Part 30 : DIA TAU

900 192 31
                                    

“Love is formed by one soul inhabited by two sport” - Aristoteles


***


Joy turun dari taksi dan berjalan menuju perusahaan yang sudah sering ia kunjungi akhir-akhir ini.

Joy berjalan memasuki Lobby dan berhenti di depan lift. Walaupun banyak karyawan yang menatapnya Joy sudah tidak peduli lagi. Karena hampir seluruh karyawan di perusahaan ini mengetahui hubungannya dengan Taehyung.

Ting. Lift terbuka.

"Joy?"

Joy mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam lift dan berbalik.

"Bisa bicara berdua?"

Joy hanya mengangguk mengiyakan. Sekarang ia mengekori perempuan itu dari belakang.

Tangannya ia masukkan kedalam kantong jaketnya dan mengunyah permen karet yang baru saja ia buka.

"Kau sudah makan siang?"

Joy menatap sekeliling. "Kantin yang cukup bagus. Ah, Sama kan saja." Seru Joy duduk dan tanpa menatap lawan bicaranya.

"Hah. Aku harus terbiasa dengan semua ini." Lirih Seulgi, wanita itu pergi untuk memesan makanan mereka.

Seulgi duduk dihadapan Joy yang sedang sibuk bermain dengan permen karet di mulutnya dan ponsel di tangannya.

Tok. Tok. "Bisa mendapatkan perhatianmu sebentar?" Seulgi mengetuk meja agar perhatian Joy beralih kepadanya.

"Hmmm." Joy memasukkan ponselnya ke kantong dan mempersilahkan Seulgi untuk berbicara.

"Aku tidak akan berbasa-basi. Apa tujuanmu mendekati Taehyung?"

Joy meletuskan permen karetnya dan mengunyahnya lagi. Membuat Seulgi sedikit kesal.

"Menurutmu bagaimana?"

"Kau..." Seulgi mencoba menahan emosinya. Sepertinya gadis di depannya sangat suka membuat Seulgi darah tinggi.

"...Eonni." seru Joy lagi dengan penekanan di suaranya.

"Bisakah sedikit serius?" Seulgi tersenyum ketika pelayanan membawakan makanan mereka. Dan kembali bersuara. "Aku sedang tidak ingin bercanda."

"Aku juga tidak suka bercanda." Joy mengelap sendok dan sumpitnya dengan tisu. "Apalagi denganmu, Eonni."

Seulgi meminum air mineral di depannya dan kembali menatap Joy. "Aku peringatkan untuk tidak bermain-main dengan Taehyung."

Joy menaikkan alisnya. "Memang kenapa jika aku bermain-main dengannya?"

"Aku tidak akan memaafkanmu."

"Memang kau siapa?" Tantang Joy.

"Aku sahabatnya."

Joy mengangguk-angguk. "Jadi hak apa yang dimiliki seorang sahabat untuk masalah percintaan sahabatnya?"

"Aku punya hak. Hak untuk menghentikanmu jika hanya ingin menyakitinya." Seulgi mengelap bibirnya.

"Aku tau kau hanya berpura-pura mencintainya, benarkan?" Tanya Seulgi.

Sendok Joy berhenti di udara dan kembali meletakkannya di piring. "Menurutmu aku berpura-pura?"

"Jangan kembali bertanya."

Joy memasukkan makanannya ke dalam mulutnya. "Aku tak tau darimana kau tau hal itu."

Joy tersenyum miring dan mengangguk-angguk. "Penilaian yang bagus."

"Aku peringatkan sekali lagi. Jauhi Taehyung jika kau akan terus seperti ini." Tajam Seulgi.

STAY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang