9. Rainbow

18K 2.8K 730
                                    

SELESAI ujian akhir semester biasanya geng rebel itu selalu bolos. Jaemin dulu juga begitu. Tetapi sekarang ia memilih untuk memilih jalan lain.

"Tumben, kak. Biasanya gak mau masuk." Ujar Jisung yang sedang main PS dan belum mandi padahal sudah hampir jam 7. Rencananya nanti agak siang Jisung hendak Friday Morning Ride sekalian balapan.

"Tobat. Takut sebentar lagi mati." Jawab Jaemin santai. Ada sedikit keinginan di hatinya untuk membolos dan ikut Frimori bersama Jisung.

"Bacot. Dedek hajar sekali lagi ngomong begitu."

"Dedek pakai motor yang mana?" Jaemin mengalihkan pembicaraan.

"Motor gede lah. Masa balapan pakai matic."

"Pinjam yang matic dah."

"Ya. Jangan lecet. Dedek beli sendiri itu."

"Sombong."

Dan akhirnya Jaemin langsung melesat dengan motor matic putihnya Jisung karena Jeno belum membalas chatnya sedari tadi.

jaemin.
jeno, sklh dong
Read

🌈🌈🌈

"Kamu harus tanggung jawab. Teman-teman aku bolos semua. Kamu harus temani aku."

Jaemin berdecak kemudian menepuk-nepuk meja di belakangnya, "Sini duduk."

"Setelah ujian itu kenapa harus tetap sekolah sih? Aku mah gak pernah."

"Mau aku ceritain gak?" Jaemin meniru kata-kata Jeno.

"Apa?"

"Dulu aku juga gak pernah sekolah habis ujian. Gak tahunya itu kesempatan kita untuk perbaikan nilai. Aku hampir gak naik kelas waktu itu gara-gara nilai sudah merah semua tapi gak perbaikan. Makanya sekarang aku tobat. Mau jadi anak baik-baik karena... ya itu."

Jeno menatap Jaemin lembut, "Cerita lagi dong. Kamu gak pernah cerita ke aku."

"Cerita apa?"

"Apa saja yang bikin kamu senang, yang bikin kamu sedih, yang kamu suka, semuanya. Aku mau dengar." Jeno mau mendengar tentang penyakit yang diderita Jaemin langsung dari mulut lelaki manis itu. Ia sudah tahu dari Jisung tetapi ia ingin Jaemin sendiri yang bilang padanya.

"Aku suka anjing samoyed."

"Terus?"

"Aku suka lagu Be Your Everything."

"Hm. Lalu?"

"Aku suka lihat bintang."

Jeno tersenyum. Menunggu Jaemin melanjutkan kalimatnya.

"Aku suka menghirup secangkir kopi bersama bunda."

"Aku masih mendengarkan."

"Tapi aku sedih saat bunda pergi."

Jeno meremas kedua tangan Jaemin. Membawanya ke dalam sebuah pelukan hangat saat dirasa lelaki manis itu akan menangis.

"Yang terakhir, aku suka Jeno."

"Aku juga suka Na Jaemin."

Ternyata Jaemin belum mau jujur.

🌈🌈🌈

Intinya sekarang Jeno sudah berpindah tempat duduk ke belakang Jaemin. Sistem kursi mereka itu tidak berpasangan melainkan sendiri-sendiri. Jadi kata Jeno lebih enak jika ia duduk di belakang Jaemin karena bisa terus memegang tangannya seperti sekarang ini. Jeno yang sedang tertidur sambil memeluk tangan Jaemin terpaksa harus bangun karena teguran Bu Irene.

[✓] jeno 2016 | nominWhere stories live. Discover now