LAA TAHZAN HAWA KU

157 7 0
                                    

"Hallo.Good afternoon." Sapa seorang wanita dari telfon.

"Assalamualaikum" Ucap Hawa.

Wanita itu melebarkan tatapannya dan tersenyum gembira.

"Waalaikumsallam.Masyaallah Hawa." Kata Atun menahan air matanya.

" Jemput aku Tun,udah ada di bandara ini."
Ucap Hawa.

"Baiklah tunggu sebentar,aku dan Rahman akan menjemput." Kata Atun lagi.

"Assalamualaikum." Ucap Atun.

"Waalaikumsallam." Jawab Hawa.

Setelah beberapa menit menunggu,akhirnya Rahman dan Atun tiba untuk menjemput Hawa dan bayinya.

"Assalamualaikum." Ucap Rahman dan Atun bahagia tiada duanya.

"Waalaikumsallam." Jawab Hawa dan berdiri dari duduknya.Hawa memeluk Atun.

Sudah beberapa bulan ini mereka tidak bertemu.

Atun menangis dalam pelukan Hawa.

"Permisi nona.Ini si dedenya mana?" Tanya Rahman yang memang terlihat mencari-cari keberadaan bayi yang imut itu.

Hawa tertawa,Rahman sejak dulu memang sangat ingin menggendong bayi.Ia sangat merindukan bayi itu,bayi yang membuatnya bahagia setiap saat.

Hawa menunjuk ke arah kereta bayi yang berwarna hijau yang di belikan oleh Adam.Kereta itu bisa di bawa kemana-mana karna memang mudah di lipat.
Rahman segera berjalan menuju kereta itu.

"Masyaallah.Hawa tampan sekali." Kata Rahman memuji Ilyas.

Ilyas memang baru lahir,namun ia sangat berat dan pipinya cabi sekali.Sungguh menggemaskan.

"Ya Allah nak.Mirip sama abi kamu sayang.Ilyas bangun,ini abi Rahman nak.Abi yang sering ajak Ilyas bicara sebelum Ilyas keluar dari perut umi." Kata Rahman kelewat bahagia.

Hawa dan Atun tertawa melihat tingkah Rahman yang sedari tadi menunjukan ekspresi gemesnya.

"Hawa boleh di cubit tidak?
Lucu sekali dia kayak boneka." Kata Rahman mencium Ilyas gemes.

"Boleh,tapi jangan sampai Ilyas bangun ya." Kata Hawa.
Rahman mencubit pipi Ilyas pelan.

"Hallo sayang,assalamualaikum Ilyas.Bangun nak,abi kangen sama Ilyas." Kata Rahman lagi.

"Rahman bicara sama Ilyasnya nanti lagi ya.Kita pulang dulu kasihan Hawa baru sampai." Kata Atun menghentikan aksi Rahman yang sedari tadi tak henti-hentinya mengganggu Ilyas yang tidur.

Rahman mengangguk,Atun mengambil Ilyas dari gendongan Rahman.Hawa melipat kembal kereta bayi itu dengan bantuan Rahman dan merekapun berjalan ke parkiran.

"Kabar mas Adam dan Putri bagaimana Wa?" Tanya Rahman.

Hawa terdiam sebentar,nama kedua manusia itu membuatnya kembali merasakan sakit.Rahman menatap Hawa yang terdiam dari spion tengah,di dapatnya Hawa yang diam dengan tatapan kosong dan mata berkaca-kaca.

"Hawa nggakpapa?" Tanya Rahman menyadarkan Hawa.

"Ha,apa Man?Astagfirullah,iya Alhamdulillah mereka baik Man." Jawab Hawa.

Atun duduk bersama Hawa di kursi tengah,membuat Rahman menjadi sepeti seorang supir.

Rahman nampak keheranan dengan sifat Hawa.Ia merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Hawa.

Rahman juga sempat berfikir,bahwa Hawa datang ke korea hanya ingin menghindar saja,bukannya ingin berlibur dengan Ilyas.Karna mana mungkin Hawa berani meninggalkan Adam sendirian dengan seorang wanita di rumah besar itu.Dan Ilyas juga masih sangat bayi.

BLACK ANGELWhere stories live. Discover now