Chapter 2

94 9 2
                                    

                             ❤❤❤❤❤❤

KRINGGGGGGGGG.........

Bel masuk berbunyi, gadis dengan kucir 3 itu berjalan dengan tergesa menuju ruang MOS. Sekolah ini bukan seperti di novel² teenlit yang MOS dikumpulin di aula. Ini adalah sekolah nyata, sekolah dengan MOS mengerikan karna berhadapan dengan soal² seperti UN SMP. Jika ditanya apa Qilla belajar, jawabannya pasti tidak, bukan dia malas tapi gadis itu terlalu genius untuk belajar. Bahkan dia hampir menguasai pelajaran SMA ini.

Kalo dibayangan kalian Aqilla jadi pusat perhatian dikelas itu salah, justru saat akan masuk kelas Qilla dibuat cengo dengan makhluk didalamnya. Bukan karna mereka cantik-cantik atau ganteng-ganteng, walau mereka semua diakui cukup lumayan tapi yg buat Qilla cengo adalah kuciran rambut mereka. Hampir saja dia menyemburkan tawa yang dia tahan dari tadi. Semua tak sesuai ekspetasinya, semua terlihat konyol seluruh perempuan berpenampilan kids dengan rambut yang dikucir mungkin rata-rata lebih dari 10 kuciran. Melihat itu membuat Qilla cepat-cepat mengucap rasa syukur karna tanggal lahirnya adalah 3.

"Kalo bukan karna jaga image, sekarang gue udah ngakak 7G" batin Qilla berusaha stay muka datar

Dia melanjutkan langkahnya masuk kedalam menuju kursi kosong barisan ketiga yang disebelahnya sudah diisi gadis cukup manis, tapi Qilla tak peduli yg penting dia bisa duduk sekarang

10 menit setelah bel, kelas yang tadinya ramai entah membahas apa mendadak jadi hening. Gadis yang sedang sibuk membaca novel itu tak peduli sekitar sampai tidak sadar jika anggota osis sudah ada didepan

"ssst" panggil Dira dengan muka harap cemas.

Gemas karna tidak digubris, dia berusaha dengan menyenggol lengan Qilla sampai si empunya tangan menoleh datar seolah mengatakan "ada apa"

"itu didepan osis lagi jelasin, lo mau dihukum?" tanya Dira

Mendengar itu membuat Qilla melihat kedepan kaget.
"sejak kapan mereka disitu?" batin Qilla polos

Selesai dengan penjelasan MOS tadi kelas dibubarkan diganti dengan istirahat, bingung ingin kemana Qilla tetap ditempat ditemani novel yg sedikit lagi selesai.

"Hey, kenalin gue Adira Valestina lo bisa panggil gue Dira" ucap gadis disampingnya memperkenalkan diri

Mendengar ada yang mengajaknya bicara, Qilla menoleh mendapati tangan yang terulur mengajak berkenalan.

"Gue Aqilla Anantasha Albert panggil aja Qilla" balas Qilla sembari menerima uluran tangan Dira

"Btw lo dari SMP mana? Gue baru liat seragam lo" tanya Dira heran

"Ini seragam Swedia" jawab Qilla santai, bukan dia bermaksud pamer atau sombong tapi jujur lebih baik kan? (iyalah authornya kan jujur :v)

Ada guratan kaget di raut Dira saat Qilla nyebut Swedia karna jujur Dila sudah lama ingin ke Swedia tapi ayahnya yang melarang dengan alasan dia terlalu kecil untuk pergi sendirian.

"Jadi lo pindahan Swedia nih? Tapi ko bahasa Indonesia lo faseh amat" gumam Dila

"Gak pindahan sih lebih tepatnya kembali lagi karna gue emang lahiran Indo" terang Qilla santai.

Perkenalan mereka berlangsung cukup lama dan berakhirlah mereka dikantin itupun karna usaha Dira membujuk Qilla yang sangat keras kepala

"Gue gak suka dipaksa, gue pengen sesuka gua, Vero mana sih?" dumel Qilla dalam hati

Tak lama setelah mengumpat sambil mengabsen nama-nama binatang, matanya menangkap sosok yang dia nanti dari tadi, iya dia Vero yang cukup menarik perhatian seisi kantin. Terlihat Vero sedang berjalan bersisian dengan seorang yg cukup tampan sambil sok tebar pesona Qilla yang melihat tingkah Vero hanya memutar bola mata jengah.

 

                          ❤❤❤❤❤❤

Halo guyss
Typo bertebaran mohon dimaklumi
Makasih yg udah baca, sorry ya kalo ceritanya random dan absurd karna ini cerita perdana gue😘😘

Jangan lupa vote and coment ya

AQILLATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon