"Aku tidak tahu apakah ini pantas atau tidak,
Aku merindukanmu...
Namun rasa itu tidak lagi sama seperti yang kemarin...
Aku merindukanmu...
Dan tak ada lagi rasa apapun yang ku rasa ketika aku mengucapkannya...
Aku merindukanmu dalan hampa dan sepiku
Aku merindukanmu yang kini telah menjadi kenangan...
Sekarang engkau tak akan lagi sama, sebab rasa sakit yang menghampirimu setelah kepergianku membuatmu menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya...
Aku pergi? Itu asumsimu terhadap langkahku...
Namun aku tidak pernah pergi meninggalkanmu, hanya saja langkah dan jalan yang kita tempuh amat berbeda...
Aku tak pernah meninggalkanmu, aku selalu menemanimu melalui doa-doaku, adakah engkau merasakannya???
Kuharap iya, sebab jika tidak, maka akan bertambah lagi doa-doaku yang kesepian karena kehilangan tuannya."
Pinrang, 26 Desember 2018
Rini Anggraeni Utomo
YOU ARE READING
Doa-doa yang kesepian
Poetry[ Selesai] hanya sekumpulan rangkain kata yang terlalu egois jika di sebut puisi, namun begitulah adanya.
