tapi dinodai oleh hobi absurd yang bikin semua orang pengen nge-ruqyah si pelaku.

Sebagai adik yang baik ya, Jiro dan Saburo oke-oke aja menerima kesesatan dunia akhirat ajaran sang kakak.

"Asal Ichi-nii/Nii-chan senang, kami rela nyelak antrian demi khilaf merch waifu." Demikian sabda kedua anak bawah umur yang tingkahnya sudah tidak mencerminkan usia mereka lagi.

Kelakuan si kakak kedua misalnya. Di samping nge-bucinin cewek-cewek 2D, memancing keributan dan memantik kerusuhan adalah favoritnya.

Muka udah songong, mulut ga bisa disaring, yaudah, fix sulit nahan amarah kalo udah dipitchoe sama Jiro.

Ga mau kalah, Saburo punya mulut yang tak kalah pedas-ngakunya, sih, efek nyimak dengan khidmat setiap kata-kata mutiara yang keluar pas Ichiro lagi ngebacotin leader ubanan divisi sebelah.

Jangan harap bisa menang adu argumen kalo lawannya bocah ini. Jangan pula tertypoe oleh wajah polos nan menggemaskannya.

Sekali kamu disavage Saburo, sakitnya ngalahin gagal full combo gara-gara great sebiji yang cuma telat mencet 0.0001 mikro sekon. Langsung lurus dan menancap ke hati.

Kabarnya, trio Yamada ini membuka sebuah toko kecil di pertigaan gang di dekat rumah, entah wilayah Ikebukuro bagian mana. Jadwal pagi, Ichiro lah yang kebagian balik papan tanda pintu dari "TUTUP" jadi "BUKA".

Dia juga yang biasanya ngurusin supply barang di toko, bolak-balik menghubungi mbak-mbak distributor produk murah ke mana aja.

Menjelang sore, gantian Jiro dan Saburo yang ngawasin toko dari bocil kampret bayar satu beli lima. Tapi seringnya Jiro sih yang jaga toko, soalnya Saburo ada jadwal les setiap hari selasa sama kamis, plus pelajaran tambahan juga.

Maklum, anak pinter, biar bisa bikin Ichi-nii bangga.

Meski jarang kebagian shift, Saburo-lah yang berjasa mengolah bahan makanan mentah jadi hidangan biar bisa dimakan waktu sarapan. Ia bahkan rela bangun sebelum subuh demi perang di dapur.

Lagi-lagi, biar bisa bikin Ichi-nii bangga.

"JIRO B*****T, BANGUN!" Bantal pertama melayang, bersemangat menghantam gundukan besar dibalik selimut yang enggan menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

"Gue hitung sampe sepuluh, kalo ga bangun, jangan salahin gue pas sepatu baru lu hilang tanpa jejak."

Syukur anceman Saburo ga niat bikin Jiro bener-bener kehilangan tanda kehidupan.

"Satu."

Siapapun tolong bisikkan rayuan maut yang cukup untuk membangunkan si kakak kedua, atau sepatu lima ribu yen yang dimaksud berubah menjadi merchandise anime dalam sekejap.

"Dua."

"...."

"Sepul--"

"JANGAN SENTUH SEPATU KESAYANGAN GUE, BAKABURO!" Katun pembungkus tubuh nyaris dirobek oleh Jiro jika tidak ingat akan mendapat bogem dari Nii-chan tercinta bila dilakukan. Tapi tetep aja, ga dirobek, dipake buat bekap si adek pun jadi.

Pekikan setengah jantan(?) setengah panique langsung diteriakkan oleh Saburo. "GAHIHA NAHAH GHUHE HOY!"
(Translate: Gabisa napas gue woy!)

Tidak lama kakak-beradik ini terjebak gebuk-gebukan meski masih pagi. Walau terhalang selimut, sekali hantam Saburo membalas kelakuan sang kakak dengan membantingnya kembali ke kasur. [gausa ambigu kelen dsr fujo]

"Saburo, apa Jiro sudah ba-"

Gedebak.

Mampus, bantal hasil lontaran anak bungsu Yamada salah sasaran. Positifnya sih, ternyata bisa menghentikan adu otot nan bacot keduanya. Negatifnya...

"Uang saku kalian mau aku potong lagi?" Pertanyaan horror dari Ichiro sukses membuat adik-adiknya tercengang bin tersedaque.

"AMPUN, ICHI-NII/NII-CHAN!"

Soal nurut sama perkataannya Ichiro, mereka berdua baru ada kompaknya. Sebagai bukti, Jiro dan Saburo langsung bertekuk lutut memohon dan memelas bak kucing yang diancam ga akan dikasih ikan lagi-pada si sulung.

"Janji ga akan ngulangin lagi, sumpah!"

Ichiro langsung menggelengkan kepala dengan wajah yang seakan membatin apa-salah-dan-dosaku-sayang. Helaan napas berat plus stres dilepas.

"Janji...?" Walau ga berharap banyak pada kedua adiknya, Ichiro tetep pengin setidaknya memastikan terlebih dahulu.

Jiro-Saburo angguk-angguk patuh, udah mirip banget sama shiba inu peliharaan kakek sebelah rumah, mana sok-sokan pake puppy eyes lagi.

Ya Tuhan, Ichiro tuh auto lemah kalo adik-adiknya udah begini :')


Fin?

Welkam tu de divisyen- /plak

Errr, selamat menikmati kegajean yang saya tulis disini(?)

XD

•Vivicchi

Hypmic » Kegabutan Hqq [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang