13

677 96 1
                                    

Naeun keluar dari kamar dan menuruni anak tangga masih dengan tangisnya.
"Hiks hiks omaah! Hiks omaah tolong mommy!" Teriak Naeun sesenggukan.

Ia melihat seseorang yang sedang tiduran di sofa. Ia pun menghampirinya. "Om icung hiks hiks!"

Jisung tersentak kaget melihat keponakannya yang barusaja turun dari tangga dalam keadaan menangis. Ia pun segera menghampiri Naeun dan memeluknya cemas. Tak lama ibu Jisoo datang. Dengan gurat kekhawatirannya, tentu saja. "Naeun kenapa nangis? Ada apa?" Tanya Jisung.

Ibu Jisoo juga sudah mengusap lembut punggung cucunya, "Omah om tolongin mommy."

"Mommy kamu kenapa?" Tanya ibu Jisoo cemas.

"Mommy hiks tiba - tiba nangis hiks hiks Naeun gak tau kenapa hiks hiks. Naeun kasian liatnya, mommy sampe sesenggukan omah hiks hiks." Jawab Naeun masih dengan isaknya.

"Yaudah Naeun sama om dulu, biar omah yang liat ya?" Ucap ibu Jisoo yang langsung diangguki oleh Naeun.

Ibu Jisoo pergi menuju kamar putrinya. Sementara Jisung masih memeluk erat keponakannya. Ia mengusap punggung Naeun berkali - kali. "Udah Naeun jangan nangis lagi, kan om sedih liatnya."

Naeun tak menjawab. Ia justru menyembunyikan wajahnya dicelah leher Jisung. "Udah ya? Mommy gak kenapa - kenapa kok. Mommy kamu kan kuat kayak superhero" Tenang Jisung.

"Enggak. Mommy kayak ibu peli bukan kayak supelhelo." Ralat Naeun masih dengan isaknya.

Jisung tertawa kecil. Jangan salahkan ia jika harus tertawa dikondisi seperti ini. Salahkan Naeun yang gemasnya gak tahu tempat. "Iya iya mommy kayak ibu peli."

Jisung beruntung memiliki perempuan - perempuan hebat dihidupnya. Ibu tirinya yang baik hati bahkan seperti ibu kandungnya, Jisoo yang selalu mengerti dan menyayangi dirinya, juga sekarang si kecil ini. Naeun yang menggemaskan yang selalu membuatnya tersenyum.

Jisung mengecup lembut kening keponakannya. "Kenapa om cium Naeun?" Tanya gadis kecil itu polos.

"Abisnya kamu gemesin banget, bikin om makin sayang aja sama kamu." Jawab Jisung dengan senyum lebarnya hingga membuat kedua matanya tenggelam.

Naeun tertawa kecil, omnya ini memang lucu apalagi jika sudah tersenyum seperti ini. Matanya membentuk bulan sabit yang lucu. "Om matanya ilang." Ucap Naeun agak serak akibat tangisnya tadi.

"Iya dicuri sama Naeun sih jadi mata omnya ilang," Canda Jisung. Mereka kini sudah duduk di sofa didepan televisi.

"Naeun jahat dong om? Naeun kan udah culi mata om?" Tanya Naeun polos.

"Enggak, kalo sama Naeun om ikhlas ridho." Jawab Jisung sambil mengusap rambut panjang keponakannya. "Mending Naeun bobo, ini udah malem."

Naeun mendongkrakkan kepalanya menatap Jisung. "Tapi Naeun khawatil sama mommy." Ucapnya cemas.

Jisung tersenyum dan mengelus pipi Naeun. "Mommy juga akan khawatir kalo jam segini Naeun belum tidur. Naeun gak maukan buat mommy sedih lagi?"

Naeun menggeleng. "Makanya Naeun tidur. Om temenin deh. Kita bobonya di kamar om" Bujuk Jisung.

Naeun mengangguk setuju. Jisung segera membawa Naeun ke kamarnya:v











































🌙









































iktsuarpok | taesoo [✅]Where stories live. Discover now