24

1.2K 114 11
                                    

"Kamu mau jalan enggak? Udah belum tugasnya?"

"Mau sih mau, tapi kurang dikit lagi nih. Kurang satu berkas lagi."

"Yaudah aku nemenin kamu deh"

Hari Minggu, sebenernya Jongin ingin ngajak Jennie jalan tapi tugasnya belum selesai, jadi dia mau nunggu Jennie sampai selesai dulu.

"Jadi, bulan depan kita nikah ya?" Tanya Jongin dengan senyuman manisnya.

"Iya iya, tapi aku enggak pengen punya anak dulu!" Serka Jennie.

Ya begitulah mereka, ketemu berantem, enggak ketemu kangen.

"Hm, orang aku cuma bercanda kemarin. Udah disemprot aja"

"AKU DENGER LHO! JADI JALAN ENGGAK?" Murka Jennie yang ngedenger gerutu Jongin

"Eh iya iya, boskuu." Ucap Jongin sambil minta ampun kepada Jennie.

"Buruan selesain, aku laper nih."

"Bentaran elah, ngajak berantem ya perut kamu."

Dan akhirnya setelah Jennie selesai merampungkan semua tugasnya, mereka pergi untuk menenangkan perut nya.

-

"Apa?! Mereka mau nikah bulan depan?,"

"Ini enggak bisa dibiarin!."

Amarah Krystal udah di ubun-ubun sekarang. Mendapati telepon dari Hanbin, yang sudah mengetahui terlebih dahulu tentang pernikahan Jongin dan Jennie.

"Kita nggak mungkin kan ngebatalin pernikahan mereka?."

Kata Hanbin hati-hati, sebenernya ada sedikit pembelaan kepada Jennie. Karena dia tau, bahwa hatinya itu sangat mencintai Jennie dan enggak mau untuk menyakitinya.

"Ya kita harus ngebatalin semuanya! Mau apa lagi, jangan munafik deh lo. Lo enggak mau kan Jennie lo itu nikah sama Jongin?,"

"Dan gue pun juga enggak akan mau kalau Jongin nikah sama perempuan lain termasuk Jennie, dia harus sama gue!."

Mendengar gerutuan Krystal, Hanbin yang ada di sana hanya membalasnya dengan menghela napas pasrah.

Di seberang sana, Hanbin yang tidak mengambil pusing seperti Krystal. Dia ingin menenangkan pikirannya sejenak, setelah pikirannya berkecamuk memikirkan hubungan Jongin dan Jennie itu.

'Karma is bitch'

"Akkhh!" Kata-kata itu terus terngiang di kepala Hanbin, alih-alih tidak ingin ambil pusing, malah dia frustasi sendiri.

Bukan takut akan karmanya, hanya saja dia takut Jennie akan meninggalkannya dan alhasil dia tidak akan menemukan wanita untuk dia cintai.

Artinya dia enggak bisa move on, halah bucin.

"Enggak enggak, gue juga harus batakin pernikahan itu!." Cicit Hanbin sabil mengepalkan tangannya.

Entah apa uang mereka rencanakan selanjutnya.

-

"JEN! MAU ITU JEN!."

"KAGET BAMBANG!."

Jennie yang lagi mau makan es krim nya hampir terjungkal saat Jongin heboh,

ternyata dia ngeliat boneka beruang, gede banget.

"Liat!." Manja Jongin saat dia nyuruh Jennie buat ngeliat bobekanya. Memberi kode agar dia bisa masuk ke toko itu.

Jongin mempoutkan bibirnya, Jennie yang melihat itu hanya mendengus kesal.

Punya calon suami gini amat. Pikir Jennie.

"Hayuk dah,"

"Tapi kamu bayar sendiri, awas ya kalau kamu minta bayarin aku!." Jongin yang mendengar balasan Jennie, tersenyum sumringah. Dengan semangatnya dia langsung ngacir ke toko boneka itu tanpa membalas Jennie.

Ciamik banget ya kamu Jong.








Klise banget otakku akhir-akhir ini huhu..
Hargai penulis dengan meninggalkan jejak, terima kasih.
TBC.

DEAR [✔]Where stories live. Discover now