CHAPTER 7🐯

20.1K 2.3K 327
                                    

"Sebelumnya maaf nih yaa, gue tadi denger pembicaraan kalian di dapur. Sebenernya apa yang lo sembunyiin sih Lix?"

Happy reading guys❤
.
.
.
.
.

Sudah dua bulan kandungan Jisung, perutnya semakin hari semakin membesar. Ia harus memakai baju oversize agar perutnya itu tidak kelihatan, bahkan seragam sekolahnya juga terlihat kebesaran.

Hari ini ada upacara yang biasanya dilakukan setiap hari senin, dan Jisung malah terlambat.

Hasilnya ia harus dijemur di bawah tiang bendera sekarang, cuaca nya juga terlihat sangat terik.

'Hiks sakit.. Maafin bunda ya..' Batin Jisung sambil meremas perut nya.

"Dasar murid pemalas! Tau kan jam berapa kalian harus sampai di sekolah!? Kalian niat ke sekolah buat apa? Buat main-main!" Ucap wakil Ketua Osis yang bernametag Park Jihoon itu.

Jisung dan beberapa murid lain hanya menunduk.

"Kalau gue tanya itu dijawab!?"

"Lo yang di sana! Ngapain pegang perut, tegak nggak tangan lo itu!" Jihoon kembali berteriak, tapi kini mengarah ke Jisung.

"Kak, dia tuh sakit perut! Kenapa nggak disuruh ke uks aja!?"" Shin Ryujin. Teman sekelas Jisung itu merasa khawatir, ia tahu Jisung sedang menahan sakit.

"Paling alasan doang, udah basi alasan gituan cuman buat kabur dari hukuman!"

Jisung cuman meringis, ia bahkan belum sarapan. Sekarang ia merasa gagal jadi Ibu.

"Lo bisa jadi waketos yang bener nggak sih!? Kalo anak orang jadi pingsan gegara lo, gimana?!" Ryujin kesal dengan Jihoon yang sekarang menatapnya sengit.

"Lo nggak ada hormatnya sedikit pm ya ke senior!?" Jihoon sudah naik pitama, ia sangat ingin menjambak adik kelas nya ini.

Jisung sudah tidak mendengar apapun, matanya berkunang, kepalanya terasa berat.

"Jihoon sialan! Kenapa lo biarin dia sampai mau pingsan gini!?" Ketua Osis baru saja balik dari ruang kepala sekolah, ia langsung segera menahan tubuh Jisung agar tidak ambruk.

"Hyunjin.."

Ketua Osis di sekolah Jisung itu Hyunjin, dia baru saja menjabat sebagai ketos.

Hyunjin segera mengangkat Jisung ke UKS, dan memberi peringatan kepada Jihoon yang sekarang tengah menunduk.

-3-

"Ada yang sakit Sung!?" Tanya Hyunjin setelah merebahkan Jisung di kasur UKS itu.

Ia segera mengambil air hangat dan obat maag.

"Lo tau kan ini ngebahayain bayi lo!? Lo kenapa bisa terlambat makan? Perut lo keram?" Hyunjin terus bertanya, ia menaruh obat maag dan memberikan gelas air hangat pada Jisung.

Jisung segera meneguk itu.

"Gue pesen bubur! Lo harus makan!" Hyunjin segera berlari ke kantin, dia tidak ingin sahabat nya itu sakit atau pun keguguran.

Kandungan Jisung masih lah sangat muda, makanya ia panik.

Jisung hanya termenung dengan tatapan kosongnya, akhir-akhir ini pikirannya kacau.

Tak berapa lama, Hyunjin kembali dari kantin dan menyeret kursi untuk duduk di samping kasur itu.

Ia memegang semangkuk bubur lalu menyodorkan sesendok bubur ke Jisung, tetapi Jisung masih tetap menutup mulutnya.

"Sung.. Lo nggak bisa gini terus! Jangan banyak pikiran, itu bisa berpengaruh buat bayi lo." Jisung yang mendengar ucapan Hyunjin segera memakan bubur itu.

"Gue tahu lo masih terkejut ngedengar kabar Felix sama Seungmin yang tiba-tiba ngehilang, ditambah... Kak Minho yang ngga ada kabar."

Jisung jadi nangis, hatinya sakit mendengar itu.

Orang-orang terdekatnya menghilang, dan Minho yang selalu memberi perhatian juga lenyap tanpa kabar.

"Tapi lo juga harus inget Sung sama bayi lo, lo nggak mau kan kehilangan dia juga?"

Jisung cuman mengangguk kecil, masih dengan tangisan nya. Ia memakan lahap bubur nya itu.

"Ingat, masih ada gue sama Jeongin yang bakal jagain lo. Temen kelas lo yang lain juga, terutama bunda sama ayah lo." Hyunjin juga sedih, siapa sih yang nggak sedih ditinggal orang terdekat lo?

Apalagi mereka pergi tanpa bisa di hubungin.

"Jin.. Apa sampai sekarang, lo belom bisa nemu ayah nya?"

TBC
.
.

Yak :) double update gaes.

Hayo ini Felix, Seungmin, sama Minho kemana coba?(͡° ͜ʖ ͡°)

Voment gaes!
Eh btw makasih ya udah mau baca cerita gaje ini, nggak terasa udah 1k aja(T▽T)

HAMIL {Minsung} ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن