Bab 2

17.5K 450 4
                                    

Jangan lupa di vote ya....
Thank you 😚😚

---------

Pagi yang indah pukul 7.15 aku sudah tiba didepan gedung A.Mac Group. Ya itu nama perusahaan tempatku magang.
Karena tidak buru buru aku menggunakan tangga darurat.
Aku sangat menyukainya, karna aku satu satunya orang yang lewat disana. Jujur saja aku pernah mendapat pemgalaman buruk di dalam lift. Aku berdua dengan seorang pria yang tidak kuketahui lalu dia menyentuh bokongku. Aku berteriak husteris, lalu pria itu berlalu tanpa peduli.
Dari situ aku mulai menyukai tangga darurat.
Ditengah perjalananku kelantai 11 aku mendengar langkah seseorang menuruni anak tangga.

"Oh.. ada juga yang menggunakannya" gumanku.

Beberapa langkah kemudian aku melihat sosok yang menuruni anak tangga tersebut.

DOR!!
Rasanya seperti tertembak. Pak boss yang terhormat. Aku ingin sekali berbalik arah tapi dengan alasan apa ?
Kuputuskan saja untuk menyapanya.

"Selamat pagi Pak. Semoga hari anda menyenangkan" ucapku sambil menunduk dan melanjutkan langkahku.

Tiba tiba dia menarikku dan memojokkan ku ditembok. Dia mengangkat wajahku dan tiba tiba pandanganku gelap. Aku hanya bisa merasakan sesuatu dibibirku. Kenyal dan bergerak. Rasanya seperti sesuatu melumat bibirku.

Ya Tuhan Pak bos menciumku. Aku tak tau harus bagaimana. Ciuman pertamaku. Ciuman suciku direbut oleh bos gila ini. Aku segera mendorong bibirnya dengan nafas yang tidak teratur.

"Kau.. apa yang kau lakukan" tanyaku dengan nada tak sopan.

Dia bergerak maju. Lalu mengusap bibirku yang masih basah dengan jarinya.

"Aku hanya membantumu mewujudkan mimpimu" jawabnya dengan senyum licik.

"Aku tau diruang rapat kau tampak menginginkanku. Jadi kubantu mewujudkan fantasimu" lanjutnya.

PLAK!!
Dengan keberanian yang entah darimana aku menamparnya.
"Kau brengsek"

Dia tidak terkejut saat kutampar dan malah tersenyum.

"Oh.. sebelumnya tak ada yang menamparku sepertimu saat aku mencoba mewujudkan mimpi mereka. Tapi kau... Menarik. Ayolah .. aku juga tak akan menciummu jika Kau tak menatapku begitu. Dan dari deguban jantungmu aku bisa menebak. Your first kiss right baby?" Ujarnya.

Airmataku jatuh entah mengapa. Airmata bodoh. Sekarang aku bahkan tampak lebih bodoh karna tak bisa menjawabnya. Aku memutuskan berlari melanjutkan langkahku menelusuri anak tangga. Aku tidak menoleh kebelakang. Aku sangat takut dan malu.

--

Didalam kantor seluruh fokusku buyar karena kejadian pagi ini. Aku tampak murung dan tak bersemangat.

"Shannon" tiba tiba misel memanggilku dan sudah ada dihadapanku.

"Ya"

"Kamu kenapa ? aku memanggilmu like hundred times. Kamu kenapa melamun ?"

"Oh... Maaf aku gak denger sel"

"Kamu kok pucat ?"
Dia menaruh tangannya di keningku.

"Kamu panas sye"

"Oya?" Aku memang merasa kepala ku agak berat dan aku kedinginan. Rasanya lemah.

"Ya. Kamu lebih baik pulang kondisimu tidak bagus untuk tetap bekerja. Biar riko mengantarmu pulang"

"Tapi aku ada dead line hari ini"

"Live it to me. Just take a rest sye"

Lalu riko mengantarku pulang.
Aku tak pernah berpikir kalau ciuman dari boss sialan itu akan membuatku demam.

 My Dangerous BossWhere stories live. Discover now