Kekasih Dalam Do'a

225 2 0
                                    

KEKASIH DALAM DO'A
#PART6

Alhamdulillah yang dinanti-nanti akhirnya datang juga. Rasya pun memberitahukan kabar gembira ini kepada umminya, tentang kehamilan istrinya, Syifa.

***

Hari-harinya diisi dengan lantunan ayat suci Al-Quran, ia mulai terasa mual-mual, dan juga pusing. Hal ini membuat Syifa kurang fokus dalam mengajar anak didiknya itu.

Tak bisa berdiri dan duduk terlalu lama, jika itu terjadi maka ia selalu mual. Maklum bawaan bayi.

" Aisyah, tolong kk ya gantiin ngajar mereka, kepala kk tiba-tiba pusing nih." Syifa

"Oh, iya kk. Aisyah akan gantiin kk sementara." Aisyah

"Makasih ya" Syifa tersenyum lalu naik ke lantai dua untuk beristirahat sejenak.

"Iya kk." Aisyah

Aisyah adalah adik sepupu Syifa, ia memang diminta Syifa untuk membantu mengajar di rumah Tahfiz nya. Ia sangat baik, juga ramah kepada semua orang, hingga tak jarang banyak anak-anak disana akrab dengannya.

" Baiklah anak-anak, sekarang waktunya untuk muroja'ah, ingat yah setiap ayat-ayat yang dihafal diulang 20 sampai 60 kali, biar apa coba?" tanya Aisyah

"Biar hafalannya nempel dan ga cepet lupaaaa" semuanya kompak

" Wahhh, pinter semuanya" Aisyah tersenyum

" Iya dong kk, kan udah di ajarin sama kak Rasya sama kk Syifa juga." Salah satu anak angkat bicara.

Rasya dan Syifa memang tidak pernah mengajarkan anak-anak untuk memanggilnya dengan sebutan ustadz ataupun ustadzah. Kecuali klo lagi dipondok, para santri biasa memanggil Rasya dengan sebutan Gus Rasya dan Ustadzah Syifa.

Dirumah Tahfiz Raudhatul Qur'an ini, ruangan anak Tahfiz putri dan putra dipisah. Karena untuk menjaga hafalan maka dari sejak dini pandangannya juga harus di jaga.
Agar selalu konsentrasi dan tak lirik sana-sini.

***

Keesokan harinya, suara kokokan  ayam  bersautan tanda  hari sudah pagi, matahari mulai munculkan diri. Seperti biasanya lantunan ayat suci Al-Quran tak pernah luput dari pendengaran, begitu indah, dengan tartilnya anak-anak itu membacanya.
Dalam hati Syifa berdo'a semoga cita-cita mereka untuk menjadi para penghafal Al-Qur'an tercapai, aamiin.

Syifa nampak santai berjalan melewati anak tangga, tanpa ia sadari ada air yang tumpah, yang membuatnya menginjak air itu lalu ia pun terjatuh.

Aaarrrgggghhhh... Prakkkkk

Terlihat Syifa sudah tergeletak dilantai.. terlihat cairan merah membasahi gamisnya.. tidak, Syifa pendarahan..

"Rasya... Aisyah...." hiks hiks Syifa tak kuat menahan isak tangisnya.. semoga ini tidak menyebabkan keguguran dalam hati Syifa berdo'a.

Rasya dan Aisyah yang mendengar pun bergegas menuju asal suara tersebut.

"Astaghfirullah sayang, kamu pendarahan, Aisyah cepet kamu keluarin mobil yah. Darahnya semakin banyak keluar nih. " Ucap Rasya was-was

"Ehh, iya kk" dengan tergopoh-gopoh Aisyah mengambil kunci mobil lalu mengeluarkannya dari bagasi.

" Fajar, Afif, tolong kalian handle anak-anak yahh, kk mau ke rumah sakit dulu." Rasya bergegas menuju mobil.

"Siap kk" jawab mereka kompak

"Sini kk, biar Aisyah bantu, sekalian Aisyah yang nyetir."

Aisyah pun membantu membukakan pintu mobil, sementara Rasya masuk sambil menggendong Syifa yang kini terlihat pucat dan lemah karena terlalu banyak mengeluarkan darah.

"Bismillah" ucap Aisyah memulai berkendara dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Karena melihat kondisi Syifa yang sudah ingin pingsan.

"Sayang, kamu kuat yahh, sebentar lagi kita sampai nih. Ucap Rasya penuh kekhawatiran.

Kekasih Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang