Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⭐ Vote dulu yuk ⭐
Azalea langsung menuju dapur ketika sudah sampai di rumah.
Bertemu dengan orang seperti Oh Sehun benar-benar menguras emosi dan tenaganya.
Bagaimana mungkin sikapnya sangat bertolak belakang seperti itu. Saat mengikuti fansign kemarin sungguh prilaku Sehun sangat manis.
Tapi hari ini dia benar-benar menyebalkan.
Memperhatikan ekspresi sang adik, Hae Il hanya memberikan segelas air putih untuk Azalea "Bukankah seharusnya kau terlihat bahagia?"
Azalea tidak menjawab, ia justru menghabiskan air tersebut hingga tandas kemudian meletakkan gelas dengan hentakan yang cukup kuat.
"Ya, untung tidak pecah." Hye Rin yang baru saja masuk dapur sudah harus mengomel karena ulah adik iparnya itu.
Suara riang Sonia menggema di ruang dapur, ia langsung memberondong Azalea dengan beberapa pertanyaan tidak penting.
"Bagaimana, dia tampan bukan?"
"Jadi apa yang kalian bicarakan?"
"Ah ya, apa kalian sudah bertukar nomor ponsel?"
"Ayolah ceritakan pada ibu, ibu sangat penasaran?"
Azalea mendesah sebal dengan pertanyaan tidak penting sang ibu.
"Hentikan bu, aku tidak akan menikah dengannya."
Azalea menjatuhkan kepalanya di lipatan tangan yang bertumpu pada meja makan. "Sepertinya biasku berganti menjadi Chanyeol."
Hae il hanya bergeleng dan berlalu pergi. Sementara Sonia dan Hye Rin saling tatap tidak mengerti.
Sonia mengguncang bahu Azalea "Ya, apa maksudnya, apa itu bias, ibu tidak mengerti?"
Dengan gerakan cepat Azalea mengangkat kepalanya "Ibu nikahkan saja aku dengan Chanyeol."
Sonia dan Hye Rin merasa terkejut "Apa?"
"Tidak. Tidak, ibu tidak mau memiliki menantu yang tidak bisa diam, yang konyol seperti Chanyeol. Tidak."
Sonia bergidik ngeri membayangkan Chanyeol menjadi menantunya.
Azalea hanya menatap sang ibu dengan tatapan seperti memohon "Ibu tau, Chanyeol juga tampan dan juga kaya."
"Dan ya, dia juga jago memasak jadi,"
