= Devil =

1.3K 108 15
                                    

Masih dalam raut kebingungan, sohyun menuju gedung belakang sekolah, terlebih saat dia mendapat sebuah pesan singkat dari nomor yang tidak dia kenal.

Sepulang sekolah, di gedung belakang, sebaiknya lu datang

Isi pesan itu terus mengusik isi kepala sohyun, berfikir bahwa dirinya sedang berada di salah satu drama horor, dimana sang pemeran utama sedang di teror oleh orang yang tidak dia kenal. Tubuhnya sedikit bergidik ngeri mengingat sang pemeran utama dalam drama yang dia tonton belum lama itu, dibunuh secara brutal oleh sang peneror.

"Baiklah, tidak ada siapapun disini" Gumam sohyun saat melihat sekelilingnya, tidak ada siapapun disana. Entah kenapa jantungnya berdegup begitu cepat, suasana langit yang mulai gelap menambah halusinasi nya.

"Hai~"

Sapaan seorang wanita dari balik dinding membuat dirinya tersentak kaget, namun seperdetik kemudian dirinya dapat bernapas lega, di saat remangnya lampu disana memperlihatkan wajah wanita itu.

"Oh..eonni"

Sapa sohyun dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajahnya. Dan irene pun ikut tersenyum disana, tapi entah kenapa, senyuman itu sangat berbeda, seperti menyembunyikan banyak hal di dalamnya.

"Apa eonni yang mengirimkan pesan itu?"

Irene mengendikkan bahunya, sedikit berjalan ke arah sebuah bangku kosong dan mendudukkan dirinya di sana. Dan dengan cepat raut wajahnya berubah begitu drastis. Irene yang penuh dengan senyuman manis berubah menjadi irene dengan tatapan yang begitu tajam dan mengintimidasi.

"A--ada apa?" tanya sohyun terbata saat menyadari perubahan suasana di sana.

"Tidak ada, hanya-- gua mau menegaskan sesuatu"

Sohyun semakin bingung, degup jantungnya yang mulai normal tadi kembali berdegup kencang, suasana disana begitu mencekam dan serasa mencekik dirinya.

"Kim sohyun, lu menikmatinya bukan?" tanya irene sambil menyilangkan kaki kirinya di atas kaki kanan. Jangan lupakan senyuman anehnya dan juga tatapan matanya. Terlihat begitu angkuh dan dominan.

"A--apa?"

"Ah, atau gua ganti pertanyaan nya. Kim taehyung, lu mencintai nya bukan?"

"Tentu saja" jawab sohyun tanpa keraguan sedikitpun. Dia tahu ada yang aneh dari tatapan irene. Dan semua keanehan itu terjawab hanya dari sebuah pertanyaan yang di lontarkan irene. Dari situ sohyun dapat menyimpulkan satu hal.

Irene tidak suka dengan hubungannya bersama taehyung.

"Maaf eonni, sohyun tidak tahu apa yang ingin eonni lakukan. Tapi satu hal yang pasti, sohyun mencintai taehyung sunbae. Dan tolong, jangan ganggu kami"

"Wow!" irene menepuk tangannya beberapa kali, seperti mengagumi apa yang sohyun katakan. Tapi jelas, ada kesan sarkastik di dalam tepukan tangan itu.

"Percaya diri sekali" gumam irene, walaupun masih dapat di dengar oleh sohyun.

"Lu tahu, sebenarnya gua mau berbasa basi dulu, tapi yah-- sepertinya lu orang pintar yang dapat mengerti situasi dengan cepat. Jadi gua akan katakan sekarang. Jauhi taehyung"

Memang terdengar nada candaan di kalimat awalnya. Namun di kalimat terakhir. Dapat sohyun lihat tatapan irene yang mengintimidasi dirinya, dengan nada yang cukup terdengar seperti sebuah perintah.

Tapi sohyun hanya menanggapi itu dengan kekehan kecilnya, seolah-olah perkataan irene barusan hanyalah angin lewat.

"Kenapa? Kenapa gua harus menjauhi pacar gua sendiri?" mungkin sohyun dapat mengatakan itu dengan nada dan raut wajah yang tenang. Namun tidak dengan jantungnya, masih berdegup begitu kencang.

• HER •  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang