36. Percaya kan?

5.3K 466 13
                                    


🐇🐇🐇

Permainan Kevin pada babak pertandingan pertamanya nyaris gagal. Terlalu banyak kehilangan bola, membuat kesalahan sendiri dan hilangnya fokus saat rally panjang mengakibatkan mereka nyaris tak bisa melaju pada babak selanjutnya.
"Vin fokus vin, mereka lawan yang seharusnya dapat kalian kalahkan tanpa banyak mengeluarkan tenaga, tapi jangan juga terlalu santai, kamu harus fokus, mengerti nggak yang saya bilang?" Koh Herry mulai menceramahi Kevin yang masih sibuk mengelap keringat diwajahnya dengan handuk.

Mengerti apa yang saat ini menjadi fikiran Kevin, sinyo hanya tersenyum kecil sambil menepuk pundak partnernya tersebut, "kita bisa, fokus, semangat, ayo!"

Mereka pun kembali melanjutkan pertandingan, seperti yang sudah diprediksikan, walaupun kevin bermain kurang maksimal tapi sinyo dapat men-cover permainan kevin dengan sangat Bagus hingga mereka bisa meraih kemenangan. 

Kevin keluar lapangan masih dengan raut wajah suram, setelah partainya, kini giliran tunggal Putri yang akan turun lapangan.

"Kemana lo, rania nggak dilihat?" Tanya Fajar yang melihat kevin berjalan kearah ruang tunggu.

"Nggak, malas." Sahut Kevin datar sambil terus berjalan.

"Wah nggak beres nih." Gumam Fajar.

Kevin berjalan kedalam ruang tunggu dengan lesu, ia merebahkan tubuhnya kesofa yang tersedia disana.

Mbak wid tadinya ingin melancarkan aksi bullynya seperti biasa tapi Siska memberitahunya sebuah fakta jika saat ini kevin dalam mode tidak aman karena urusannya dengan rania, maka dari itu Widya hanya berjalan melewati kevin begitu saja tanpa berniat mengganggunya.

Ihsan masuk keruang tunggu dan berniat menjemput kevin karena saat rania tanding ia tak menemukannya dimanapun.

Melihat kevin merebahkan tubuhnya di sofa, ihsan pun duduk mendekat.

"Vin, tidur lo?" Tanya ihsan sambil mencoba menepuk lengan kevin.

Kevin hanya menjawabnya menggumam masih dengan mata menutup.

"Rania udah mau tanding, ayok kelapangan." Ajak ihsan.

Kevin terdengar menghembuskan nafasnya pelan, "malas san, lo aja lah, jangan ngajak gue." Sahut kevin.

Ihsan menggaruk kepalanya heran, "lagi berantem apa ya?" Gumam ihsan sambil berjalan keluar ruang tunggu.

Kevin masih dalam posisi yang sama, matanya memang terpejam, namun fikirannya berjalan kemana-mana, saat ini ia kembali teringat akan percakapannya dengan Satria saat  malam tadi.

***

(Flashback on)

Kevin diminta untuk menemui Satria di taman hotel, karena merasa punya urusan, kevin pun bergegas datang.

Saat tiba, di salah satu gazebo taman, kevin mendapati seorang pria dengam kaos polo putih tengah berdiri.

"Eekkhmm.." kevin mencoba mendeham sebagai sinyal pada Satria jika ia sudah tiba.

Satria menoleh dan tersenyum menyambut kedatangan kevin.

"Kevin.. Sanjaya?" Tanya Satria sambil menggiring kevin untuk duduk.

Black Court | Kevin Sanjaya ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum