vii. peluk

230 68 7
                                    



Mungkin Seunghun terlihat seperti seseorang yang dapat diandalkan, lancar memimpin tanpa suatu halangan. Namun nyatanya, dia tetaplah seorang pemuda biasa yang butuh bantuan dalam menjalankan tanggung jawab yang dia emban.

Acara yang dikoordinatorinya─walaupun berjalan baik, sempat mengalami gangguan di puncaknya. Ironis, sebaik apa pun Seunghun menanganinya, tetap saja rekan sesama panitian memojokkannya dengan kalimat yang tidak enak didengar telinga.

"Jangan peduliin apa yang mereka bilang," Mark menepuk-nepuk bahunya berusaha menenangkan. "Yang penting lo udah berusaha sebaik mungkin, dan buktinya acara kita sukses-sukses aja kan. Cuma sempet panik sesaat gara-gara moderatornya belum datang padahal narasumber udah ada di tempat."

Kalimat Mark memang ada benarnya, namun Seunghun tidak bisa kembali ke mood ceria begitu saja. Dia hanya balik menepuk punggung tangan Mark, yang masih diletakkan di bahunya, kemudian membalas dengan nada lemah,

"Ya. Thanks, Mark."

"Lo bawa motor?"

"Iya. Kenapa?"

"Mau gue barengin semisal lo nggak bawa," ujar Mark. Nadanya berubah khawatir lagi ketika dilihatnya Seunghun masih memasang wajah muram. "Atau motor lo tinggal aja terus sekarang pulang bareng gue?"

"Lo kalo baik hati bikin jijik, serius," Seunghun terkekeh kering sembari mendorong perut Mark hingga kawan satu organisasinya itu mundur beberapa langkah. "Kalo mau pulang duluan aja sana. Gue masih mau nunggu seseorang."

Mark mengangkat alisnya skeptis. "Siapa?"

"Sakura."

Awalnya Seunghun hanya bercanda menyebut nama mantannya, namun Seunghun tidak bisa memungkiri kalau dia merasa sangat lega jika saja Sakura mau datang dan menemaninya sekarang juga.

"Bangsat." Cengiran khas Seunghun mulai kembali saat Mark tertawa terbahak-bahak setelah mengumpatinya. "Jadi lo ngusir gue, biar bisa berduaan sama Sakura?"

"Ya menurut lo aja."

"Si kampret," kekeh Mark sambil menoyor dahi Seunghun. Si pemuda jangkung hanya tertawa pelan, mulai terdengar benar-benar gembira walau masih tidak seperti biasanya. "Yaudah gue pulang dulu."

"Oke, bos."

Setelah punggung Mark menghilang dari pandangannya, Seunghun buru-buru membuka aplikasi chat di ponsel dan membuka roomchat yang pin-nya bahkan belum dia hilangi setelah mereka putus beberapa bulan silam. Candaannya pada Mark barusan mendadak terlihat menarik untuk dilakukan.

Malas mengetik dan setengah takut dibaca saja jika dia mengirimi Sakura pesan, Seunghun pun segera memutuskan untuk meneleponnya.

Nada dering tunggunya lumayan lama, cukup untuk membuat Seunghun hampir menyerah dan memutus sambungannya. Dan ketika suara halus Sakura menyapa pendengarannya dari ujung sana, sungguh Seunghun merasa senang bukan kepalang.

"Kenapa?" Hanya dengan satu kata bernada ketus dari Sakura saja sudah membuat Seunghun tersenyum lebar.

"Aku sedih," kontras dengan kalimatnya, Seunghun berujar dengan ekspresi sumringah. "Kamu dimana?"

"Suara lo sama sekali nggak nunjukin kalo lo lagi sedih, Seunghun," balas Sakura, intonasinya berubah sebal. "Gue tutup ya."

"Jangan! Serius, sumpah, aku lagi nggak enak hati sekarang," buru-buru Seunghun memotong, sebelum Sakura benar-benar memutus sambungan mereka. "Please, tolong, balik ke venue tadi. Aku masih di sana."

Seunghun menggigit bibirnya cemas ketika selama beberapa detik, tak ada balasan dari Sakura. "Sakura?"

"Lo ngapain di tempat seminar?"

"Kan aku panitia?"

"Ngapain lo jadi panitia?" 

Namun belum sempat Seunghun menjawab, Sakura sudah menambahkan, "Ngerepotin banget sih!" yang membuat Seunghun menjauhkan ponselnya beberapa senti. 

Mungkin Sakura baru saja sadar kalau pertanyaannya terdengar konyol, dan Seunghun ingin setengah mati untuk melihat ekspresi gadis itu sekarang juga.

"Aku tunggu ya, Sakura. Hehehe."

"Ogah banget."

Kebiasaan Sakura memang sama sekali belum berubah. Mau tak mau, senyum tulus merekah di bibir Seunghun ketika dilihatnya Sakura berjalan menghampiri Student Center–tepatnya di tangga bangunan tersebut, tempatnya sekarang duduk-duduk santai, dengan ekspresi kaku, dan tangan dimasukkan ke saku jaket.

"Cie, dateng," ujar Seunghun, wajahnya gagal menyembunyikan senyuman. Bahkan sedari awal, dia gagal menahan diri untuk menjahili si mantan.

"Nggak usah nyebelin ya lo." 

Masih dengan ekspresi dan gestur sinisnya, Sakura mendudukkan diri di sebelah Seunghun. Si pemuda jangkung menelengkan kepalanya, meneliti fitur wajah Sakura di tengah matahari sore yang kian meredup.

"Nggak mau ngehibur aku?"

Seunghun tertawa keras dalam hati, sekarang sudah sepenuhnya melupakan kegalauan yang beberapa saat menghantui pikirannya, ketika ia melihat Sakura merengut dan berekspresi benci.

"Lo nggak keliatan sedih sama sekali, Seunghun. Lo cuma ngibul kan?!" seru Sakura, setengah menghentakkan kaki saking kesalnya.

Seunghun tidak menjawab. Dia hanya meluruhkan cengiran yang tadi menghiasi bibirnya, lalu mencondongkan badan sambil melingkarkan kedua lengannya untuk mendekap figur Sakura.

Berbeda dari yang ia perkirakan sebelumnya, Sakura hanya diam dalam pelukannya. Tidak menendangnya, namun tidak pula balas memeluknya.

"Makasih udah dateng," Seunghun pun memanfaatkan momen diam mereka untuk berbicara. "Padahal harusnya kamu udah nggak ada lagi urusan sama aku, tapi kamu masih mau nyempetin buat ke sini."

"Padahal gue udah ngeyakinin diri sendiri kalo lo cuma ngibul. Tapi gue tetep aja pengen ke sini," balas Sakura, nadanya pelan. "Hun, lain kali, jangan cerita ke gue lo ada masalah apa, karena gue nggak mau ikut sedih. Gue nggak mau ngerasain apa yang lo rasain."

"Enggak bakal kok."

"Jangan sedih lagi."

Ketika kedua lengan Sakura perlahan naik dan balas dekapannya, Seunghun merasa hatinya hangat seketika. Seakan-akan dia baru saja pergi jauh selama entah berapa lama, sebelum akhirnya pulang kembali ke tempat seharusnya ia berada.








-


jujur aku gak pengen komen apa-apa masalah final line-up debutnya YG Treasure Box. pengennya ngecongrats-in aja, tapi emang minta dikomen ya gimana wahaha.

congratulations on debuting, junkyu-yedam-haruto-jeongwoo-jaehyuk-hyunsuk-junghwan<3 seunghun-yoonbin-jihoon-keita-jeongseob let's meet again someday<3

We Broke Up ─kimseunghun。✔Where stories live. Discover now