16 (END)

20.2K 1.8K 210
                                    

Mingyu menatap Wonwoo bingung saat ini. Pasalnya setelah Wonwoo menolak ajakan nya untuk makan bersama dengan seorang wanita yang tiba-tiba datang kemarin membuat mood Wonwoo turun. Ia mengabaikan puluhan pesan dan beberapa panggilan dari Mingyu. Tak dapat dipungkiri bahwa seorang Jeon Wonwoo sedang cemburu.

"Wonu. Ayo makan siang bersama." Ajak Mingyu.

Wonwoo menggeleng sebagai jawaban dan membungkuk sekilas kearah Mingyu. Sungguh. Wonwoo menjadi sangat kaku dan membuat seorang Kim Mingyu lagi-lagi merasa terabaikan.

Mingyu menghela nafasnya pelan.

Ia menarik tangan Wonwoo dengan tiba-tiba dan memojokkannya di dinding dan mendekatkan wajah keduanya.
"Berhenti mengabaikanku." Tegas Mingyu.

Suara Mingyu seakan-akan harus di turuti .

Wonwoo menunduk takut dengan perubahan sikap Mingyu yang seperti ini. Mungkin ini memang salahnya tapi di sisi lain ia juga merasa sakit hati dengan pria bermarga Kim itu.

"Malam ini ikut aku. Jam 7 aku akan menjemputmu." Kemudian Mingyu mengambil ponselnya dimeja dan melangkah kan kakinya keluar.

Mingyu Marah ?

Itu yang ada didalam pikiran Wonwoo. Pria manis itu menatap sengit punggung Mingyu yang semakin menjauh.

"Dasar Tuan pemaksa!" Gumam nya. Kemudian kembali ke meja kerja nya dan mengabaikan Mingyu yang tiba-tiba pergi.

*



*



*

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sekarang saat nya Wonwoo pulang. Namun ada yang berbeda saat ini. Wonwoo tak lagi pulang bersama Mingyu. Biasanya pria itu akan mengantarkan nya kerumah setiap pulang dari kantor, entah itu bersama Naeun & Gunhoo maupun tidak.
Tapi hubungan keduanya sedang tidak baik saat ini. Wonwoo yang merasa marah pada diri sendiri dan juga wanita yang kemarin merusak mood nya sampai berimbas pada hubungannya dan Mingyu. Seharusnya Wonwoo tak seperti ini. Karna dari awal hubungan keduanya tidak ada kejelasan. Baik itu dari Mingyu maupun Wonwoo. Keduanya hanya menikmati rasa yang mereka miliki satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama.

Wonwoo melangkahkan kakinya ke halte bus yang berada tak jauh dari kantornya.
Ia menduduki sebuah bangku yang berada dipinggir jendela. Ditatap nya jalanan yang ramai berbanding terbalik dengan suasana hati pria manis bermata rubah itu.

Setelah sampai di rumah. Ia membersihkan diri dan bersiap-siap sebelum Mingyu menjemputnya.
Wonwoo mengenakan sebuah sweater dengan ukuran besar dan warna yang lembut untuk dipandang. Membuat pria bermata rubah itu semakin manis. Namun ada yang kurang di dalam diri Wonwoo. Semanis apapun ia jika sesuatu tentang pria bernama Kim Mingyu menganggu pikirannya Wonwoo akan terlihat tidak bernyawa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daddy GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang