E.I.G.T.H

4.3K 574 119
                                    

"Karena Bona telah mati, jadi sekarang gue bakal ungkap apakah dia pelaku sebenarnya atau tidak"

"Dan sayangnya Bona bukan pelaku sebenarnya, tapi kalian harus berterima kasih karena kita sudah bantuin kalian nemuin salah satu penghianat digeng kalian, yah walaupun masih ada penghianat yang lebih besar"

Semuanya tentu terkejut, mereka kira clue yang diberikan tadi adalah tentang si pelaku sebenarnya.

"Sekarang kalian harus berlari ke lapangan selanjutnya, dan ingat, dua yang terbelakang akan kami bunuh"

"Ya gak bisa dong! kita udah bener nebaknya, masa kita harus dibunuh lagi sih?" teriak Seulgi kesal.

"Walaupun tebakan kalian benar, tapi Bona bukan pelaku yang sebenarnya"

"Tapi kan clue yang lo kasih bukan tentang pelaku sebenarnya" teriak Ten.

"Terserah kalian berkata apa, tapi kalian harus berlari sekarang, atau kalian semua akan dibunuh sekaligus disini"

Mau tidak mau mereka segera berlari, menuju lapangan selanjutnya. Mereka berlari sekuat tenaga agar mereka selamat. Tetapi Joshua semakin lama memperlambat larinya sampai akhirnya berhenti.

"Jos, lo kenapa berhenti? 7 detik lagi yang terbelakang bakal dibunuh" ucap Yuta.

"Biarin aja Yut, gue merasa bersalah banget sama Bona, dan gue juga Cinta banget sama dia, jadi gue pengen nyusulin Bona" ucap Joshua.

"Tapi Jos... "

"Ya, waktunya habis, tangkap 2 orang yang paling belakang"

"Shit!" umpat Yuta sebelum ia dan Joshua diseret ke arah lapangan sebelumnya.

Sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi pada mereka berdua. Yuta dibunuh dengan cara bola matanya dikeluarkan menggunakan pisau sabit, dan pisau sabit tersebut ditancapkan dikepala Yuta. Lalu Joshua yang perutnya dilubangi menggunakan bor.

Taeyeong dan yang lainnya meringis melihat hal itu. Mereka segera berjalan menuju lapangan selanjutnya. Tidak ada yang berbicara, entah karena mereka kelelahan atau syok. Setelah sampai dilapangan berikutnya, mereka tidak langsung bermain seperti sebelumnya melainkan mereka diminta masuk ke sebuah gubuk, dan tidur semalaman untuk memikirkan siapa pelaku sebenarnya.

"Hah, syukur deh, mereka masih baik sama kita dan ngasih kita kesempatan untuk istirahat, gue udah capek banget" ucap Hayoung.

"Iya, bayangin aja coba, tadi pagi kita udah langsung diteror, terus beberapa kali ngeliat temen-temen kita mati, terus lari lagi" keluh Yerin.

Mereka beristirahat didalam gubuk dengan cahaya temaram itu. Bahkan beberapa dari mereka seperti Jungkook, Jaebum dan Eunwoo sudah terlelap, yah mereka kelelahan.

"Gue kangen rumah, kalau tau bakal kayak gini, gue gak bakalan mau ikut walaupun kak Taehyung ikut" kata Sejeong.

"Kita juga kali kak, seandainya kita semua gak ikut pasti hal kayak gini gak bakalan terjadi" kata Lisa.

Tiba-tiba pintu dibuka dari luar, terlihat orang-orang berbaju hitam masuk membawa banyak piring berisi daging matang yang aromanya sangat menggugah selera. Bahkan Jungkook, Jaebum dan Eunwoo terbangun.

"Ini makanan untuk kalian, berterimakasihlah karena kita masih baik"

"Baik apanya coba, tapi yaudah berhubung kita belum makan dari tadi pagi"

"Cepat habiskan, kami akan mengawasi kalian, satu orang satu piring daging dan harus kalian habiskan, tapi sebelumnya cermatlah memilih daging-daging itu karena salah satunya ada yang beracun"

Tentu saja setelah kata-kata tersebut selesai diucapkan, mereka kaget dan ragu memilih daging-daging yang tersaji dihadapan mereka.

"Lo sengaja ya? Mau ngeracunin kita?" tanya Jaebum marah.

Laki-laki berpakaian hitam itu tersenyum sinis.

"Itu bukan daging hewan, tapi daging teman-teman kalian yang sudah kami bunuh dilapangan, Rose, Junhoe, Sana, Yuta, Joshua dan tentu saja daging yang beracun adalah dagingnya Bona, jangan lupa bagaimana ia terbunuh?"
Mereka lebih terkejut lagi.

"Jadi lo nyuruh kita buat makan teman sendiri gitu? lo jahat baget sih" ucap Eunha.

"Sudah cepat makan atau kalian ingin mati besok karena tak kuat berlari? atau mati karena kalian tidak bisa berfikir dengan baik?"

"Bacot lo anj*ng!! udahlah guys kita makan aja, hati-hati milihnya tapi" kata Taeyong.

Mereka dengan ragu memilih daging-daging tersebut, mereka juga merinding mengingat bahwa mereka akan memakan daging manusia lebih parahnya lagi teman-teman mereka.

"Jangan lupa berdoa guys!" seru Irene.

"Berdoa gak membuat racunnya menghilang"

"Bisa diem gak sih?cowok kok cerewet" kata Sowon.

Setelah berdoa, mereka memakan daging yang tersaji dipiring mereka masing-masing.

"Eh, kok dagingnya enak banget ya?" kata Jungkook.

"Iya, dagingnya lembut terus bumbunya kerasa banget" kata Ten.

"Gue baru tau kalau daging manusia seseenak ini" kata Taehyung.

Walaupun mereka semua setuju dengan perkataan Jungkook, Ten dan Taehyung, tapi mereka juga merinding, mengingat bahwa yang mereka makan adalah daging manusia, mereka jadi Canibal.

Sedang asyik menyantap dagingnya, mereka dikejutkan dengan Eunwoo yang tiba-tiba menaruh piringnya dan merasa sulit bernafas. Tidak lama kemuadian tubuhnya membiru lalu ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Mengetahui bahwa Eunwoo meninggal karena keracunan, mereka menyalahkan orang-orang berbaju hitam.

"Itu salah dia yang gak cermat dalam memilih daging, udah deh, kita mau pergi, guys bawa mayatnya Eunwoo"

Lalu dua orang dari mereka mengangkat dan membawa mayat Eunwoo pergi.

Setelah itu, mereka tidak melanjutkan makan karena mendadak selera mereka hilang. Mereka pun memutuskan untuk tidur.

Nyatanya, hanya sedikit dari mereka yang tidur seperti Sejeong, Eunha, Chanyeol, Jaebum, Seulgi dan Irene, sisanya tidak bisa tidur karena banyaknya nyamuk didalam gubuk. Mungkin bagi yang sudah tidur mereka sudah terbiasa atau memang mereka yang sudah sangat ngantuk.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berdiskusi dulu tentang pelaku sebelum mereka tidur.

"Jadi, siapa yang kalian curigain sebagai pelaku sebenarnya?" tanya Taeyeong.

Mereka berfikir.

"Sejujurnya, gue curiga sama kak Jaebum" kata Nayeon.

"Apa alasan lo nyurigain kak Jaebum? " tanya Sowon.

"Waktu itu kan kita niatnya mau pulang karena kondisi berbahaya, tapi dia ngelarang dengan alasan nilai, masa kalian gak curiga sih?" jelas Nayeon.

"Iya juga ya, masa dalam kondisi berbahaya kayak gini dia masih mikirin nilai? nyawakan jauh lebih penting dari nilai" kata Jennie.

"Tapi belum tentu juga sih kalau kak Jaebum pelakunya, bisa juga dia orangnya terlalu mendewakan nilai" kata Jungkook.

"Bisa jadi sih, tapi gak mungkin kan dia gak khawatir sama nyawa dia sendiri?" kata Minhyun.

"Bener juga tuh, bisa aja karena dia pelakunya jadi dia gak khawatir" kata Taehyung.

Mereka diam, mereka mulai mencurigai Jaebum karena alasannya memang masuk akal. Setelah lama mereka diam, akhirnya Taeyong menyuruh mereka untuk tidur.

Untungnya sekarang kantuk mereka sudah datang dan akhirnya mereka tertidur.Tidak semua karena salah satu dari mereka menyempatkan diri menyunggingkan senyum sinisnya

"Sayangnya bukan Jaebum pelakunya, tapi gue"

*********

Akhirnya kelar juga ngetiknya, sorry udah lama update dikit lagi, tapi gue tetep minta VotMentnya dong, boleh ya?

Bloody Campsite | 95-97 LinersOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz