Apakah mencintai akan selelah ini?

19 4 0
                                    

Senadainya aku tau kalau dari awal kau tak pernah bersungguh-sungguh,  tentu kini aku tak akan terlalu mempermasalahkan hatiku yang mulai rapuh.
Seharusnya dulu kau bilang padaku kalau kau akan secepat ini merasa jenuh.  Karena kau telah biarkan perasaanku pelan-pelan mulai terbunuh. Sekarang aku tak punya lagi tempat untuk berlalbuh,  untuk mengadukan keluh. Aku tak punya lagi tempat untuk berteduh dari segala rindu yang bergemuruh.

Sekarang harus ke mana kakakku berlari ketika hatiku masih tetap ingin tinggal disini?  Harus dengan cara apa lagi kututup pintu hatiku yang masih terbuka luas untuk menunggu kembali?

Apakah mencintai memang benar selalu selelah ini? 

Kau pergi tanpa memberitahu bagaimana cara merelakan dan melupakan. Padahal sebelumnya kau datang dengan mengajarkan cara bertahan walau harus tersiksa sendirian. Kau dulu hanya mengajariku hal-hal yang aku inginkan. Tanpa mengajariku hal-hal yang kini kubutuhkan.

Aku bahkan tidak tahu lagi apa yang sedang berkelahi di dalam diri. Otakku berbisik,  aku tak perlu menunggumu datang lagi. Tapi hatiku tetap ingin pulang membayar rindu-rindu yang telah kehilangan seorang tuan untuk ditemui.

*****

NO DRAMA PLEASE Where stories live. Discover now