PROLOG.

6.7K 581 24
                                    

Seorang anak laki-laki duduk diam di bangkunya. Meski ia dengan jelas mendengar ejekan dari teman-teman sekelasnya, ia sama sekali tak berkutik.

"Hahaha dasar anak aneh."

"Kau bisu ya?"

"Namamu juga aneh, Dayehn? Nama apa itu?"

Dan masih banyak lagi, anak kecil bernama Dayehn itu hanya menunduk. Dia di ajarkan untuk terus bersabar oleh sang ibu.

"Pasti ibumu pelacur 'kan? Hahaha ...."

Mendengar perkataan temannya barusan, Dayehn mengangkat kepala, dia menatap lekat seorang anak laki-laki lain yang barusaja mengutuk ibunya.

"Kenapa?" Tanya anak laki-laki itu sambil ikut menatap wajah datar Dayehn.

"Kenapa kau kelihatan marah? Ucapanku benar? Ibumu pelacur? Hah?!" Anak laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Dayehn.

"Hooo~ pantas saja kau aneh, ternyata kau memang anak pela---"

Dayehn dengan cepat menangkap kepala anak laki-laki di hadapannya, tanpa bicara sepatah katapun ia langsung memasukkan jarinya ke dalam mata sang anak.

"Aaaaarrrrrrrggghhh, Sakiiiiiiiiittt! Sakiiiiiiiiiiitttt!"

Darah berkeluaran dari mata yang Dayehn colok. Anak-anak lain beringsut ketakutan, namun tidak dengan Dayehn, ia masih asik memasukkan jari jempolnya ke mata anak laki-laki tersebut.

❌❌❌

Seorang gadis muda terlihat tergesa, ia berlari menyusuri koridor Sekolah, tempat di mana puteranya di Sekolahkan.

"Dayehn!" Ucapnya setelah sampai di ruang guru.

"Ibu ...." Dayehn menoleh ke arah pintu, kedua tangannya masih merah oleh darah, pria kecil itu menangis tubuhnya bergetar takut.

"Nyonya Yehana, anak anda hampir saja membunuh teman sekelasnya." Ucap sang guru memberitahu.

Wajah Yehana memucat, ia menghampiri Dayehn sambil memeluk tubuh kecil itu dengan erat. "Tidak mungkin Madam, Dayehn baru berumur 7 tahun. Tidak mungkin dia bisa berbuat se brutal itu." Tukas Yehana tak percaya.

"Memang, tapi inilah kebenarannya. Kita tidak bisa membawa kasus ini ke Polisi, tapi kami tidak bisa terus membiarkan Dayehn bersekolah di sini, Nyonya Yehana, kami terpaksa mengeluarkan Dayehn dari Sekolah."

Mata Yehana membesar, "Tidak Madam, itu pasti hanya sebuah kecelakaan..." Yehana menatap Dayehn, "Dayehn sayang, kau tidak melakukannya 'kan? Itu... itu pasti hanya sebuah kecelakaan 'kan?" Tanya Yehana lembut.

Untuk sekejap, Dayehn tidak menjawab.

"Dia... dia menghina ibu pelacur, makanya aku lakukan ...."


DAYEHN
Sequel of DAMIRN

Tbc...

Ayo dukung story ini dengan cara vote serta tambahkan komentar.

BIGHUG
@AUTHORID

DAYEHN (DISCONTINUE)Where stories live. Discover now