Death2 - 18

5.4K 374 63
                                    

"Yaampun kenapa kamu gak bilang sih, Ath."

Athena meringis. "Iya maaf. Tapi sekarang udah gak papa, kok."

"Ya tapi kamu mimisan Athena, dan kamu gak kasih tau aku sama sekali." Dean menghela nafasnya kasar. "Kamu tuh keterlaluan."

"Ya kan aku udah minta maaf. Udah kek jangan marah terus." katanya dengan suara bergetar hendak menangis.

Tatapan mata Dean tak melunak walau Athena dengan tampang hendak menangis. Tatapannya masih tajam dan wajahnya memerah seakan menahan marah.

Dean langsung meraih tangan Athena dan menariknya kembali kearah semula.

"Dean mau kemana?"

"Kita pulang!"

"Tapi kan jalan-jalannya belum selesai." ucap Athena. "Dean.."

"PERSETAN DENGAN JALAN-JALAN, ATHENA!!!

Dean tidak habis pikir mengapa Athena justru menyembunyikan berita seperti ini.

Athena mimisan tadi pagi bahkan hampir saja pingsan, dan wanita itu tak memberitahunya sama sekali. Apakah Athena tidak tau bagaimana perasaan Dean ketika mendengar berita itu.

"Dean.." kali ini mata Athena telah berkaca-kaca dan air matanya siap jatuh ketika Dean menyetop taksi.

"PULANG KE HOTEL ATAU PULANG KE INDONESIA SEKARANG JUGA, ATHENA?!!"

Athena tersentak kaget karena bentakkan Dean. Wanita itu menatap Dean dengan mata berkaca-kaca, lalu sedetik kemudian air matanya keluar.

"Kamu udah bohongin aku, Athena. Itu bahaya buat kamu dan kamu gak kasih tau aku?!"

"Ah..." Athena meringis kesakitan membuat Dean langsung melupakan kemarahannya.

"Ath, kamu kenapa? Ada yang sakit?" tanyanya khawatir.

Athena meringis sambil menggigit bibir bawahnya. "Sakit, De." ucapnya.

Dean bingung apa yang harus ia lakukan. Ini negara orang, Dean tidak tau harus melakukan apa di negara orang.

Tanpa membuang waktu lagi seperti orang bodoh, Dean langsung membopong Athena. Membawanya ke jalan utama dam langsung menyetop taksi untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.

Dean benar-benar khawatir apalagi saat Athena terus meringis kesakitan memegangi perutnya.

Dean bingung, ada apa dengan perut Athena. Tadi ia melihat sendiri Athena menghabiskan makanannya.





****





"Apakah sebelumnya kalian pernah berpergian menggunakan pesawat dan dengan waktu yang lama?" tanya seorang dokter laki-laki dengan menggunakan bahasa inggris yang fasih kepada Dean.

"Ya. Kami dari Indonesia dam sedang liburan disini." jawab Dean.

"Pantas saja. Perjalanan dari Indonesia ke Korea membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam di pesawat kan?" tanya Dokter itu lagi.

Dean mengangguk membenarkan. Lalu menambahkan bahwa mereka sempat transit di Singapura.

"Istrimu dan bayinya dalam keadaan baik-baik saja walau tadi sempat kram kecil. Sejujurnya berpergian menggunakan pesawat lebih dari 3 jam untuk orang yang tengah hamil muda bisa dikatakan berbahaya."

Ucapan Dokter itu langsung membuat Dean membulatkan matanya.

"Apa? Dokter bilang apa? Apa istriku hamil?"

Memahami keterkejutan Dean, Dokter itu juga terkejut. "Apakah kau tidak mengetahuinya? Kehamilan istrinya kurang lebih sudah 2 bulan."

Dean tidak bisa berkata-kata lagi. Entah Dean harus senang atau marah sekarang. Perihal kehamilan Athena, tentu Dean senang, ini yang ditunggu-tunggu olehnya. Tapi ia juga marah sekaligus kecewa karena Athena membohonginya, menyembunyikan kabar sepenting ini darinya. Tapi Dean juga bingung, bukankah Athena keguguran? Tapi kenapa kehamilannya sudah 2 bulan saja?

Endless FeelingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora