14.Rencana Liburan

37 12 2
                                    

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu Tiara sudah datang. Hari di mana dia akan berada di rumah selama dua minggu ke depan.

Kelas X dan kelas XI diliburkan karena kelas XII sedang Ujian Nasional.

Tiara akan bertemu di rumah Jesi, untuk membicarakan soal liburan.

Sebenarnya, Tiara tadinya menolak untuk ikut. Tapi, karena paksaan dari Jesi, dia harus tetap ikut.

Bukan mereka saja yang ikut. Arta, Reva, dan Aldi juga akan ikut. Itu sebabnya Tiara menolak untuk ikut.

"Ra, mereka kok belum datang ya?" tanya Jesi. Sudah berapa kali dia bertanya seperti itu.

"Bentar lagi kali, Jes."

"Ck. Udah berapa kali lo bilang kayak gitu mulu."

"Ya, lo juga tanya kayak gitu terus. Mana gue tahu Jes. Udahlah tunggu mereka aja."

"Ya udah, gue ke kamar dulu ya. Lo tunggu sini!" perintah Jesi.

"Iya-iya. Jangan lama-lama lho."

Jesi mengangguk singkat. Dia langsung menaiki satu persatu anak tangga, untuk sampai di kamarnya yang terletak di lantai dua.

Tiara mengutak-atik ponselnya. Menunggu teman-temannya datang.

Tingg...Tongg...

"Masuk." Suruh Tiara dari dalam.

"Jesi mana?" tanya Reva saat sudah berada di dalam rumah Jesi.

"Di kamarnya."

"Ohh. Weh Ra, gue sama Aldi beli camilan dulu ya. Buat nanti." Reva berjalan mendekati Arta. Menepuk pelan bahu temannya.

Tiara juga tahu kalau mereka berdua beralasan pergi untuk membeli beberapa camilan. Padahal, tujuan nya untuk membiarkan dirinya dan Arta berdua di ruang tamu.

Arta tersenyum singkat kepada kedua temannya.

Sepeninggal Reva dan Aldi, suasana di sekitar menjadi hening beberapa saat. Arta memutuskan untuk membuka suara pertama.

"Ara."

"I ... iya, kenapa?" tanya Tiara gugup.

"Gimana?"

"Maksudnya? Gue nggak ngerti."

"Hm.... itu, kabar lo gimana?" tanya Arta gelagapan. Entah kenapa kalau dirinya dekat dengan Tiara, ada sesuatu yang mengganjal hatinya.

"Ar, pegang dada aku coba. Kok dada aku berdegup kencang sih?"

"Eh ... eh iya, ya. Jantung aku juga berdegup kencang banget. Kayaknya aku lagi suka sama seseorang deh."

"Ar?" panggilan dari Tiara, membuat Arta tersadar dari lamunan nya.

"Eh? Kenapa Ra?"

"Nggak. Abisnya lo ngelamun aja. Lagi ada masalah?" tanya Tiara.

"Ah, nggak kok. Nggak ada apa-apa."

Tiara hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Eh, Arta udah datang. Yang lain mana?" Jesi sudah keluar dari kamarnya. Dia berjalan mendekati Arta dan Tiara.

"Iya. Yang lain lagi pada beli camilan," jawab Arta.

Jesi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah. Sambil nunggu mereka berdua, meningan kita cari tempat yang enak aja," usul Jesi.

"Terserah lu aja." Arta bangun dari tempat duduknya. "Gue ke kamar mandi dulu ya."

Ada yang aneh sama Arta-batin Tiara.

"Mana Arta?" tanya Reva, yang baru saja datang.

"Bukan nya salam dulu kek, malah langsung nanyain si Arta," ujar Jesi kesal.

Reva hanya cengengesan tidak jelas.

"Dia lagi di kamar mandi," jawab Tiara.

"Ohh."

Reva dan Aldi sudah duduk. Reva mengeluarkan camilan yang barusan ia beli.

Sementara itu, Arta baru saja keluar dari kamar mandi.

"Al, gue pengin ngomong sama lo. Di luar," ucap Arta datar.

"Oke." Mereka berdua pergi ke luar untuk membicarakan sesuatu yang penting.

Ada apa ini?

-o0o-

Setelah beberapa menit, Arta dan Aldi kembali masuk ke dalam. Dengan wajah yang sulit di artikan.

"Lama banget lo," ketus Reva.

"Siapa suruh nunggu gue sama Arta," jawab Aldi lebih ketus.

Ya, Aldi memang orang yang  irit bicara, dingin, dan kalau menjawab hanya satu patah kata.

"Udah-udah, meningan sekarang kita bicarain tentang liburan aja." Tiara berusaha melerai Reva dan Aldi. Dari pada urusan nya semakin panjang.

"Nah, ide bagus tuh," ucap Jesi.

Akhirnya Aldi dan Arta kembali duduk. Mereka semua memikirkan rencana untuk pergi liburan.

"Gimana kalau kita ke Jepang aja," usul Reva.

"Nggak deh, gue nggak mau kalau ke Jepang," ujar Tiara.

"Kenapa?" tanya Reva penasaran.

"Ada yang nggak gue ceritain sama kalian semua."

Jesi dan Reva mengangguk mengerti. Mereka juga tahu kalau Tiara ingin merahasiakan tentang itu, tentu saja mereka tidak keberatan tentang hal itu. Toh, mereka mengerti perasaan Tiara.

-o0o-

Hai semuanya, maaf ya kalau aku lama update. Tapi tenang aja, aku bakal usahain update terus.

Jangan lupa vote and comment ya. Makasih

Salam
Angeliya_KN

[1] Problem In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang