Chapter 9

2.5K 217 1
                                    

Selamat membaca...📖😄

Baekhyun_G
arahime_




"La-kukan saja. Ikuti dia, ini perintah!" Titah kaisar Zhi Feng.

"Baik tuanku..."

Li Zhang tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Titah kaisar Zhi Feng mutlak baginya. Ia hanya bisa berharap kecurigaannya salah. Ia harus mempercayai pemuda asing yang tiba-tiba menolongnya itu.

Setelah melalui perjalanan panjang menembus hutan yang dipenuhi semak belukar, Ming Xia dan rombongan kaisar sampai di sebuah rumah kecil ditengah hutan.

"Kita sampai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sampai. Silahkan masuk!" ujar Ming Xia membukakan pintu rumah untuk rombongan kaisar.

"Terima kasih!" ucap Li Zhang memapah kaisar ke sebuah ranjang di kamar yang tidak terlalu besar.

Ming Xia membantu Li Zhang membaringkan kaisar di ranjang. Dengan gerakan cepat Ming Xia membuka baju kaisar.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Li Zhang.

"Memberinya pertolongan pertama! Aku akan menghambat peredaran racunnya. Sekarang, bantu aku siapkan air! Bersihkan lukanya! Aku akan mengambil tanaman herbal!" perintah Ming Xia.

Ming Xia pergi ke belakang rumahnya. Hamparan tanaman herbal koleksinya memenuhi tanah kecil di pinggir sungai. Ming Xia mengambil beberapa bunga marigold untuk di jadikan obat herbal.

 Ming Xia mengambil beberapa bunga marigold untuk di jadikan obat herbal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku yang mulia..." ujar Li Zhang dan kedua prajuritnya ketika memulai membersihkan luka kaisar. Terlihat kasiar meringis kesakitan ketika air menyentuh lukanya.

Kepanikan mulai terjadi ketika Li Zhang dan kedua prajuritnya melihat kaisar terbatuk mengeluarkan darah.   Ia segera membantu kaisar duduk diranjang. Tangan kaisar gemetaran, wajahnya semakin pucat dengan keringat dingin yang membanjiri tubuhnya. Li Zhang memegang tangan tuannya erat dan bergumam pada kaisar agar bertahan.

Dari arah lain, terlihat Guangli berlari dengan membawa benda berbulu berwarna hitam dan beberapa ikat ikan segar. Ia terkejut mendapati pemandangan mengerikan di rumahnya. Darah yang terus mengalir dari mulut orang yang terluka tadi.

"Tuan... apakah dia baik-baik saja?" tanya Guangli pada Li Zhang begitu melihat darah yang terus mengalir dari mulut kaisar.

Li Zhang menghela napasnya dan menggeleng pelan. Ditatapnya kembali kaisar yang tengah berusaha menahan rasa sakit lukanya dan juga raut wajah khawatir Guangli secara bergantian.

"Dimana nona Ming... ah maksudku Ming Wu?" Guangli mengutuki dirinya sekarang. Hampir saja dia menyebutkan nama nona Ming Xia.

"Ah pemuda itu. Dia sedang mengambil tanaman herbal di belakang. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang, dia tidak kunjung kembali."

Guangli langsung pergi ke belakang. Ia mendapati nonanya tengah menumbuk kunyit dan merebus bunga marigold dengan beberpa gelas air.

"Nona apa yang anda lakukan?"

"Membuat obat untuknya!"

"Tapi nona, anda tahu sendiri bahwa ramuan ini belum diuji coba khasiatnya. Nona tidak bisa memberikannya begitu saja pada orang itu. Bagaimana kalau dia..."

"Ssssst!" Ming Xia mengisyaratkan Guangli untuk diam dengan menempelkan jari telunjuk dibibinya. "Jangan keras-keras. Jangan memanggilku begitu. Bagaimana jika identitas asli kita terbongkar?"

"Maaf,"

"Sebaiknya paman membantuku sekarang. Tumbuk kunyit itu lalu campurkan madu. Aku akan mengurus air rebusan bunga."

"Baik!"

Guangli melaksanakan perintah nonanya. Setelah beberapa lama menunggu, pemuda yang dinantikan Li Zhang datang dengan sebuah ramuan.

Pemuda asing yang tadi sebut bernama Ming Wu itu ikut membantu kaisar memposisikan diri untuk meminum ramuan.

"Ramuan apa yang ada ditanganmu?" tanya Li Zhang penuh tatapan mengintimidasi.

"Kenapa kau mencurigaiku? Aku hanya ingin menolongnya!!!"

"Jika didalam racun itu ada racun bagaimana? Apa kau berniat membunuh tuanku?"

Dasar cerewet dan rewel! Jika sudah tahu akan begini, lebih baik tadi aku tidak jadi menolongnya saja! gumam Ming Xia dalam hati.

"Sudahlah tuan, lebih baik kita membiarkan dia memberi ramuan pada tuan agung kita. Keselamatan tuan agung itu yang terpenting..." himbau salah seorang prajurit kaisar.

"Benar tuan. Pemuda itu hanya harapan kita sekarang. Untuk mencari tabib disekitar daerah seperti ini pasti sulit. Kita harus pergi ke kota dan itu memakan waktu lumayan banyak. Saya hanya khawatir tuan agung tidak akan sanggup bertahan lebih lama." Imbuh prajurit yang lainnya.

"Baiklah! Lakukan! Tapi ingat aku tidak akan segan-segan melepaskanmu jika tuan agung sampai kenapa-kenapa! Ingat itu!" ancam Li Zhang.

Dasar tidak tahu diuntung! ujar Ming Xia dalam hati.

"Maafkan kelancangan hamba yang mulia," ujar Li Zhang lirih. Li Zhang menarik sedikit  dagu  kaisar hingga mulutnya sedikit terbuka. Ming Xia memasukan sedikit demi sedikit air rebusan bunga marigold pada kaisar.

Sementara Guangli mengoleskan tumbukan kunyit bercampur madu pada luka kaisar.

***

Samar-samar namun pasti, kaisar melihat bayangan seorang wanita tengah memandang ke arah luar jendela. Ia sedikit terkejut ketika mengenali hiasan rambut berbentuk bunga persik di rambutnya.

"Ming... Xia..."

_bersambung_

Destiny of Ming Xia [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang