Choco | 1

2.5K 79 5
                                    

Launching cerita baru 🥳
Tepat pada tanggal
15 November 2021
Choco Milk resmi di publish yaaa.

Yang suka aksi kejar-kejaran sini-sini merapaatt ...
Dijamin seru
Dijamin baper
Dijamin deg-degan
Dijamin nangis kejer
Dijamin nyesek

Ga percaya?
Coba aja baca part awalnya 😏

Mulai yaaa ...

Warning ⚠️ Eza (baca : Dirga)

Hppy read❤️

**

April, 2013

Tok ... tok ... tok ...

"Siap--"

"Biaaaaan!" Teriak seseorang sambil memeluk Fabian erat.

Fabian melonggarkan pelukannya kemudian menatap heran seorang gadis mungil di hadapannya itu.

"Lo ... ngapain ke sini? Pake bawa koper segala lagi."

Gadis mungil itu tersenyum manis sambil menyerahkan sebuah amplop coklat. "Gue mau masuk di sekolah lo."

"Hah?!" Fabian terkejut mendengar penuturan gadis mungil di hadapannya itu. Pasalnya, yang ia tahu orang tua mereka berencana mengirimnya untuk sekolah di luar negeri.

"Lo ... lo gila, hah?!"

Gadis mungil itu mengerucutkan bibirnya, "Kok lo ngomong gitu sih, Kak? Lo gak suka gue masuk sekolah lo?"

"Gak gitu ... Diandra."

Gadis mungil itu adalah Diandra, adik satu-satunya milik Fabian Elvaro.

"Gue gak bakal ngerecokin lo kok di sekolah, janji!" ucap Diandra sambil membentuk huruf V dengan jari kanannya.

"Jadi nanti ..." Diandra mendorong koper miliknya masuk ke rumah Fabian, "kalau di sekolah, kita gak usah saling kenal aja. Gue gak mau kalau orang-orang tau gue adek lo."

Fabian mengerutkan keningnya, "Why?"

Diandra duduk di sofa, gadis itu kemudian mendongak sambil mengedikkan bahunya, "Gak pengen aja."

"Karena menurut gue ... gue ya gue, lo ya lo. Sama kayak kehidupan lo dua tahun belakangan ini. Lo sembunyiin identitas lo kan?!"

"Jadi ..." Diandra membongkar kopernya lalu mengeluarkan sebuah amplop tebal, "lo bisa kan urus pendaftaran gue? Gue juga mau tinggal di sini. Nanti kalau ada temen lo atau mungkin temen gue yang mau main ... salah satu harus sembunyi."

Diandra menyerahkan amplop tebal tersebut ke Fabian. "Gue cuma punya duit segini, Kak. Buat pendaftaran sekolah gue, sama buat keperluan kita beberapa bulan ke depan. Mungkin ... cukup."

"Jangan bilang atm lo--"

Diandra mengangguk, "Gue balikin ke pak Alex. Gue gak mau Kak jadi anjing peliharaan papa sama mama terus. Gue pengen hidup gue jadi milik gue seutuhnya."

Fabian duduk di sofa tepat di seberang Diandra. laki-laki itu memajukan tubuhnya, "Lo yakin mau tinggal sama gue? Lo yakin mau hidup kayak gue?"

"Gue gak punya apa-apa, Ndra. Gak punya mobil, berangkat sekolah naik bus atau angkot. Lo gak masalah?"

Choco milkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang