Prolog

18.4K 498 12
                                    

Meja makan kini di penuhi oleh dua keluarga yang berbahagia, yaitu keluarga Wijaya dan keluarga Hardikusuma,terkecuali Aleta. Gadis itu nampak malas duduk di tengah kedua orang tuanya. Berbeda dengan Rafael, Pria itu nampak selalu menebarkan senyum manisnya.

"Bagaimana dengan pekerjaannmu Raf?" tanya Nadia, mama Aleta.

"Alhamdulillah lancar tante" jawab Rafa sopan. Ia adalah seorang dokter muda di rumah sakit milik papanya.

"Bagaimana dengan Aleta?" tanya Ratna pada Aleta yang masih diam.

Aleta masih diam, Nadia menyenggol lengan putrinya.

"Em, lancar juga tante" jawab Aleta kikuk.

Rafa tak henti-hentinya menatap Aleta dalam diam, Ia sudah mencintainya sejak sedari kecil dulu. Mungkin dulu hanya sebatas cinta monyet, tetapi makin kesini Ia benar-benar mencintainya.

Mereka nampak menikmati hidangan makan malam yang sudah disiapkan oleh Nadia. Cengkrama ria itu memenuhi meja makan tersebut.

"Ok, kami telah memutuskan ini dari lama. Kalian berdua akan menikah satu minggu lagi" ujar Doni, papa Rafa.

Aleta membulatkan matanya, menikah? tidak. Ia tak mencintai Rafa.

"Kamu mau kan Al?" tanya Ratna, Ia berharap Aleta mau menikah dengan putranya. Rafa telah mencintai Aleta sedari kecil.

"Em, Aleta.. "

"Aleta mau kok, ya kan sayang" ujar Nadia.

"Alhamdulillah." ucap Ratna dan Doni bersama.

***

Pernikahan Rafael dan Aleta begitu meriah, hanya dengan waktu satu minggu semua sudah siap terkendali, mulai dari gaun pengantin hingga undangan beserta tamunya sudah diatur oleh Wedding Organizer kepercayaan Ratna.

Seperti sekarang ini, Aleta sudah siap dengan kebaya warna putih yang melekat sempurna di tubuh rampingnya.

Aleta membenci pernikahan ini dan Rafa. Ia sangat mencintai kekasihnya, Arkan.

Mereka berdua memasuki kamar hotel yang memang sudah di persiapkan oleh pihak hotel. Ya hotel ini adalah milik papa Aleta.

Aleta berjalan mendahului pria yang berstatus suaminya itu. Ia sangat malas menatap suaminya itu.

Rafa menutup pintu kamar, Ia mendapati Aleta yang duduk di pinggir ranjang dengan ponsel di tangannya.

"Kamu gak mandi?" tanya Rafa lembut.

"Nanti" jawab Aleta ketus.

"Ya udah aku yang mandi dulu" ucap Rafa, Aleta hanya diam tak menanggapi ucapan Rafa.

Setelah Rafa keluar dari kamar mandi, Aleta masih bermain dengan ponselnya.

Aleta melirik Rafa yang sudah keluar dari kamar mandi lalu mengambil bantal lalu memberikannya pada Rafa.

"Lo tidur di sofa. Gue gak mau seranjang dengan lo" ucap Aleta. Rafa hanya patuh, mungkin Aleta hanya belum sepenuhnya menerimanya.





Assalamualaikum semua....
Masih prolog nya saja ya...
Jangan lupa vote dan comen nya.. :)

Kediri,
2 Januari 2019 - 10:45 WIB

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang