05.

61.2K 2.6K 71
                                    

"Lo ngapain Van?" Tanya Reifan.

Mendengar pertanyaan bodoh dari Reifan barusan, membuat Kevan hanya mampu menggelengkan kepalanya. Memang Reifan tidak melihat, jika Kevan sedang duduk?

Vandra yang mendengar suara Reifan pun, sontak mendongakkan kepalanya, "Loh? Kok kalian bisa ada disini?"

"Tau nih Reifan ajak gue kesini, mau ditraktir katanya." Balas Ameera, seraya mendongak menatap Reifan.

"Oh gitu. Duduk-duduk."

Reifan dan Ameera mendudukkan bokong nya, pada sofa yang ditempati oleh Kevan dan Vandra. Dengan Reifan yang duduk bersebelahan dengan Kevan, dan dengan Ameera yang duduk bersebelahan dengan Vandra.

"Selamat sore. Mau pesen apa mas?" Tanya waiters, yang sudah berdiri disisi sofa samping Reifan.

"Oh iya mbak. Saya coffee latte satu." Reifan menoleh kearah Ameera, "Lo apa Ra?"

"Milkshake white coffee aja."

"Oke. Coffee latte satu, sama milkshake white coffee satu mbak." Lanjut Reifan, dan waiters tersebut hanya mengangguk, kemudian mencacat pesanan dari Reifan. Ia pun segera bergegas kebelakang.

"Btw, kalian tumben jalan bareng?" Tanya Kevan.

"Emang nya cuma lo yang bisa jalan bareng!" Balas Reifan tak mau kalah.

"Songong banget lo!" Kekeh Kevan, seraya melempar kentang goreng pada wajah Reifan. Reifan mendengus, menatap kesal kearah Kevan.

"Silahkan mas, mbak.." Ujar waiters tersebut, sambil menyimpan dua gelas minuman diatas meja.

"Makasih mbak." Balas Reifan.

"Sama-sama, saya permisi." Reifan hanya mengangguk menanggapi ucapan waiters tersebut.

Tring..

Mendengar suara notif dari ponselnya, membuat Kevan segera mengaktifkan ponselnya, lalu membuka aplikasi whatsapp untuk melihat dari siapa notif tersebut.

Mama
15.41

Bang, pulang sekarang.
Dirumah ada tante Nela sama Divo. Divo daritadi nangis cari abang. Buruan pulang!

Kevan mendesah berat, setelah membaca whatsapp dari mama nya. Ia mendongak, menatap Ameera dan Reifan bergantian.

"Rei, Ra, sorry yah. Kayaknya gue enggak bisa temenin lo berdua deh. Nyokap whatsapp, dan nyuruh gue balik cepet."

"Padahal gue sama Ameera baru sampe. Yaudah deh enggak papa." Balas Reifan memaklumi.

"Enggak papa kita balik Dra?" Tanya Kevan pada Vandra.

"Iya enggak papa kok." Balas Vandra tersenyum. Ia beranjak, dengan diikuti oleh Kevan.

Kevan merogoh saku celananya, mengambil dua lembar uang seratus ribu disana. Vandra pun sama, ia merogoh saku bajunya, mengambil selembar uang lima puluh ribu disana.

"Sekalian aja Rei." Kevan meletakkan uang tersebut diatas meja. Ketika dirinya melihat Vandra yang hendak menyimpan uang nya juga diatas meja, Kevan segera mendorong pelan tangan Vandra, "Enggak usah. Biar sekalian aja."

"Jangan ih. Gue udah banyak ngerepotin lo."

"Enggak ngerepotin sama sekali. Yaudah yah, Ra, Rei, kita duluan." Kevan menggenggam tangan Vandra, lalu bergegas keluar cafe.

"Cocok yah mereka." Celetuk Ameera, membuat Reifan langsung menoleh kearahnya.

"Kalo gue sama lo, cocok enggak?" Goda Reifan, sambil menaik-turunkan alisnya. Ameera menahan senyumnya, ketika ia melihat senyuman Reifan yang menurutnya sangat..manis.

Kevandra [Akan Diterbitkan]Where stories live. Discover now