NINTH : MATARAM, IN OMNIA PARATUS!

74.5K 2.8K 1
                                    

Warung bu Sri menjadi salah satu titik kumpul andalan Mataram. Tempat ini kini sudah menjadi sangat ramai karena seluruh anggotanya hadir. Kelompok yang kini beranggotakan 76 orang dengan 4 pendiri itu terlihat sangat kompak dengan jaket hitam dengan tulisan Mataram.

"Athar gak datang?" tanya Paja.

Jaegar mengangkat bahunya acuh.

"Lo jangan galak-galak gitu kenapa sih, Gar? Anak orang bisa aja mati kalau lo keterlaluan." Ucap Kasaga.

Kaleon mengangguk setuju. Jaegar selalu bisa membuat orang tertunduk takut. "Dia juga masih bagian dari Mataram kalau lo lupa. Jangan keras-keras, dia pasti gak datang karena pukulan lo kemarin yang cukup membabi buta."

Jaegar tidak menjawab apapun. Ia hanya membiarkan teman-temannya berkomentar apapun yang mereka suka. Meskipun Jaegar tidak menjelaskan apa alasan laki-laki itu memukul Athar bahkan Inti Mataram saja tidak mengetauu alasan jelas masalah keduanya, baik mereka maupun Jaegar sama-sama bungkam. Teman-teman Jaegar juga tidak memaksa Jaegar untuk menjelaskan, mereka sudah mengenal Jaegar dengan baik, Jaegar akan mengatakan sendiri tanpa diminta jika memang masalah itu perlu untuk diketahui oleh mereka, jika tidak maka seperti sekarang, Jaegar tidak perlu menjelaskan apa-apa. Tidak lama dari itu, Kasaga menghampiri Kaleon yang bermain kartu bersama Nathan dan Jagat.

Paja melirik Jaegar yang sedang menonton snapgram Saras, entah sejak kapan laki-laki itu mengikuti instagram Saras. Setau Paja, Jaegar akan mengikuti orang-orang yang sudah cukup akrab saja. Bahkan dalam jumlah yang diikuti Jaegar tidak sampai 30 orang dengan alasan tidak terlalu mengenal orang, meskipun akun laki-laki itu cukup memiliki banyak pengikut. Terkadang Paja bingung apa yang membuat orang-orang mau mengikuti akun mati seperti punya Jaegar.

Akun itu tidak memiliki banyak aktivitas seperti akun yang sering dimainkan. Hanya berisi 4 foto, 2 motor Jaegar, 1 foto dirinya, dan 1 foto Mataram.

"Cantik juga gebetan lo." Celetuk Paja.

Di dalam video singkat itu, Saras dan teman-temannya sedang berada di rumah Olin. Di sana ada Kaleesha, gadis itu sudah memberitahu dirinya tadi pagi. Hanya saja Jaegar sama sekali tidak berniat membalas pesan Kaleesha.

Menurut Jaegar, Kaleesha adalah orang yang sangat menganggu dan tidak seharusnya untuk direspon.

"Bukan gebetan."

"Pacar?"

Baru saja dibicarakan, Kaleesha kini kembali mengiriminya pesan.

Kaleesha
Hai, Jae. Lagi kumpul sama anak-anak Mataram ya? Gue lihat dari instagram Paja tadi kayaknya lagi mau riding. Tadi ditawarin juga sama Paja sih, seru ya? Hati-hati di jalan, Jae.

Jaegar tidak menjawab. Ia hanya membacanya melalui notifikasi kemudian meletakan kembali benda kecil itu.

"Tumben gak ajak Azhalea. Biasanya juga ikut setiap Mataram ada acara."

"Lagi me time. Dia gak mau di ganggu."

Paja mengangguk mengerti.

"Lo ajak Kaleesha?"

Paja melirik ke arah Jaegar lagi. "Iya, dia balas snapgram gue tadi, tapi dia gak mau."

"Kenapa?"

"Takut ganggu katanya, dia juga bukan bagian dari kita."

"Dia, 'kan emang penganggu."

Kaleon kembali bersama Kasaga begitu selesai bermain kartu ia melihat dua temannya itu sedang duduk santai di depan warung. "Athar tau Saga anak Alcatraz itu yang buat dia hajar Saga waktu itu." Ucap Kaleon.

REBELLION Où les histoires vivent. Découvrez maintenant