Part 7

31 7 2
                                    

Rose mencari tempat yang bisa di duduki oleh mereka berdua tapi hasilnya nihil, namun ada sisa tempat di pojok belakang yang cukup untuk Rose dan Nida makan.
Tapi.....

_____

Tapi di tempat tersebut ada Ranzel dan sahabat-sahabatnya etsss ada Dimas juga pastinya. Dewi Fortuna sedang berpihak pada Rose yang membuat hatinya berlari-lari tidak karuan.

Tanpa disadari oleh Rose mereka sudah melihat dari kejauhan kalau Rose sedang mencari tempat duduk, tapi tidak ada tempat duduk yang kosong. Tempat yang tersedia hanya di tempat Ranzel ddk dan tempat yang ada di sana hanya sisa untuk 2 orang.

"Eh eh itu bukannya si Rose ya," celetuk Lando sambil menunjuk ke arah pintu masuk kantin dan membuat mereka bertiga langsung menoleh ke arah sana.

"Eh iya ya, pasti dia lagi cari tempat duduk tuh," jelas Erland.

"Kenapa dia nggak cari tempat di hatiku aja neng, hati abang masih kosong loh," sahut Lando dan langsung mendapatkan hadiah jitakan dari Ranzel.

"Do mau taruhan nggak sama gue?," ajak Erland

"Taruhan apa?," tanya Lando yang masih bingung.

"Rose bakal kesini apa nggak? Karna tempat yang kosong cuma disini doang," jelas Erland

"Boleh tuh boleh, gua sangat setuju," heboh Lando

"Yang menang traktir ya? Gua pilih dia nggak bakal kesini, pasti dia akan menghindari nyinyiran anak-anak," jelas Erland

"Iya. Gua si 100% milih dia bakal kesini, secara kemarin tuh dia..." belum sempat ucapan Lando selesai dia langsung menutup mulutnya yang hampir saja keceplosan kalau dia sudah memberitahu ID line si Dimas ke Rose. "Hampir aja," batin Lando.

"Kita hitung bareng-bareng ya," ujar Erland seperti cacing kepanasan.

"Okeyy. Satuuu..."

Di lain sisi Rose masih menimbang-nimbang, dia kesana atau tidak, untuk menanyakan akan tempat duduk tersebut ada orangnya atau tidak. Rose pun langsung berjalan ke arah mereka.

"Dua... Ti..." hitungan Erland terpotong karena ucapan Lando dengan heboh.

"Eh eh bener kan diaa kesini. Siap-siap aja ganteng traktir guee etsss bukan hanya traktir gue tapi kita bertiga" Lando pun terkikik menyaksikan tampang melas yang di tunjukkan oleh Erland.

"Sialll. Duit gue abis deh lama-lama, baru tadi gue traktir kalian ini traktir lagi huftt, lama-lama dompet gue makin tipis aja. Gue yang usul gue juga yang kalah," kesal Erland kepada sahabat-sahabatnya sambil berjalan melewati Rose untuk memesan makanan kesukaan mereka.

Sekitar 500 meter lagi dia akan sampai ke tempat tersebut. Dari jauh Rose perhatiin yang heboh cuma Lando dan Erland, sedangkan abangny dan Dimas asik dengan handphone yang ada di hadapannya.

"H..hai tempat duduk ini kosong nggk?," tanya Rose dengan hati-hati. Dia harus jaga image di depan Dimas karena tidak mau terlihat buruk di depan dia.

"Tempat duduk itu? Kosong kok," jawab Ranzel

"Boleh gue dan temen gue dudukin nggak tempat ini?," tanya Rose sambil menunjuk tempat yang kosong.

"Boleh dong cantik, apa si yang nggak boleh untuk kamu," jawab Lando sambil menyikut Dimas di sampingnya.

"Gombal mulu lo kak, ga bosen apa? Gua aja yang denger bosen loh," ujar Rose sambil menaikkan sebelah tangannya untuk memberikan isyarat kepada Nida kalau Rose dapat tempat di pojok kantin. Karena Nida terlihat bingung mencari keberadaan Rose dapat duduk di sebelah mana.

Setelah Nida sampai di tempat tersebut, dia langsung meletakkan pesanan dia dan Rose ke atas meja lalu di berbisik ke Rose "Rose elo mau cari mati apa kita duduk disini?," tanya Nida dengan rasa was-was.

"Udah tenang aja, biarin mereka mau ngomong apa ke kita, orang kita disini cuma duduk doang," jelas Rose.

"Elo namanya siapa?," tanya Erland ke Nida yang baru aja sampai.

"Nama gue Nida," jawab Nida

"Gue Lando, samping gue Ranzel, depan gue Kang mesum, dan sampingnya pangeran es," jelas Erland memberitahu nama sahabat-sahabatnya ke Nida

"Ohh, okeyy. Salken ya bang," ucap Nida sambil menyunggingkan senyum manisnya, dan hanya Erland yang melihatnya namun sudah membuat hatinya berdesir.

Saat Nida dan yang lainnya asik bercanda satu sama lain, Rose memainkan handphonenya untuk mengirimkan pesan ke Dimas untuk melihat reaksinya dia bagaimana.

To: Dimas❣️
Dim nanti pulang bareng yaa pleaseee🙏🏻 (12.15)

From: Dimas❣️
Nggak!! (12.16)

Saat mendapatkan balasan dari Dimas, Rose langsung mendonggakkan kepalanya untuk melihat reaksi Dimas gimana, dan ternyata reaksinya adalah Dimas memberikan tatapan dingin ke Rose.

To: Dimas❣️
Pleasee gue takut pulang sendiri, soalnya supir gue lagi pulang kampung jadi ga ada yang jemput gue. (12.18)

Rose langsung memasang muka baby facenya supaya hati Dimas luluh terhadap dirinya. Dan balasannya adalah...

From: Dimas❣️
Ya (12.22)

Tanpa di sadari antara Rose dan Dimas, Ranzel sudah melihat dari awal perilaku mereka berdua yang begitu aneh. Dan satu kata yang bisa Ranzel simpulkan dari perilaku mereka yaitu adiknya sudah mendapatkan Linenya Dimas dan mencoba melakukan aksinya untuk mendapatkan hati seorang Dimas.

"YESSSS" sahut Rose tiba-tiba.

Dimas yang mengetahui perilaku Rose secara mendadak seperti itu, dia hanya bisa memutar bola matanya dengan malas. Dan yang lainnya merasakan kaget akibat teriakan mendadak dari Rose yang sudah menggema diseluruh penjuru kantin.

.
.
.
.
Maaf ya aku buat gantung terus hehehe
Soalnya udah mentok

Pastinya kita bakal update setiap hari Selasa, Kamis dan sabtu ya :)

Jangan lupa vote dan comentnya itu sangat bermanfaat sekali bagi saya🙏🏻

Happy Reading and Enjoy guys

851 Word
2 Februari 2019

Let Me love YouWhere stories live. Discover now