Rare Moment

3.9K 438 11
                                    



"Aku mencintaimu karena kau tidak pernah berhenti mencintaiku.."


Di dorm, semua member seolah paham pada peraturan tidak tertulis untuk tidak mengganggu orang pacaran. Saat Soonyoung dan Jihoon sedang ada disatu kesempatan bersama, para member yang kebetulan ada disana juga akan dengan sendirinya menyingkir. Memang Soonyoung dan Jihoon bukan pasangan yang suka ber-lovey dovey sampai membuat yang lain risih di dekat mereka, tapi teman-teman mereka memang begitu, karena sekalipun Soonyoung dan Jihoon yang kalau sedang bersama malah saling berteriak, menjambak atau meninju, tapi teman-teman mereka merasa itu saja sudah manis, akan sangat merusak pemandangan kalau mereka mengganggu disitu terus.

Seungcheol sering pamit pulang lebih dulu ke dorm ketika Soonyoung dan Jihoon bersama dirinya membicarakan pekerjaan, Jeonghan juga sering terburu pergi ketika kedua orang itu sudah bersama, adik-adik mereka yang lain mengikuti dengan kompak. Bahkan Seokmin, Seungkwan dan Wonwoo yang merupakan teman Soonyoung paling akrab, akan dengan paham menjauh jika Jihoon ada. Tapi dari semua, Mingyu lah yang paling tidak tahu kondisi dan situasi. Seperti saat Soonyoung ikut masuk ke kamar Jihoon sepulang mereka dari kantor agensi, Mingyu akan langsung marah-marah karena Soonyoung menyuruhnya tidur dikamarnya, bertukar posisi.

"Kalian berniat tidur bersama diranjang sekecil itu hyung?" Mingyu masih mengomel tak terima diusir dari kamarnya sendiri, sambil menenteng bantal, guling, dan selimutnya ia merengut protes diambang pintu.

"Tenang saja ini akan muat. Jihoon kan kecil.." sahut Soonyoung enteng.

"Siapa yang kau sebut kecil? Kau pikir aku sekerdil itu?" Jihoon menyalak tak terima dan memukul bagian belakang  kepala Soonyoung, membuat pemuda itu meringis sakit.

"Aish, kau kan memang kecil Ji? Apa menurutmu aku berniat menghina?"

"Tentu saja! Setidaknya kalau ingin mengataiku jangan saat ada aku.." omelnya lagi, dahinya mengkerut tak suka, dengan kaus longgar berwarna oranye dan celana piyama putih, ia imut sekali.

"Astaga, aku tidak bermaksud begitu.."

"Ck, harusnya dari awal kau lihat ukuran tubuhku baik-baik sebelum menjadikanku pacar. Ada Seungkwan yang lebih montok, dan Minghao yang lebih tinggi.."

"Ji, kenapa kau sensitif sekali?"

"Siapa yang kau sebut sensitif? Kau pikir aku perempuan?"

Mingyu tertawa mengejek diambang pintu, dia menunjukkan smirk tampannya yang menyebalkan sebelum menggeleng-geleng, membuat perdebatan kecil Soonyoung dan Jihoon berhenti.

"Serius, kalian mau sampai kapan ribut seperti itu? Kenapa tadi setuju tidur ditempat yang sama kalau jadinya berdebat terus? Ck, bagaimana bisa yang seperti ini disebut pacaran?"

Ejeknya, ia kembali melirik dua orang pemuda diatas ranjang tinggi milik Jihoon itu yang kompak menatapnya balik penuh arti, sebelum sama-sama melempar bantal kearah Mingyu sampai membuatnya terkejut dan berusaha menghindar kemudian terjungkal.

"Bukan urusanmu, orang tinggi!!" Koor mereka kompak.

"Ahh, yang benar saja.. aish.." Mingyu mengerang kesal, merasa sakit disikunya karena terantuk lantai, ia berusaha bangkit dan kembali ke depan pintu kamarnya untuk melihat sejoli pelaku pelemparan padanya barusan.

"Ya, hyung! Kalian ini keterlaluan sekali. Aku lebih muda tapi aku yang dipaksa mengalah.. kalau kalian ingin tidur bersama kenapa tidak sewa hotel saja sih?" Protesnya.

"Kau pikir kami akan melakukan apa? Otakmu itu seperti tong sampah, kotor!"

Jihoon angkat bicara, ia sudah menggulung tubuhnya didalam selimut sehingga hanya kepalanya saja yang menyembul keluar. Soonyoung tersenyum melihat betapa menggemaskannya pacarnya itu.

"Aku kan hanya memberi saran. Apa salahnya? Lagi pula, aku tidak bisa tidur kalau bukan dikasurku, punggungku sakit kalau tidur disofa. Kalian juga kenapa harus menyuruhku keluar padahal kalian tidur di satu ranjang?"

Mingyu mengomel dengan gaya ibu-ibu hamil yang sedang sakit gigi. Lelaki tinggi itu memang terkenal dengan sikap tak mudah puas dan keingintahuannya yang besar itu.

"Kau tetap harus keluar Mingyu-ah, kami tidak mau kau mendengar atau malah melihat hal yang tak seharusnya.." ucap Jihoon tanpa rasa bersalah, membuat Soonyoung menoleh kaget dan Mingyu terkekeh mengejek.

"Hah, lihat tadi siapa yang marah-marah saat kusarankan ke hotel?"

"Dia hanya bercanda Mingyu-ah, maksudnya.. kalau kau tetap disini sementara aku dan Jihoon tidur bersama, apa kau tidak masalah dengan kebiasaan ku yang hobi cuddle before sleep? Kami tak mungkin membuatmu merasa risih.." ucap Soonyoung menjelaskan.

"Sebenarnya aku.."

"Yaish, ternyata kau yang berisik malam-malam begini? Apa salahnya mengalah pada mereka sesekali eoh? Lagipula mereka tidak begitu setiap malam.. mengalahlah pada yang tubuhnya lebih kecil dasar kau ini.." Wonwoo datang mengomel dan menyeret Mingyu menjauh dari kamar itu, anehnya Mingyu yang cerewet bisa jinak dan tak melawan ditangannya.

"Ah, siapa lagi yang kudengar menyinggung soal ukuran tubuh eoh?" Jihoon berteriak kesal, membuat Soonyoung tersenyum dan buru-buru memeluknya dibawah dagunya, menenangkan. Tangan kirinya menjadi bantal Jihoon, sementara tangan kanannya mengusap rambut Jihoon sampai membuatnya mengantuk dan jatuh tertidur.

Benar kata Wonwoo, mereka tak setiap hari bisa begitu, itu hal langka melihat keduanya bermesraan begitu, jadi kenapa tidak mengalah saja?

TBC

Sign,

PurpleLittleCho^^

It's All About You (SoonHoon)Where stories live. Discover now