19. Silent (Revisi)

2K 63 5
                                    

Autor Pov

"Gue mau entar kalo gue ultah, mau yang kayak tadi!"

"Iya"

"Yang meriah, balonya yang banyak! Kuenya yang besar"

"Lita silent" Dika mulai menasihati karna Lita yang mengganggu ia menyetir

"Bodo Amat! Gue masih kesel ya sama lo. Ihhh"

"LITA DIEM!! Kamu nganggu, aku nyetir tau gak?!" Bentak Dika

Lita terlonjak kaget, selama hari - hari yang Lita lalui bersama Dika perempuan itu tak pernah sekalipun melihat Dika membentak dia,, sekalipun Dika marah

"Ohh"

Lita langsung memunggungi Dika menghadap ke arah luar, apa salahnya dia berbicara tentang hal yang dia inginkan

"Huffff"

Dika menghembuskan nafas pelan, dia sudah kelepasan membentak Lita. Dika mencoba meraih tangan Lita, tapi ditepis oleh istrinya itu

"Ayolah Ta, jangan ngambek gitu ntar cantiknya ilang lho" bujuk Dika

"Jalan! Gue mau tidur ngantuk" Lita menepis lagi tangan Dika yang berusaha meraih tangannya

"Jangan ngambek dong"

Lita tak menjawab membuat Dika kembali fokus pada kemudi. Hingga sampai di apartemen, Lita sudah tertidur pulas

"Tidur beneran?" lirih Dika

Dika segera keluar dan berlari ke pintu sebelah, ia berniat membopong Lita hingga sampai kamar apartemen

Wah, harus gue kasih makan terus nih,, masak ringan banget kayak kapas

Pikir Dika saat ia merasa tubuh Lita terlalu ringan dalam bopongannya. Dika memasuki lif menuju lantai 5, tepat dimana kamarnya berada.

Saat didepan kamar Dika kesusahan untuk menekan sandi kamarnya, hingga dia harus menyangga tubuh Lita dengan kakinya

"Hah gue aus" ujar Dika setelah meletakkan Lita di ranjang

Dika keluar kamar tanpa menutup pintu, sejenak setelah itu Lita mulai membuka matanya

"Hehehe sukurin" kikik Lita pelan

Lita memang tak tidur dari tadi, ia hanya pura - pura

"Ketauan! Mau ngerjain gue? Heh?"

Lita kaget saat melihat Dika sudah bersandar di depan pintu sambil menatap dirinya

"Mau ngerjain aku?" ulang Dika

"Enggak, ta-tad-tadi baru aja bangun" gagap Lita saat melihat Dika mendekat ke arahnya

Buukkk

Dika melompat dan mendarat tepat di depan Lita yang tengah was - was, tepat setelah itu tangan Dika mulai mengelitiki Lita

"Mau coba - coba ya"

"Hahahahahhhahaha Dika stop!"

"Gak mau, siapa suruh kamu jahil banget"

"Aduh Ka! Perut gue sakit!!"

Dika berhenti tepat saat ia berada di atas tubuh Lita, lelaki itu tersenyum miring sambil terus menatap Lita

"Mau ini dulu, baru berhenti"

Dika menyentuh bibir Lita yang masih terpoles lipbam, setelah ia menjadi pengiring di acara tunanagannya Aletta dan Revan

"Tumben bilang, biasanya langsung" heran Lita

"Boleh gak?"

"Boleh, sini biar gue yang nyium dulu"

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang