kembali lagi dengan secangkir kertas kopi panas. diambilkan oleh seungmin sebuah bangku yang diberi bantal— sengaja supaya si nona betah mengobrol. ssst, jaga rahasia, ya.
di antara semburat merah merona si nona berkata, "sebelumnya aku minta maaf— kim seungmin, benar? " mengeja label nama si pemuda, langkah katanya ragu meruntai huruf demi huruf supaya terdengar sopan dan tulus.
"aku benar-benar di luar kendali semalam— benar-benar patah hati. dan melampiaskannya ke hal yang salah, " ujarnya, menutup sebelah mukanya dengan raut yang sungguh menanggung sungkan. "haduh, dipikir lagi, bodoh sekali. padahal aku sudah tahu aku tidak toleran dengan alkohol. "
"tidak apa, nona. " ujar seungmin, tersenyum simpul. manis sekali hingga kedua matanya hilang diapit pipi. "bukannya semua ada masanya bertindak ceroboh? tidak apa, itu normal. "
membuat si gadis tambah menggerutu.
ia tidak mabuk lagi, tapi hatinya terlalu menggebu.
