Chapter 15

4.2K 195 1
                                    

~Atap Sekolah~
Disinilah Lisa berada, di atap sekolah. Ia sengaja pergi untuk menenangkan diri dari kejadian yang barusan ia alami.
Ia masih menangis tersedu-sedu.
"Hiks.. hiks.. hiks.. kenapa kau tega melakukan ini padaku Kookie, kau jahat Kookie." Isak Lisa
Lalu terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah Lisa, ternyata itu adalah Jiros.
Jisoo mendudukan dirinya disamping kanan Lisa sedangkan Rose disamping kiri Lisa.
Melihat kesedihan sahabatnya itu Jisoo pun mengusap pelan bahu sahabatnya dan mencoba menenangkan gadis itu.
"Lisa, berhentilah menangisi lelaki brengsek itu, ia tak pantas kau tangisi." Ucap Rose halus
"Hiks.. hiks.. Ros, apa aku begitu menjijikan sampai-sampai Kookie memperlakuakan ku seperti ini. Apa aku tidak pantas untuk mendapatkan cintanya, Ros?" Ucap Lisa
"Tidak Lis, justru si brengsek itu yang tidak pantas mendapatkan cinta dari gadis sebaik dirimu, berhenti mengatakan kalau kau itu gadis menjijikan, kau itu sahabat kita." Ucap Rose sambil menghapus air mata Lisa
"Berhentilah mengharap cintanya Lis, lupakan dia. Aku tahu kau bisa mendapatkan 100% lebih baik darinya." Tambah Jisoo
"Tidak bisa Jis, aku begitu mencintainya. Bahkan setelah ia menyakiti ku aku masih tetap mencintainya." Jawab Lisa
"Kalau begitu cobalah sedikit-sedikit lupakan dia, aku yakin kau pasti bisa move on darinya." Ucap Jisoo dan diangguki oleh Rose
Benar kata Jisoo, ia harus mulai melupakan Jungkook sekarang.
"Terima kasih Jis Ros, kalian memang sahabatku yang paling baik dan terbaik, aku bersyukur mempunyai sahabat seperti kalian." Balas Lisa
"Itulah gunanya sahabat. Sahabat adalah orang yang selalu ada disaat suka maupun duka." Jawab Rose
Lisa pun langsung memeluk kedua sahabatnya dan sahabatnya pun membalasnya juga.

~Pulang Sekolah~

"Lisa, maaf ya aku tidak bisa pulang bersamamu. Soalnya aku ada janji dengan Jimin, kalau Jisoo tadi sudah pulang, kau tidak apa-apakan?" Tanya Rose
"Ya tidak apa-apa Ros, aku bisa pulang sendiri kok." Balas Lisa
"Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya Lis, sampai bertemu besok." Ucap Rose lalu meninggalkan Lisa
.
.
.
.
Rose berjalan kearah kelas kekasihnya yang bernama Park Jimin, lelaki dengan paras manis, ceria dan akan selalu ceria ketika bersama Rose.
"Ayo Jim, kita pulang bersama." Ucap Rose sambil menggandeng tangan Jimin
Namun Jimin menepisnya.
"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri, lebih baik kau pulang saja dengan Lisa." Ucap Jimin dingin kayak esdoger
"Kau cemburu ya Jim?" Tanya Rose
"Ti... tidak, mana mungkin aku cemburu, yang benar saja diakan seorang gadis." Balas Jimin
"Jim, maaf kalau tadi aku meninggalkan mu dikantin untuk mencari Lisa. Jujur aku tidak terima melihat sahabatku diperlakukan seperti itu, walaupun aku dan dia sama-sama menyimpang tapi ia tidak seberuntung aku Jim, cintaku terbalas kan buktinya sekarang aku menjadi kekasihmu sedangkan Lisa ia hanya dipermainkan, aku tahu betul betapa sakitnya hati Lisa Jim, walaupun kelihatannya dia memang sosok yang tegar tapi aslinya ia adalah sosok yang rapuh." Ucap Rose panjang lebar
Raut wajahnya berubah sedih, saat mengingat wajah rapuh Lisa.
Jimin memandang Rose dengan lembut, beda dengan yang tadi.
"Maaf Ros, aku sudah salah paham." Ucap Jimin menyesal
"Iya Jim, hhh rasanya aku ingin sekali menonjok wajah si brengsek itu. Dimana dia sekarang Jim?" Tanya Rose kembali emosi
"Aku juga tidak tahu, ia tadi tidak ikut jam terakhir. Aku tidak tahu ia kemana tapi tasnya masih ada dikelas." Jawab Jimin
"Biarkan sajalah, toh dia bukan urusan kita. Ya udah ayo Jim kita pulang!" Ucap Rose sambil menggenggam tangan Jimin, lalu merekapun pulang bersama.

~Belakang Sekolah~

Terlihat seorang lelaki sedang duduk disebuah bangku, ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Apa aku terlalu kasar padanya? Karena rasanya sangat sakit melihat air matanya itu. Dan kenapa dengan hatiku ini?" Batin Jungkook
.
.
.
.
"Hey Jungkook!" Panggil seorang lelaki dari arah belakang, ternyata itu Bam bam
Jungkook menoleh kan kepalanya kearah sahabatnya, secara tiba-tiba Bam bam melemparkan tasnya kearah Jungkook, refleks Jungkook pun menangkapnya.
"Tuh ambil tas mu, kau tadi meninggalkannya dikelas." Ucap Bam bam
"Terima kasih Bam." Balas Jungkook
"Tidak perlu berterima kasih. Kalau bukan karena guru yang menyuruhku, pasti aku tidak akan sudi membawa tasmu." Ucap Bam bam lalu berjalan meninggalkan Jungkook
"Apa kau marah padaku?" Tanya Jungkook yang membuat langkah Bam bam terhenti, ia menoleh kan sedikit kepalanya kearah belakang melihat sahabatnya yang saat ini juga sedang menatapnya
"Marah karna apa?" Tanya Bam bam berpura-pura
"Tentang masalah ku dengan Lisa." Balas Jungkook
"Aku tidak marah denganmu tapi aku hanya kecewa dengan kelakuan mu yang tidak ada bedanya dengan setan." Jawab Bam bam
"Apa kau puas sekarang? Semua impian mu sudah terwujud, selamat atas keberhasilan mu dan selamat menikmati tubuh gadis iblis itu." Lanjut Bam Bam lalu pergi meninggalkan Jungkook
Jungkook menatap punggung sahabat nya  itu dengan sendu.

Love We [Liskook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang