11

1.4K 156 46
                                    

Cantik.

Itulah hal pertama yang ada di benak Samuel saat berpandangan dengan Somi. Wanita yang baru saja menghentikan perdebatannya dengan Jihoon.

Kedua wanita itu sedang duduk tidak jauh darinya. Sedang serius membicarakan sesuatu. Ia mengerti itu. Ia mengerti apa yang Jihoon bicarakan dengan Somi. Dan ia tidak mempermasalahkan itu. Toh itu juga masalah Jihoon dengan Guanlin.

Bibirnya kembali menyesap wine yang ada di tangan kirinya. Tangan kanannya mengetuk-ngetuk lengan sofa tidak sabaran.

Matanya sedari tadi tidak lepas dari kedua wanita itu. Ah, atau lebih tepatnya dari Somi.

Ia berdecak kesal karena dari tadi ponselnya terus bergetar. Beberapa panggilan tak terjawab ia abaikan. Dan itu semua dari Guanlin.

Tadi ia sempat mengangkatnya, Guanlin memintanya untuk membawa Jihoon kembali padanya. Namun ia sedikit menjahili Guanlin. Jadilah pria arogan itu marah-marah padanya.

Ia berdiri, berjalan mendekat ke arah Jihoon dan Somi. Namun matanya tetap mengarah ke Somi.

"Jihoon ayo kembali. Guanlin mencarimu"

Jihoon mendongkak, ia menghela napas lalu mengangguk pelan.

"Somi, aku harus kembali"

Somi tersenyum--yang mana itu membuat Samuel terpana, ia mengusap bahu Jihoon. Memberinya semangat. Semangat menghadapi pria seperti Guanlin.

Somi ingin sekali membantu Jihoon. Tapi ia bisa apa? Guanlin bukan pria yang mudah di ajak bernegosiasi. Somi tahu itu. Jadi ia hanya bisa melakukan ini ke Jihoon. Karena yang hanya bisa membebaskan Jihoon itu Guanlin sendiri.

Ngomong-ngomong, Somi juga sudah mengetahui siapa pria yang tadi berdebat dengan Jihoon, Samuel. Tadi mereka sempat berkenalan.

Somi bisa berada disini karena ia sedang ada acara dengan teman sesama modelnya. Dan secara tidak sengaja ia melihat Jihoon dengan pria asing tidak dikenalnya--yang nyatanya itu adalah Samuel, sedang berduaan.

Makanya ia menghampiri Jihoon, karena sudah lama tidak bertemu dan juga karena informasi dari Euiwoong dan Hyungseob tentang diculiknya Jihoon oleh Guanlin.

Awalnya ia ragu jika itu Jihoon. Karena tidak mungkin Jihoon berada di tempat ini, dengan pria asing pula. Namun jika dengan Euiwoong dan Hyungseob mungkin tidak masalah. Tapi semakin ia mendekat, dengan jelas ia melihat kalau itu benar-benar Jihoon.

"Som, aku pergi dulu" pamit Jihoon yang sedikit tidak rela.

Somi mengangguk.

Jihoon dan Samuel pun berjalan meninggalkan Somi setelah pamit. Mereka keluar dari bar dan masuk ke dalam lift.

"Jihoon, kenalkan aku pada temanmu tadi" pinta Samuel begitu lift sudah bergerak ke bawah.

"Hah? Maksudmu Somi? Bukannya tadi kalian sudah kenalan?" Bingung Jihoon.

"Yah.. maksudnya.."

Jihoon menatap Samuel bingung. Otaknya berjalan dengan cepat, detik selanjutnya ia menatap Samuel garang.

"Tidak! Kau pasti--"

"Aku apa?" Potong Samuel cepat.

Jika Jihoon mendekatkan Samuel dengan Somi sampai mereka menjalin suatu hubungan, tentu saja Jihoon tidak mau. Ia tidak setuju. Ia tahu bagaimana perilaku Samuel terhadap wanita, seperti Guanlin.

Dan Jihoon tidak mau sampai Somi mendapatkan hal itu. Mungkin cukup dirinya saja.

"Tidak. Kau tidak boleh"

Bossy Guan (Panwink)Where stories live. Discover now