Du(a)PuluhDu(a)

754 60 2
                                    

"Yak! Apa maksudmu? Kau mau menipuku?" Marah Seokjin saat pria itu mendapati Namjoon tengah duduk dengan tenang di taman belakang sekolah yang sepi itu, lengkap dengan earphone yang menempel di telinganya dan buku yang setia menemaninya.

"Woah calm dude, apa yang terjadi?" Sahut Namjoon kebingungan saat tiba tiba saja sahabatnya datang dan langsung murka kepadanya. Pria itu sama sekali tidak paham akan situasi yang terjadi.

"Apa maksudmu?! Aku kira selama ini kita bersahabat, tapi apa? Kau menghianatiku eoh?" Kali ini Namjoon benar benar tidak paham akan maksud kedatangan Seokjin yang telah mengusik ketenangannya di pagi hari itu.

"Katakan saja apa masalahmu, jangan berbelit belit!" Ucap Namjoon yang masih terlihat santai meskipun tidak dapat dipungkiri jika nada bicara pria itu telah menggambarkan jika emosinya telah tersulut.

"Kenapa kau mendekati Seonha eoh?!" Ucap Seokjin langsung yang membuat Namjoon menyengrit bingung. Sejak kapan ia mendekati pujaan hati Seokjin itu?

"Apa maksudmu? Aku tidak pernah men-"

BUGH

Belum sempat Namjoon menyelesaikan kalimatnya, sebuah bogeman mentah telah mendarat di rahang pria itu.

"Aku tidak menyangka jika selama ini kau menjelek jelekkannya karena kau juga menaruh hati padanya" Ucap Seokjin meremehkan yang membuat Namjoon tidak terima.

"Dengarkan aku Seokjin-ssi, aku tidak mungkin menyukai gadis itu! Untuk apa aku mendekati gadis rendahan sepertinya?"

BUGH

Lagi lagi tangan Seokjin telah mendarat di rahang Namjoon.

"Jangan merendahkannya! Aku menyesal telah mempercayaimu selama ini Namjoon-ssi" Setelah itu Seokjin berjalan meninggalkan Namjoon yang tengah merenungi sebenarnya apa yang tengah terjadi.

"Brengsek" Gumam Namjoon saat mendapati seorang gadis tengah memandang penuh kemenangan ke arahnya.

.

"Apa kau mengingat sesuatu?" Tanya Hara dan bukannya sahutan yang ia dapatkan, melainkan keterkejutan karena tangan Namjoon yang sedaritadi telah terkepal itu kini justru memukul meja.

"Hei kau dapat melukai tanganmu sendiri jika seperti itu" Protes Hara yang meringis melihat keadaan tangan Namjoon yang telah memerah. Namun karena keheningan terjadi, Hara pun mengalihkan pandangannya ke wajah Namjoon dan bergidik ngeri melihat wajah Namjoon yang juga merah padam menahan emosi itu.

"Kau akan hancur di tanganku Min Seonha" Gumam Namjoon yang masih dapat terdengar oleh Hara.

"Cepat bersiap siap, kau harus iut denganku menemui Seokjin hyung" Dan tanpa basa basi lagi Hara menurut dan kembali memakai mantelnya.

Sepanjang perjalanan Hara tak henti hentinya memperingatkan Namjoon untuk mengendarai mobilnya dalam kecepatan normal saja. Bukan hanya Mobil Namjoon yang berjalan dengan cepat, namun ritme detak jantung Hara juga. Bagaimana tidak, Namjoon menyetir mobilnya telah seperti orang kesetanan saja. Atau mungkin pria itu memang tengah kesetanan.

"Yak Kim Namjoon! Menyetirlah dengan benar!" Pekik Hara saat pria itu hampir saja menabrak seorang pejalan kaki.

"Diamlah! Persetan dengan apapun, aku harus bertemu dengan Seokjin!" Ucap Namjon yang membuat Hara bungkam seketika.

Tak lama kemudian Namjoon telah berada di depan pintu apartemen Seokjin, dan Hara nampak berlarian karena sedaritadi ia terus saja kesulitan mengimbangi langkah kaki Namjoon yang cukup panjang itu.

Tanpa mau mengulur waktu lagi, Namjoon segera memasukkan sidik jarinya yang memang telah disetting di pintu apartemen Seokjin juga.

"Ada apa sebenarnya Namjoonnie?" Tanya Seokjin yangt sedaritadi memang telah menunggu kedatangan Namjoon saat pria itu telah meneleponnya dengan nada bicara yang tidak biasa.

"Aku telah mengingatnya! Gadis itu, apapun yang terjadi aku akan membalas semuanya!" Ucap Namjoon menggebu.

"Tunggu apa lagi? Mari segera kita selediki dia!"

NEVER ENDING ●JjkWhere stories live. Discover now