7.

113 7 0
                                    

Ruang rapat rumah sakit Ripel penuh oleh dokter. Mereka ingin merapatkan tentang pasien kecelakaan motor yang baru saja tiba. Korban adalah seorang perempuan dan laki-laki berumur 15 tahun. Korban perempuan mengalami patah tulang pada hasta, memar, dan tulang tengkorak agak retak. Ia telah mendapat CT scan dan operasi. Ia berada di ruang pemulihan. Korba laki-laki mengalami memar pada dada dan disinyalir mengalami patah tulang rusuk. Namun hal yang lebih mengkhawatirkan yaitu kondisi paru-paru dan jantung lemah.

Tim dokter yang telah mencapai sepakat kemudian membawa pasien laki-laki ke ruang operasi. Setelah 6 jam berada di ruang operasi keadaannya telah stabil dan berada di ruang pemulihan. Gea yang mendapat telepon jika putrinya kecelakaan segera menuju rumah sakit tempatnya dirawat. Xi Haris yang baru pulang dari perjalanan bisnis langsung menuju rumah sakit. Wajah Gea tersirat kekhawatiran dan kesedihan namun ia tidak mengeluarkan air matanya. Baginya jika air matanya keluar ia harus sendiri. Tidak baik mengeluarkan air mata di depan publik. Ia memeluk suaminya yang baru saja datang. Lee Yong datang satu jam kemudian. Ia telah mengantar Anza ke rumahnya. Ia melihat mama yang memiliki raut sedih dan papanya yang terlihat lelah.

" Sebaiknya mama, papa pulang. Biar Yong yang jaga Xiao. "

" Mama khawatir Yong. "

" Tapi mama dan papa harus istirahat. Besok bisa ke sini lagi. Yong janji akan kasih kabar ketika Xiao bangun. "

Lee Yong tertidur di sofa ruang perawatan Xiao. Kakinya menekuk karena sofa terlalu kecil untuk tubuhnya yang tinggi.

🐃🐃🐃

Tok tok tok

Anza mengetuk pintu ruang perawatan Xiao. Ia tidak mendengar suara dari dalam. Mungkin gak ada yang jaga. Pikirnya. Ia membuka pintu. Pemandangan pertama yang dilihatnya Lee Yong yang tidur meringkuk di sofa. Ia agak terkikik karena posenya lucu. Ia menoleh ke kanan terdapat Xiao yang terbaring. Ia menghampirinya.

Ia sengaja menjenguk pagi sebelum berangkat sekolah. Anza menghempaskan pantatnya di kursi samping ranjang perawatan. Xiao membuka matanya perlahan merasakan tangan hangat yang menggenggam tangannya. Anza terkejut kemudian menekan tombol.

" Xi kamu sudah sadar? "

🐃🐃🐃

" Za. Kamu sudah lama? " Tanya Xiao yang sudah sadar sepenuhnya.

" Baru saja. Apa kamu mau minum? Atau lapar? Aku sengaja ke sini pagi nih bawa sarapan. Hehe. Kamu mau? Aku bawa sayur balado daging, sayur sawi, sama nasi. " Anza menunjuk setumpuk tempat.akan yang dibawanya.

" Aku haus. Tapi makan juga boleh. " Xiao tersenyum.
Anza mengambil gelas air putih dan sedotan. Membantu Xiao minum. Lee Yong yang baru bangun pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Menggantikan Anza untuk menyuapi Xiao. KarenaAnza berangkat ke sekolah.

🐃🐃🐃

" Ko Rei di mana? Dia baik kan? Aku mau ketemu. "

" Ehh. Ya dia baik. Tapi-. "
Xiao beranjak turun dari ranjang.

" Aku udah baik ko. Ayo pulang terus ke rumah Rei. "
Lee Yong membantu Xiao berjalan. Ia tidak membawanya ke parkiran. Namun, ke sebuah ruang perawatan.

" Ko ke sini ko? " Xiao memasang wajah bingung.
Lee Yong membuka pintu kamar inap Reihan. Ia melihat Reihan masih tertidur di ranjangnya.

" Kak Re..." Xiao memanggil Reihan lirih. Ia mendekati ranjang Reihan. Duduk di kursi samping Reihan.

Ceklek

Seorang dokter muda memasuki ruang perawatan Reihan untuk melakukan pemeriksaan. Xiao bangkit menuju sofa memberi ruang kepada dokter.

CRAZY BOY AND CRAZY GIRL (Tamat)Where stories live. Discover now