28. Dilarang Baper!

6.9K 576 60
                                    

🐇🐇🐇

Xxx: Van, bisa minta tolong?

Vanie: ya, dengan siapa ya?

Xxx: Satria..

Vanie: no picture, hoax!

Xxx: *send a picture*

Vanie: Aaaaaaaaa satriaaaaa, apa, gue bisa bantu apa?

Xxx: bantuin gue biar bisa ketemu sama rania..

***

Sepulangnya dari Thailand, Rania memutuskan untuk rehat total dari latihan, ia bahkan tak datang saat hari pertama latihan dimulai.

"Jor simba gimana?" Tanya kevin cepat saat ia melihat jorji tiba dilapangan.

Jorji menatap kevin heran, "simba siapa kak?"

"Ahh rania maksudnya."

"Duileee punya panggilan sayang sekarang.." Fajar berseru nyaring sambil tertawa.

Kevin menatap Fajar lalu melempar handuk kearah temannya tersebut, "apaan sih lu!"

Suara tawa mendominasi mereka yang memang berniat mengejek kevin, namun semua berakhir saat Melati datang dan menatap Kevin dengan sengit.

"Dasar kadal rawa, playboy cap badak, kurap tengil, bonggol jagung, gara-gara lu temen gue jadi mewek tau nggak, masih punya muka buat nanyain keadaan dia, hah!" Melati meluapkan kekesalannya yang memang sudah tau semua cerita rania setelah mereka pulang dari Thailand.

Semua yang ada disana sontak menatap Melati dengan tatapan heran, "mel lo sakit?" Tanya Fajar sambil meletakkan punggung tangannya pada dahi Melati.

Melati gerak cepat, ia menepis tangan Fajar lalu memelintir nya hingga Fajar berseru kesakitan.

"Ampun mel.. mel.. mel!" Fajar berusaha melepaskan tangannya dari Melati.

"Lo! Kalo bikin temen gue mewek lagi, gue gibeng lo!" Ancam Melati terang-terangan pada kevin.

Sepeninggal Melati, semua mata mengarah ke kevin.

"Lo ngapain rania emang vin?" Sinyo bertanya pelan.

Kevin seakan berfikir, "nggak tau koh, aku juga nggak tau udah bikin salah apa."

***

Bosan dikamar, rania memutuskan untuk pergi kelapangan, meski hanya memakai pakaian biasa, ia datang dengan membawa satu raket ditangannya, tanpa tas seperti biasa.

"Lo ngapain disini, miris banget lagi mukanya, emang udah sembuh?" Mbak Siska datang menghampiri.

Rania terkekeh pelan, "iya nih mbak, aku udah ngerasa enakan, dikamar bosan jadi aku kesini, kali aja bisa latihan walaupun sebentar."

"Lo, latihan, pake baju kayak gini?"
Rania tertawa, "nggak ada yang ngelarang kan, bentar doang kok nggak lama, kalo ganti baju lagi akunya malas nyuci."

Dari sudut lapangan, rian menyipitkan matanya dan tak melihat jika kok melayang kearahnya jatuh begitu saja, "itu rania kan, udah sembuh dia?"

Mendengar nama rania, kevin dengan cepat menolehkan kepalanya. Ia menyeka keringat menggunakan handuk kecil lalu berjalan kearah rania.

Black Court | Kevin Sanjaya ✔Where stories live. Discover now