.
.
"Apa? Lean?" tanya Thalia namun Alean tak menggubrisnya sama sekali, ia justru pergi keluar kamarnya ntah akan kemana."Alean kenapa?" Kini suara shani yang bertanya.
"Dia keliatan kaget tadi" Leza pun turut ambil bagian.
Tapi Thalia benar benar tak ingin menjawab atau penasaran dengan apapun hari ini, ia lebih memilih membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk dan tak lama kemudian terlelap tanpa memperdulikan pikirannya yang masih beradu.------
Alean Pov
Tidak mungkin, ini pasti baik-baik saja aku yang terlalu khawatir, oke Alean santai ayo kembali ke Asrama
Pov end
--
Waktu menunjukkan pukul 06.08 pagi di Fuerza Academy
Seluruh penghuni Asrama tengah bersiap menuju Aula makan untuk mendapat sarapan mereka, begitupun dengan ke empat sekawan penghuni kamar no. 83
Shani mendekati Alean yang tengah duduk di sofa dan berbisik "Alean.. Tadi malam.. Kamu kenapa? Kenapa pergi gitu a-"
"Bukan apa-apa, ayo ke aula" ujar Alean dengan nada cuek khas nya.
"O-ke"
Sesampai nya di Aula makan mereka ber 4 segera mengambil bagian makannya, tidak terlalu banyak menu hari ini tapi setidaknya bisa untuk mengganjal perut sampai waktu makan siang nanti.
"Apa ada yang lihat kak Galan?" tanya Leza setelah sedari tadi diam karena aura suram yang mengelilingi keempat gadis itu.
Ke tiga rekannya hanya menggeleng. "Kemana ya? Atau mungkin sudah di kelas?" lagi-lagi hanya di balas gelengan oleh rekannya yang lain.
"Cepat habiskan makanan kalian, hampir jam 7 kita harus segera ke kelas" ujar Thalia
"Oh iya" sahut Leza dan Shani serempak.
.
.
.
Hari ini mungkin adalah yang paling membosankan karena siswa hanya belajar teori dan disuruh terus menerus menulis siapa yang tidak kesal?.Bel pulang telah berbunyi tentu saja dengan antusias seluruh murid keluar meninggalkan kelasnya, ada yang kembali ke Asrama nya, ada yang pergi ke Aula makan atau bahkan taman.
Alean,Leza,Thalia,Shani dan galan (yang tadi ketemu di kelas) kini berjalan beriringan meninggalkan kelaa mereka.
"Mau ke taman?" tanya galan
"Aku mau!" Jawab Leza dengan ceria
"Aku mau tidur, jadi mungkin aku ingin ke Asrama saja" jawab shani
"Aku ikut" sahut Alean, dan Thalia dia hanya mengekor pada saudara nyaSetelah shani pergi mereka ber empat melanjutkan perjalanan menuju taman Academy, sesampainya di sana ternyata bukan hanya mereka banyak murid-murid yang tengah bersantai, mengobrol bahkan makan dengan teman-temannya di bawah pohon yang rindang.
"Aku mau ke hutan, Lean kamu ikut?" Tawar Galan, ya Alean hanya mengangguk. Galan menggandeng tangan adiknya dan berjalan memasuki hutan.
"Kamu mau-"
"Aku tetap disini, kalau kamu mau pergi silahkan" Ujar thalia dengan nada dinginnya, Leza bahkan belum menyelesaikan ucapannya.
"Ehh oke aku disini dulu deh"
Tak selang berapa lama, seorang pemuda bersurai cokelat menghampiri kedua gadis itu.
"Hey" tentu dengan spontan Leza menoleh ke arah suara, di samping Thalia, tapi gadis es itu bahkan tak bergeming sedikit pun.
"Eehh mungkin aku mau baca buku sebentar di bangku sana" ujar Leza sembari menunjuk ke sebuah bangku panjang dibawah pohon yang cukup rindang.
"Aku pergi dulu""Ada apa?" Akhirnya Thalia membuka suara.
"Eeh.. Soal kemarin, Apa kau baik baik saja?" Tanya pemuda itu, ya siapa lagi jika bukan musuh bebuyutan thalia -Leo
"Ya"
"Syukurlah" ujar Leo pelan
Posisi mereka yang berhadapan mengundang perhatian seseorang, seseorang yang kini ada di balik jendela besar gedung yang menghadap langsung ke taman.
"Kenapa sakit ya?"

YOU ARE READING
FA : The Mythical Sign
Fantasy[Sequel Fuerza Academy] Jangan percaya mitos itu hanya bualan, tapi jangan yakin juga dengan yang dibilang fakta karena biasanya fakta disembunyikan dengan iming-iming mitos!! -Shani Berjuang tak harus dari depan kan? Aku mendukung mu dari belakang...