MASA LALU

85.3K 3.2K 13
                                    

Flashback 15 tahun lalu....

"Ihhh, kak Ino nakal. Dari tadi cium-cium pipiku terus. Nyebelin, ntar aku aduin mamah loh!" sungut seorang gadis kecil lucu, berpipi gembil yang bernama Bianca.
"Abis Caca ngemesin si pipinya, kaya kue bakpao." Jawab bocah lelaki cilik disamping Bianca geli, saat melihat raut wajah Bianca yang kesal. Dia adalah Engelino Sanjaya, calon a tunggal Sanjaya Group.
 "Kalau gemes jangan begitu juga ka, kan aku risih diciumin kaka terus ."Bianca mengelap kedua pipinya dengan ujung rok sebagai tanda ketidak sukaannya. Elino merengut dan kembali mencium pipi kanan Bianca untuk kesekian kalinya. Tak diindahkannya protesan Bianca sama sekali.
"Kak Ino! Jangan nakal ah. Masa udah gede masih nakalin aku mulu si!"Bentak Bianca.
"Habisnya kamu, masa bekas ciumanku dihapus, jahat banget." Elino merengut sedih, wajahnya tampak murung karena penolakan Bianca yang blak-blakan itu. Bianca yang merasa bersalah mendekati Elino dan memeluk Elino erat.
"Jangan ngambek kaka, maaf ya, katanya calon cowo hebat, masa ngambekan si?" ejek Bianca, Elino menoleh dan menatap Bianca lekat, sebuah senyum penuh kepolosan tercetak diwajah tampannya.
"Ciye, Caca takut ya aku ngambek. Ciye, Caca perhatian sama aku. Ca, kamu sayang sama aku nggak?" Tanya Elino kecil polos.
"Sayang, emang kenapa?"
"Kalau Caca sayang aku, Caca, nanti kalau sudah besar, kamu harus menikah sama aku ya, jangan sama cowo lain, kalau kamu nikah sama cowo lain, soalnya nanti aku bisa sedih." pinta Elino dengan logat anak kecilnya, Bianca meringis senang, menampilkan sederet gigi-giginya yang berbehel. Dan tanpa disangka Bianca membalas mengecup pipi Elino genit.
 "Aku nggak janji ah! Kecuali kak Ino udah hebat, kalau kak Ino udah hebat aku pasti mau nikah sama kak Ino." Janji Bianca, Elino berbinar dan kembali bersemangat.
"Beneran?" tanya Elino memastikan.
 "Iya beneran." jawab Bianca mantap, Elino senang dan segera memeluk tubuh mungil Bianca.
 "Kalau gitu kaka janji, setelah kaka jadi orang hebat kaka bakal nikah sama Caca. Caca inget loh udah milik ka Ino. Jadi nggak boleh buat cowo lain." Elino mengulurkan jari kelingkingnya dan Bianca menjabatnya dengan penuh sukacita.
"Janji ya?"
"Oke, Caca janji."

   Flashback end....
  
         *****

 Bianca terus menatap Elino dan begitu pula yang dilakukan Elino. Tanpa mereka sadari rekaman-rekaman masa kecil mereka yang masih polos terus bermunculan dalam ingatan.
Bianca menelan air liurnya gugup, dirinya benar-benar tak sangka akan bertemu orang dari masa lalunya dengan cara yang tak terduga seperti ini. Benar-benar bagai mimpi.
Dilain pihak pun Elino merasakan hal yang tak jauh berbeda dengan apa yang baru saja dirasakan Bianca. Apakah takdir yang mempertemukan mereka dengan cara yang luar biasa mengejutkan??
"Jadi selama ini kamu Caca? Yang dulu jadi teman kecil aku?"Suara Elino memecahkan suasana sepi didalam ruangan itu, Bianca mengganguk, untuk sehariian ini banyak sekali kejutan yang didapatkannya.
"Tuh kan ternyata jodoh emang nggak kemana ya, walaupun ilang tetap balik lagi." celetuk Tante Caty nimbrung obrolan Elino dan Bianca yang masih terdengar kaku karena lama tak berjumpa.
"Ah? Maksudnya kamu apa, Cat? Oia tadi kalau nggak salah denger kamu bilang calon mantuku? Itu maksudnya gimana ya?" Mama Bianca kembali ingin tahu. Tante Caty mengedipkan sebelah matanya penuh arti, membuat mama Bianca semakin penasaran, sejujurnya apa yang terjadi saat ini.
"Kamu tau nggak, Sha. Sebentar lagi kita akan jadi besan." seru Tante Caty semangat, mama Bian melongo.
"Maksud kamu?" Tanya Mama Bian menuntut penjelasan yang lebih jelas.
"Ya ampun, kamu makin tua kayanya makin lemot deh. Gini loh Marsha, sayang aku jelaskan dari awal." Tante Caty memulai ceritanya, dan dengan lancar Tante Caty menceritakan awal pertemuannya dengan Bianca di kantor Elino beberapa hari yang lalu.
Keduanya terlihat seru menggosipkan anak mereka, dan keduanya benar-benar cocok jika dinobatkan sebagai miss gosip sejati!
Mamah Bianca tampak tak percaya saat tante Caty mengatakan awal perjumpaan dirinya dan Bianca dikantor, permintaan bodohnya dengan Elino, dan rencana pernikahan Elino dan Bianca dalam waktu dekat ini.
"Ha? Ya Tuhan? Kamu seriusaan, Cat?" Mama Bianca merespon dengan gaya lebay nya yang berlebihan, membuat Bianca malu sendiri melihatnya.
"Ih, beneran deh, Sha, aku aja kesini niatnya mau ngelamar Bianca untuk Elino, dan gak taunya dia anak kamu. Aku betulan seneng banget! Pantesan sekali ketemu dia dikantor waktu itu, aku langsung suka sama dia loh." Ujar Caty bersemangat, "Nggak tahu nya bener dia ini anak kamu, si Caca, yang pas kecilnya udah aku minta supaya bisa jadi menantuku. Ya ampun, Tuhan memang baik deh."
Elino seketika tertegun, diingatnya pertemuan awalnya dengan Bianca di kantor tempo hari. Jika diingat, pertemuan mereka memang sangat tak terduga si.
"Ya ampun, ternyata jodoh memang nggak kemana ya. Saat kecil minta nikah, gedenya kesampaian, padahal aku jamin mereka sampai sekarang masih belum percaya kalau mereka temen kecil." suara tawa mama Bianca dan tante Caty seketika pecah membahana ke seantero ruangan besar itu. Dan membuat Elino serta Bianca bergidik ngeri, bagi mereka suara tawa kedua mami mereka sangat lah mengerikan melebihi suara kuntilanak yang paling menyeramkan di muka bumi.

Wedding ConspiracyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang